Jangan Baper, Ah!

Sebuah album foto dari suatu fanpage menarik perhatian saya beberapa waktu yang lalu. Secara keseluruhan, foto-foto dalam album tersebut menyebutkan arti dari idiom-idiom dalam bahasa Inggris. Beberapa pembaca melontarkan kritik terhadap sebagian idiom yang dituliskan artinya. Ada yang memang mengoreksi dengan tepat, misalnya untuk “don’t bother” yang diterjemahkan sebagai “jangan ganggu”, padahal kalau intransitif arahnya lebih pas ke “jangan repot-repot”. Ada pula yang malah mempertanyakan ketika idiom “piece of cake” diartikan “mudah sekali”, sambil komentar “Bukannya itu maksudnya sepotong kue?”. Yah, mbaknya/masnya belum familiar aja kali, ya.

Idiom berikutnya yang menuai protes adalah ‘no hard feelings‘ (diartikan sebagai “jangan tersinggung”). Kali ini bukan soal artinya, melainkan penulisannya. Rupanya ada komentator-komentator yang menganggap kata hard di situ seharusnya heart, atau malah hurt. Saya jadi ingat obrolan bertahun-tahun lalu di jurnal Mbak Revina Octavianita, tepatnya di blog lama di Multiply. Waktu itu mba Vina membahas beberapa istilah dalam bahasa Inggris yang sering salah dituliskan. Lupa sih, soal no hard feelings vs no heart feelings vs no hurt feelings ini memang sudah ada sejak awal di tulisan mba Vina atau saya duluan yang tanya. Saya pertama mengenal idiom tersebut kalau tidak salah dari majalah Gadis atau MTV, yang jelas di masa sekolah. Lalu belakangan  saya agak bingung karena seolah-olah terdapat beberapa versi penggunaan kata.

no-heart-feelingsBarangkali karena no hard feelings itu mengarah ke “jangan dimasukin ke hati, jangan diambil hati”, ya, makanya ada yang terpeleset menuliskannya dengan memakai kata heart. Lalu karena “hard feelings” itu merujuk ke emosi negatif atau lebih khususnya kemarahan (dalam kamus disebutkan anger, resentment, sesuatu yang pahit atau istilah kekiniannya ‘baper’ alias bawa perasaan kali, ya), memang jadinya rawan ada perasaan yang terluka (hurt).  Namun, apa pun alasannya, kalau sudah tahu, yuk biasakan gunakan penulisan yang benar*. Jangan baper juga yaa kalau diingatkan soal tata bahasa (eh, kosa kata ya, masuknya?) begini. Yang dikritik pemakaiannya, kok, bukan pribadi kamuuuh… no hard feelings :).

 

*Kecuali untuk keperluan kreatif seperti judul film yang posternya saya pajang ini ya… semacam dispensasi licentia poetica, barangkali :).

Leave a comment