Pernak-pernik Pap Smear

speculum

Tahun lalu untuk pertama kalinya saya menjalani pemeriksaan pap smear di puskesmas. Akhirnya eksekusi juga, walaupun sebetulnya sih alasan kenapa belum pap smear juga padahal sudah punya anak dua itu karena sok sibuk bukan karena takut hehehe. Nggak mungkin dong pap smear lebih sakit daripada yang saya jalani enam tahun yang lalu, kuret karena keguguran dengan bius total yang tidak sepenuhnya ngefek. Memang sih, baik pap smear maupun kuret sama-sama melibatkan pemakaian speculum alias cocor bebek (gambarnya seperti di samping, ngambil dari fotosearch, ada juga lab yang pakai spekulum dari bahan plastik dan sekali pakai buang). Fungsi spekulum ini adalah untuk menahan atau menyangga bukaan vagina untuk tindakan selanjutnya. Rada nggak nyaman sih, memang, saat eksekusi. Tapi habis itu kan udah, berlalu. Beda dengan keguguran, nyeri badan iya, ngilu di hati juga. Jadi soal takut sakit sih in sya Allah lewat, lah.

Tarif pap smear di puskesmas kecamatan (sekarang sudah jadi RSUK) dekat rumah 70ribu, sambil dikerubutin yang magang, dan hasilnya memang agak lama keluar jika dibandingkan dengan cerita-cerita yang katanya seminggu, soalnya sampel harus dikirim ke lab luar dulu. Sewaktu hasilnya siap, bu bidan mengirimkan sms menginformasikan agar saya mengambilnya. Hasilnya ditemukan ada peradangan dan disarankan ketemu dengan dokter kandungan di puskesmas, tapi saya belum sempat-sempat dan hanya diskusi dengan dokter keluarga kami, yang bilang gpp kok sebetulnya.

Bahasan pap smear ini sedang mengemuka kembali sekitar dua minggu yang lalu di grup whatsapp yang saya ikuti. Salah satu member mengirimkan foto hasil tes pap smear-nya beberapa tahun yang lalu yang menurutnya agak bikin sebel karena ada kata-kata ‘diulang’. Buat apa sudah sakit-sakit pakai diulang lagi, apa cara ambil sampelnya yang nggak bener?

Karena kesal, apalagi hasilnya dikirimkan kolektif ke kantor tanpa penjelasan, jadinya nggak ada tindak lanjut. Males juga mau ngulangin, katanya. Tapi setelah saya cermati baik-baik, ternyata tulisan selengkapnya (yang memang susah dibaca) maksudnya adalah ‘ada peradangan/servisitis, konsultasi (ke dokter), terapi dulu, ulang lagi pap smear (setelah terapi)’. Berlanjutlah obrolan kami mengenai sakit nggak sih pap smear itu, bagaimana pengalaman dari yang sudah pernah dan berapa biayanya, dst. Termasuk soal hasilnya.

Sambil iseng untuk menambah info di grup saya pun googling lagi walaupun dulu sudah pernah, mengenai arti dari tes pap smear. Ketemulah tulisan ini yang aslinya diposting di Milis Sehat tahun 2008. Lah, kok dulu gak pernah nemu ya, salah nih kata kuncinya 😀 (waktu itu blas lupa, nggak ngecek milis). Kepada dr. Ian (penulisnya) inilah saya konsultasi waktu itu, ya jawabannya juga mirip-mirip pastinya. Biar sekalian buat arsip, dikopas ke sini juga ya….dengan tambahan diskusi lanjutannya.

Dear All
Saya kasih summary-nya aja ya. Mungkin dokter atau Sp yang lain bisa menambahkan.

PAP SMEAR gunanya untuk mengetahui adanya perubahan sel pada leher rahim.
TIDAK BERGUNA UNTUK MENGETAHUI ADANYA INFEKSI ATAU TIDAK.
Jadi kalau dikatakan ada bakteri anu lah bakteri itu lah… jamur anu lah jamur itu lah… peradangan… ya wajar, wong di bagian vagina dan sekitarnya kan memang gudangnya jamur dan bakteri. Kalau radang ya wajar toh, kegesek-gesek jadi merah.

Terus tahunya infeksi apa nggak dari mana dong, kalau ternyata hasil papsmearnya katanya ada peradangan dan bakterinya?

Standar nih ya hasil pap smear seperti ini:
– tidak ditemukan atau ditemukan sel atipikal
– tidak ditemukan atau ditemukan peradangan
– terdapat bakteri coccoid atau terdapat jamur candida

Ya, mirip-mirip seperti itulah.

Tapi…. sekali lagi PAP SMEAR bukan untuk tahu ada infeksi atau tidak.

Vagina atau organ reproduksi kita diciptakan canggih ada alarmnya.
kalau ada infeksi di sekitar situ maka akan terjadi produksi cairan yang berlebih, berwarna, berbau, nyeri, dan atau demam. Jadi nanti kalau ada cairan seperti itu baru cairannya diperiksa dicari mikroorganisme penyebabnya apa. setelah ketemu baru diberikan antibiotik atau antijamur yang tepat…

Kalau tidak ada keluhan ya tidak diobati…

Btw kuman bentuk coccus yang ditakuti kan GO (gonorrhea), pada wanita biasanya memang tidak bergejala. Cuma nih kalau kita adalah wanita yang baik-baik dan menikahi pria baik-baik yang tidak suka jajan…. ya nggak perlu takut…

Kalau kuman coccus yang lain mah normal… Dia fungsinya menjaga pH vagina (cmiiw) supaya si candida albican nggak tumbuh subur (kalau tumbuh subur keputihan jadinya, atau candidasis vagina).

Okeh mudah mudahan ngerti ya….

(tambahan postingan berikutnya, menanggapi tentang indikasi pemeriksaan)

Kanker leher rahim atau serviks umumnya diketahui setelah stadium lanjut.
Jadi pemeriksaan ini dilakukan bukan karena ada indikasi ke sana,
tetapi karena faktor risiko yang mendukung, yaitu setiap orang yang pernah berhubungan seksual aktif memiliki risiko untuk timbulnya kanker leher rahim.

Salah satu deteksi dini adalah dengan dilakukannya papsmear setahun sekali.

Begitu juga dengan kanker payudara. Deteksi dini selain dengan SADARI juga dengan pemeriksaan USG payudara untuk wanita di bawah usia 40 tahun setahun sekali dan mamografi setahun sekali untuk wanita di atas usia 40 tahun…

Jadi… sisihkan uang untuk pemeriksaan ini ya.

Sewaktu hamil anak kedua, selama browsing ke situs-situs luar tepercaya mengenai kehamilan saya menemukan informasi bahwa Pap Smear termasuk salah satu tes standar saat pemeriksaan awal pada ibu hamil. Antara lain bisa dibaca di http://www.marchofdimes.org/pregnancy/your-first-prenatal-care-checkup.aspx dan http://www.babycenter.com/0_your-first-prenatal-visit_9344.bc. Seorang sahabat yang hamil di Jepang belum lama ini membuktikan sendiri bahwa tes tersebut ‘wajib’ hukumnya bagi bumil di sana. Di sini, sepertinya Pap Smear pada ibu hamil tidak umum disarankan, ya. Malah kalau baca di selebaran-selebaran tes Pap Smear gratis, salah satu syaratnya kadang adalah “tidak sedang hamil”. Di ‘sono’ pun kalau baca di forum babycenter misalnya, banyak yang nanya dan berbagi pengalaman “gimana nolaknya, ya?”. Mungkin khawatir kalau janinnya kenapa-kenapa, mengingat tindakannya melibatkan buka-buka yang di bawah sana.

Untuk melengkapi referensi, saya sertakan kutipan dari Ayahbunda:

Pap smear atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim, kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Selain itu, dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap smear dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik.
Tak perlu takut. Tes ini sederhana dan prosesnya cepat, serta biasanya tidak sakit. Bayangkan saja tes ini sebagai upaya mengintip kondisi leher rahim. Saat tiba di tempat melakukan Pap smear, Anda akan dipersilakan mempersiapkan diri dan berbaring seperti saat akan dilakukan pemeriksaan dalam. Dokter akan membuka liang vagina menggunakan alat yang disebut sebagai speculum vagina atau dikenal juga dengan istilah cocor bebek. Ketika leher rahim sudah tampak, dengan bantuan alat yang disebut dengan spatula atau semacam sikat halus, dokter akan mengusap sekeliling leher rahim untuk mendapatkan getah atau lendirnya. Getah yang banyak mengandung sel itu dioleskan pada gelas obyek, lalu dibawa untuk dianalisa di laboratorium. Dokter akan memberitahu kapan Anda bisa mendapatkan hasilnya. Biasanya, seminggu.
Pap smear dilakukan di berbagai rumah sakit maupun klinik bersalin. Agar hasilnya optimal, perhatikan hal-hal berikut:
1. Pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid agar leher rahim Anda bersih dari sisa-sisa darah haid.
2. Dalam dua hari sebelum Pap smear, Anda sebaiknya menghindari:
– membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa pun, juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang vagina).
– menggunakan tampon atau obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina, misalnya jeli untuk KB.
– menghindari dahulu hubungan intim suami istri.
3. Sebaiknya tidak mandi berendam menjelang Pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal atau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada orang yang memeriksa, termasuk semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa gatal-gatal, sakit atau panas (seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus (abnormal), jangan lupa memberitahukannya kepada dokter.

Ada beberapa kemungkinan hasil Pap smear, namun secara umum dapat dibedakan menjadi:
1. Negatif, artinya dalam batas normal dan tidak ditemukan sel-sel yang abnormal atau berbahaya. Ini pertanda bagus, dan Anda biasanya akan diminta melakukan Pap smear kembali setelah satu tahun.
2. Positif, artinya ditemukan sel epitel (sel pembentuk jaringan pelapis) yang abnormal. Untuk hasil ini, dokter akan menjadwalkan beberapa tes untuk Anda, misalnya pemeriksaan kolposkopi (pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam asetat di leher rahim) dan tes HPV (Human Papillomavirus Test, untuk mengetahui ada tidaknya infeksi HPV). Umumnya, jika dilakukan kolposkopi dan dokter menjumpai area mulut rahim yang menunjukkan kecurigaan kelainan, maka akan dilakukan LLETZ yaitu biopsi menggunakan kawat halus dengan pemanasan.
3. Displasia, artinya dalam batas normal, namun ditemukan ada perubahan sel. Kondisi ini bisa terjadi karena ada:
-Infeksi, antara lain infeksi bakteri, infeksi jamur, atau perubahan sel yang berhubungan dengan virus herpes simpleks. Dokter biasanya akan memberikan terapi yang sesuai untuk mengatasinya.
– Perubahan sel reaktif. Sel mulut rahim itu sel yang mudah memperbaharui dirinya kembali, mirip permukaan sel kulit wajah yang secara priodik menjadi tua, mati, mengelupas dan tumbuh sel baru dari sel muda dan berkembang seterusnya. Namun pada keadaan tertentu, bisa terjadi “perubahan reaktif” atau perubahan bentuk sel akibat reaksi terhadap proses tertentu (bisa infeksi, trauma, atau perubahan sel ke arah keganasan). Pada kondisi ini, dokter akan memberikan terapi yang sesuai dan menyarankan pemeriksaan ulang 3 – 6 bulan kemudian.
Hasil positif? Jangan panik. Belum tentu hasil yang tidak normal ini berarti Anda terkena kanker, sebaiknya Anda:
1. Minta penjelasan mengenai hasil tes itu.
2. Jika masih juga belum mengerti, jangan sungkan minta penjelasan lagi, atau minta hasilnya dan bawa ke dokter lain. Ingat, Anda berhak mendapatkan second opinion.
3. Ikuti perintah dokter Anda jika ia menganjurkan untuk melakukan Pap smear ulang atau pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa. Demikian juga jika Anda diminta menjalani tindakan penanganan tertentu.
Kalaupun akhirnya Anda didiagnosa positif kanker, Anda masih beruntung karena dapat terdeteksi sedini mungkin.
Keakuratan hasil pap smear antara 70-95%. Hasil Pap smear bergantung pada laboratorium penguji, misalnya keakuratan pengambilan sampel, transportasi, pengolahan bahan, pembacaan sediaan, interpretasi gambar sediaan, serta penulisan kesimpulan dan anjuran. Bisa saja terjadi hasil false positive dan false negative. Hasil false positive artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel leher rahim yang abnormal, padahal sel-selnya ternyata normal. Jadi, jika dokter mengatakan hasil Pap smear Anda false positive, maka itu berarti tidak ada masalah. Sementara hasil false negative artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel leher rahim yang normal, padahal kenyataannya, ada masalah dengan sel-sel tersebut yang terlewatkan. Namun, dengan melakukan Pap smear secara rutin, jika sel-sel abnormal itu tidak terdeteksi pada satu waktu, maka mereka akan terdeteksi pada saat Anda melakukan Pap smear berikutnya.
Pada dasarnya, Pap smear harus dilakukan paling lambat 3 tahun setelah hubungan seks pertama kali, dan sangat dianjurkan untuk melakukan Pap smear setahun sekali bagi wanita berumur diatas 21 tahun dan aktif melakukan hubungan seks. Ketika sudah berumur 30 tahun ke atas, Anda dianjurkan untuk melakukannya setahun sekali, jika sudah dilakukan 3 tahun berturut turut dan hasilnya baik (selalu negatif), pemeriksaan boleh dilakukan 2-3 tahun sekali. Lakukan Pap smear secara rutin.

Nah, beberapa bulan ini lab Prodia lagi ada program pap smear gratis, nih, kerja sama dengan BPJS. Kota mana saja yang tercakup? Berikut ini daftarnya. Selengkapnya bisa cek di website resmi Prodia, ya.

Layanan ini hanya berlaku di cabang Prodia berikut:

  • Wilayah 1: Kisaran, Pematang Siantar, dan Medan.
  • Wilayah 2: Pekanbaru, Duri, Padang, Bukit Tinggi, Jambi, Tanjungpinang.
  • Wilayah 3: Palembang, Sunter, Pluit, Kelapa Gading, Lampung, dan Kampung Melayu.
  • Wilayah 4: Wastukencana, Buah Batu, Kopo, Bandung MTC, Pasirkaliki, Banjar, Cideres, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalaya, Purwakarta, Sumedang, Ujung Berung
  • Wilayah 5: Klaten, Magelang, Tegal, dan Madiun.
  • Wilayah 6: Denpasar dan Mataram
  • Wilayah 7: Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan
  • Wilayah 8: Makassar, Panakukkang, Ambon, Kendari, Palu, Kotamobagu, Mamuju, Pare, dan Palopo.

Layanan ini berlaku sampai dengan periode berikut :

  • Wilayah 1 : Paling lambat tanggal 30 November 2016
  • Wilayah 2 : Paling lambat tanggal 31 Desember 2016
  • Wilayah 3 : Paling lambat tanggal 30 November 2016
  • Wilayah 4 : Paling lambat tanggal 31 Oktober 2016
  • Wilayah 5 : Paling lambat tanggal 31 Desember 2016
  • Wilayah 6 : Paling lambat tanggal 30 November 2016
  • Wilayah 7 : Paling lambat tanggal 30 November 2016
  • Wilayah 8 : Paling lambat tanggal 30 November 2016

Apa syaratnya? Yang tercantum sih bawa KTP dan kartu BPJS asli plus fotokopinya masing-masing 3 lembar. Kata teman yang sudah menelepon setelah tahu info ini, jamnya juga ditentukan. Rencananya baru mau nyoba besok, sih. Kebetulan sudah menjelang setahun sejak pap smear sebelumnya. Oh ya, kata beberapa teman lain, di kota yang tidak disebutkan di atas juga sering ada lab yang bikin program serupa bekerja sama dengan BPJS kok. Jadi mungkin bisa coba cek lab terdekat ya.

One thought on “Pernak-pernik Pap Smear

  1. Pingback: Tantangan Level 12 Kelas Bunda Sayang IIP Hari ke-13 | Leila's Blog

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s