Aimi edited a doc in the group: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.
6 September 2014 at 18:11 ·
Masih banyak yang belum sepenuhnya paham tentang fenomena bingung puting. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menganggap bingung puting adalah mitos belaka, sehingga pelarangan dot dianggap berlebih-lebihan. Tapi sesungguhnya, bukan lagi mitos namanya jika sudah dibuktikan secara ilmiah hingga kemudian muncul saran pelarangannya. Berikut hal-hal yang sering ditanyakan atau dikatakan seputar fenomena bingung puting pada bayi yang menyusu pada ibunya.
Last but not least, KENALI FENOMENANYA, PAHAMI RISIKONYA, DAN SILAKAN BUAT KEPUTUSAN YANG TEPAT.
1. TANYA: Bingung puting artinya adalah bayi menolak payudara ibu atau tidak mau menyusu pada payudara ibu setelah mengenal dot atau empeng.
JAWAB: TIDAK HANYA ITU. Bingung puting bisa dilihat dari dua hal:
PERTAMA, bayi menolak menyusu. Kalau sudah begini, harga mati harus relaktasi agar si bayi mau menyusu kembali dan buang jauh-jauh dotnya. Sementara tingkat keberhasilan relaktasi itu beragam. Semakin tua usia bayi semakin sulit direlaktasi. Relaktasi juga butuh kegigihan ibu dan kerja sama seluruh keluarga. Kalau ibunya kerja, ada kalanya harus cuti biar bisa fokus relaktasi. Apakah ketika bayi menyusu kembali ke ibunya masalah selesai? Di banyak kasus, tidak. Karena pola hisapan bayi sudah berubah dan butuh waktu lebih lama lagi untuk memulihkan isapan yang benar.
KEDUA, ini yang sering terjadi di masyarakat. Bayi tidak menolak payudara ibu, tapi bayi mengurangi reflek hisapan pada payudara ibu. Di sini kita perlu memahami cara kerja bayi menyusu pada payudara. Ini penting supaya kita bisa mendapat pemahaman utuh. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi mengisap payudara ibu dengan cara mengisap pada dot. Sementara cara kerja meminum ASI dari botol dot dan payudara berbeda. Melalui botol dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidah dan seluruh otot pada mulutnya untuk merangsang keluarnya ASI. Bayi harus buka mulut lebar-lebar dan mengisap dengan kuat dengan irama yang konsisten. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya. EFEKNYA APA? Produksi ASI menurun bertahap karena pengosongan payudara tidak lagi optimal. Dan yang sering terlihat adalah menurunnya hasil perahan karena tanpa ibu sadari produksi ASI sebetulnya sudah menurun juga. Rata-rata, hasil perahan berkurang pada periode setelah 4 minggu penggunaan botol dot. Di sini ibu mulai panik. Sistem ASI kejar tayang pun mulai terjadi. Ini yang disebut bingung puting laten atau tersembunyi. Bayinya tetap mau menyusu pada ibunya, tapi ibunya nggak sadar bahwa produksi ASI-nya sudah mulai turun.
2. TANYA: Bingung puting hanya mitos, terbukti tidak semua bayi mengalaminya.
JAWAB: Bingung puting bukanlah mitos. Dalam ilmu laktasi pelarangan penggunaan dot pada bayi yang menyusu pada ibunya didasarkan pada banyak argumen ilmiah dan sudah ada dalam 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang ditetapkan pemerintah Indonesia yang bersumber dari rekomendasi WHO. Walau tidak semua bayi mengalaminya, tapi orangtua TIDAK PERNAH TAHU apakah bayinya termasuk yang akan terkena bingung puting atau tidak hingga hal itu menimpanya. Dan seringkali mereka yang tidak mengalami menganggap ini hanyalah mitos belaka dan menganggap bahwa bingung puting tidak akan berdampak apa-apa. Justru karena dampaknya pada setiap bayi tidak akan pernah diketahui sejak awal, sangat disarankan untuk berpegang pada prinsip: lebih baik mencegah daripada mengobati. Tidak semua orang yang cuci tangan sebelum makan akan terhindar dari diare. Tapi kita tidak akan pernah tahu, kapan tangan kita cukup bersih untuk digunakan makan atau tidak dengan tidak mencuci tangan dahulu sebelum makan. Namun demikian, anjuran mencuci tangan sebelum makan toh tetap diberlakukan.
3. TANYA: Apa saja media minum ASIP yang bisa mencegah terjadinya bingung puting pada bayi?
JAWAB: Sejak lahir, bayi sudah bisa dilatih minum ASIP dengan berbagai media seperti cup feeder, soft cup feeder, pipet, spuit (suntikan tanpa jarum), atau sendok. Setelah usia 6 bulan, bayi bisa dikenalkan denga sippy cup atau training cup dengan ujung yang keras (bukan ujung berbahan silicon seperti bahan pembuat nipple dot). Atau sudah bisa dikenalkan cara minum dengan sedotan.
4. TANYA: Si kakak dahulu menggunakan dot dan tidak bingung puting, berarti adiknya juga demikian.
JAWAB: Belum tentu, setiap bayi berbeda karakternya dan kita tidak tahu si bayi mengalami bingung puting atau tidak hingga itu terjadi padanya.
5. TANYA: Apakah bingung puting selalu diikuti ciri-ciri yang bisa dikenali sehingga dapat diantisipasi?
JAWAB: Tidak semua demikian, tergantung si bayi dan ibunya juga. Ada bayi yang setelah beberapa lama kenal dot mulai terlihat tidak mengisap payudara dengan baik, sehingga ibu merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Tapi tak jarang pula, tidak ada tanda-tanda yang jelas yang bisa dirasakan oleh ibunya. Atau kalaupun sudah ada tanda-tandanya, ada ibu yang tidak cukup aware pada perubahannya. Misal: pada bayi yang bingung puting dengan menolak menyusu pada ibunya, ada yang beberapa saat sebelum benar-benar menolak sudah menunjukkan tanda-tanda seperti: menangis atau gelisah atau marah setiap hendak disusui. Tapi ada pula bayi yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala apa-apa, tapi kemudian pada suatu titik langsung menolak payudara ibunya.
6. TANYA: Bingung puting itu artinya bayi tidak lagi mengenal puting ibunya.
JAWAB: TIDAK. Bayi kita akan selalu kenal dengan ibunya. Umumnya bayi bisa mengenali ibunya lewat bau, sebelum akhirnya ketika mencapai usia tertentu dia sudah mengenali wajah ibunya. Bingung puting BUKAN berarti bayi tidak lagi kenal pada puting ibu, tetapi tanpa dia sadari, bayi menolak payudara ibu karena dia menganggap menyusu pada payudara ibu lebih “melelahkan” daripada mengisap dot ATAU dia sudah mulai mengisap payudara ibu dengan cara seperti mengisap pada dot. Letak kebingungannya BUKAN pada jenis putingnya, tapi pada cara isapnya. Ketika dia sudah mengisap payudara ibu seperti cara dia mengisap pada dot, itulah yang namanya bingung puting.
7. TANYA: SEMUA kasus bingung puting bisa dipulihkan dengan relaktasi
JAWAB: BISA YA, BISA TIDAK. Kesuksesan relaktasi ditentukan oleh banyak sekali faktor, antara lain:
– Usia bayi: semakin besar usia bayi yang direlaktasi, prosesnya menjadi lebih sulit
Kesabaran, konsistensi, dan kegigihan ibu dalam melakukan relaktasi. Salah satu hambatan dari relaktasi adalah karena biasanya yang mengalami adalah bayi yang ibunya bekerja di luar rumah. Sehingga seringkali ibunya harus menyempatkan waktu untuk cuti dari pekerjaan jika ingin serius relaktasi.
– Dukungan dari seluruh anggota keluarga dalam proses relaktasi.
Jikapun bayi yang bingung puting mau kembali menyusu pada ibunya, seringkali yang setelah itu jauh lebih sulit adalah memulihkan pola hisapannya ke pola isapan yang benar.
– Efektivitas metode relaktasi yang diterapkan. Dalam setiap kasus relaktasi, metode yang digunakan bermacam-macam. Konselor atau dokter laktasi terlebih dahulu akan mengidentifikasi tingkat masalah yang jadi sebab dilakukannya relaktasi, baru kemudian menetapkan metode yang sekiranya sesuai dengan kasusnya dan kondisi ibu serta bayi.
8. TANYA: Apa kemungkinan terburuk bingung puting yang gagal direlaktasi?
JAWAB: Jika bayi dalam tahap berubah pola isapan karena dot, maka kemungkinan terburuknya tentu saja menurunnya produksi ASI. Jika produksi ASI tak segera dinormalkan sesuai demand atau kebutuhan bayi dan dot tidak segera ditinggalkan, maka kemungkinan si ibu menggunakan susu formula semakin besar.
Jika bayi dalam tahap menolak menyusu langsung pada ibunya, maka kemungkinan terburuknya tentu saja bayi gagal direlaktasi sehingga akhirnya si ibu harus exclusive pumping (eping). Walau eping tetap mungkin berhasil, namun eping membutuhkan komitmen, konsistensi, dan kegigihan yang luar biasa karena ibu harus menghabiskan waktu waktunya dengan memerah siang dan malam 24 jam sehari, 7 hari seminggu hingga masa menyapih tiba dan tidak menyusui langsung. Sementara prinsip penting dari menyusui bukan hanya memberikan ASI tapi juga memberikan ikatan bonding antara ibu dan bayi dan memberikan kesempatan pada ASI untuk berproduksi sesuai demand sesungguhnya dari bayi lewat mekanisme menyusui langsung.
9. TANYA: Bayi saya hanya kena dot 2-3 jam sehari. Selebihnya selalu menyusu langsung dari saya. Apakah itu artinya dia cukup aman dari bahaya bingung puting?
JAWAB: TIDAK. Durasi penggunaan dot tidak menentukan apakah seorang bayi akan mengalami bingung puting atau tidak. Mengutip seorang ahli laktasi, Becky Flora IBCLC: “For some babies it may take many bottles before they show any nipple confusion; for others it can take only one or two.”
10. TANYA: Bingung puting adalah sebuah “state of mind”. Jika kita selalu berpikir positif bayi kita tidak akan bingung puting, maka dia tidak akan bingung puting. Jika kita selalu ketakutan bayi kita akan bingung puting, maka yang akan terjadi adalah bayi kita akan benar-benar bingung puting.
JAWAB: Bingung puting bukanlah masalah pemikiran atau “state of mind”, tapi merupakan “state of sucking” yang sebetulnya tidak disadari oleh bayi. Secara natural, sucking atau mengisap memberikan rasa nyaman pada bayi, apapun benda yang dia isap. Tapi yang tidak bayi sadari adalah pola isapannya pada payudara ibu telah berubah. Bahkan ketika bayi sudah dalam tahap menolak payudara ibu, itupun juga bukan keinginannya, karena secara natural, bagi bayi menyusu pada ibu mendatangkan manfaat fisik dan psikologis. Tapi ketika dia menolak payudara ibu, itu artinya secara psikologis, kepuasannya mengisap pada payudara ibu sudah tergantikan dengan kepuasan mengisap pada empeng atau dot. Sehingga sebetulnya, ketika kita mengenalkan dot atau empeng, pada dasarnya kita telah berupaya menggantikan rasa nyaman yang didapat bayi melalui isapan payudara dengan hisapan pada media lain.
11. TANYA: Apakah dot yang katanya dibuat “menyerupai payudara ibu” akan efektif mencegah bingung puting?
JAWAB: PERTAMA, Jika ada dot yang meng-klaim dirinya dibuat menyerupai payudara ibu, pertanyaannya, payudara ibu manakah yang dimaksud? Semua ibu memiliki bentuk dan struktur payudara yang berbeda. Bahkan payudara kanan dan kiri pun bisa berbeda satu sama lain. Di dalam dunia laktasi, kita sering mendapati pola preferensi bayi dalam menyusu. Setiap bayi selalu punya sisi payudara favorit, entah yang kiri dan kanan. Sebabnya bisa bermacam-macam: bisa karena posisi menyusuinya, bisa karena bentuk atau ukuran payudaranya, bisa karena bentuk putingnya. Jadi, tidak ada satu pun dot yang bisa menyerupai payudara ibu. Intervensi dot justru akan bisa mengubah preferensi bayi, bukan lagi pada payudara ibunya tapi justru berpaling ke dot. KEDUA, di tahap awal menyusui kita selalu belajar bagaimana menyusui dengan benar, dengan pelekatan yang benar yang menyertakan areola. Pada intinya bayi TIDAK menyusu pada puting tapi pada payudara dengan menyertakan areola. Pelekatan yang benar akan menjamin pengosongan payudara yang efektif. Itu kenapa ibu dengan bentuk puting apa pun tetap bisa menyusui bayinya, karena kunci menyusu BUKAN pada puting. Sementara ketika menggunakan dot, bayi HANYA menyusu pada puting dot. Pola pelekatan yang terjadi antara bayi dengan payudara ibu dengan pelekatan antara mulut bayi dengan empeng dot sangat berbeda.
12. TANYA: Bayi di atas usia 1 tahun tidak akan mungkin mengalami bingung puting
JAWAB: Bingung puting bisa terjadi di usia berapa pun, kapan pun, tidak tergantung pada berapa lama dia sudah mengenal dot. Walau kasus bingung puting lebih banyak dialami bayi di bawah usia 1 tahun, tapi yang sudah di atas usia 1 tahun pun bisa memilik resiko yang sama. Jika Anda pernah mendengar kasus dimana bayi di atas usia 1 tahun menyapih dirinya sendiri (self weaning) tanpa alasan yang jelas, misal: ibu tidak dalam keadaaan hamil, anak tidak dalam keadaan sakit, dsb sementara dia sudah mengenal dot, maka self weaning itu merupakan manifestasi dari bingung puting. Justru saat bayi berusia di atas 1 tahun di mana dia sudah bergerak lebih aktif, di satu sisi dia ingin tetap bergerak lincah tapi bisa tetap mendapat kenyamanan dari “sucking” atau mengisap. Itu kenapa dot akan jadi pilihan yang paling nyaman untuk anak, karena dia bisa tetap bergerak ke sana kemari dengan botol dot tetap ada di tangannya. Ini menunjukkan bahwa potensi bayi “meninggalkan” payudara ibu jadi semakin tinggi karena dia sudah menemukan kompensasi mengisap yang lebih fleksibel. Itu akhirnya kenapa di banyak kasus kita temui, lebih sulit orang tua menyapih anaknya dari dot ketimbang menyapih anak dari payudara ibunya.
13. TANYA: Apakah dot hanya berisiko bingung puting? Adakah risiko-risiko yang lainnya dari penggunaan dot bagi bayi/anak?
JAWAB:
Dot itu sendiri tidak dapat dikatakan higienis sedangkan higienitas adalah hal mutlak bagi bayi karena sistem imunnya yang belum matang. Perlu diingat bahwa bakteri mudah berkembang biak pada kondisi hangat. Setiap kali habis dipakai dot harus langsung dibersihkan. Bila dot berada dalam kondisi terbuka terlalu lama ataupun terjatuh juga harus segera disingkirkan. Belum lagi sisa lemak yang menempel di sela-sela dot yang sulit untuk dibersihkan. Jika hal-hal ini diabaikan dapat mengakibatkan muntah, diare, kolik, dan sebagainya.
RISIKO MUDAH TERSEDAK
Pada bayi, irama mengisap : menelan : bernafas itu 1 : 1 : 1. Ini tidak mungkin terjadi ketika bayi ngedot. Air susu akan menetes terus sehingga mengganggu ritme menyusu dan bernafas pada bayi sehingga bayi mudah tersedak. Sering pula bayi dibiarkan tertidur dengan tetap mengempeng dot tanpa ditemani oleh pengasuh.
RISIKO INFEKSI SALURAN NAPAS
Bayi yang menyusu di dot sering menghisap susu dengan posisi berbaring telentang sehingga berisiko meningkatkan kejadian infeksi saluran pernafasan akibat sensitisasi trakea akibat microaspirasi saat ngedot dan atau refluks gastroesofagus (GER) akibat menyusu dengan posisi berbaring telentang. Risiko semakin tinggi pada kasus bayi yang ngedot di malam hari. Pada malam hari koordinasi sistem saraf autonom melemah sehingga rentan mikroaspirasi/tersedak dan GER. Efek negatifnya adalah anak rentan batuk di malam hari, otitis media/radang telinga tengah, sinusitis, batuk kronis, bronkiolitis berulang, dan radang paru (pneumonia).
RESIKO KERUSAKAN GIGI
Penggunaan dot mempengaruhi bentuk kesehatan gigi-geligi dan otot area mulut. Penggunaan dot dalam jangka panjang dapat merusak gigi anak (karies). Sebuah penelitian menemukan bahwa anak ASI yang tidak pernah mengenal dot (dan empeng) akan tumbuh dengan memiliki wajah yang lebih proporsional. Bentuk gigi-geliginya lebih sempurna dibanding bayi yang mengenal dot.
Menyusu langsung pada payudara bukan hanya untuk membuat bayi kenyang saja. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kompleks, melibatkan seluruh otot yang berada di sekitar mulut dan rahang. Mulut bayi harus bekerja keras untuk mendapatkan ASI. Sebaliknya pemberian ASI (dan pengganti ASI) melalui dot tidak merangsang bayi untuk belajar dan bekerja mengisap. Akibatnya, kekuatan otot-otot tersebut melemah, sehingga kemampuan bicara menjadi terhambat
RESIKO INFEKSI TELINGA
Otitis Media merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah. Struktur saluran telinga pada bayi lebih dekat dengan daerah mulut dan belum memiliki sistem proteksi yang kurang baik dibandingkan struktur telinga orang dewasa. Oleh karena struktur ini, gangguan pada daerah mulut akan memudahkan terjadinya gangguan pada struktur telinga bagian tengah. Pada pengguna dot ditemukan kasus otitis media yang meningkat. Barangkali kejadian ini terkait dengan gangguan pertumbuhan gigi dan meningkatnya kemungkinan infeksi pada penggunaan dot yang tidak higienis. Para peneliti di AAP (American Academy of Pediatrics) menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan secara total penggunaan dot untuk menghindari terjadinya Otitis Media.
Masalah muncul pada penggunaan dot adalah jika susu tetap keluar walaupun anak tidak menyedot, misalnya karena tertidur. Di sisi lain, saat anak tidur otot-ototnya menjadi rileks, termasuk otot yang menyusun saluran eustachius sehingga saluran tersebut terbuka. Nah, susu yang tetap keluar tadi bisa-bisa bukannya tertelan, namun masuk ke dalam saluran eustachius dan memenuhi rongga pada telinga tengah. Hal ini mungkin terjadi, apalagi pada anak yang menyusu botol dalam keadaan berbaring. Cairan yang terkumpul di telinga tengah kemudian dapat menjadi media infeksi bakteri. Selain itu, adanya cairan di belakang gendang telinga akan mengganggu proses transmisi suara. Akibatnya, anak menjadi sulit mendengar. Fungsi telinga dapat kembali normal apabila cairan tersebut dibuang.
Bayi yang menetek pada payudara akan berperan aktif. Bayi menetek ketika lapar dan berhenti menetek ketika dia sudah kenyang. Bayi terlatih untuk mengenali kebutuhan asupan sesuai dengan energi yang dikeluarkannya. Sedangkan bayi yang minum di botol cenderung pasif. Bayi akan menghabiskan seluruh isi botol meskipun sudah kenyang. Bayi jadi sulit mengenali kebutuhan asupannya. Bayi akan terbiasa mengkonsumsi asupan melebihi kebutuhannya.
KESULITAN MENYAPIH
Menyapih anak dari dot bisa jadi lebih sulit dibanding menyapih dari payudara. Sedangkan bayi yang tidak menggunakan dot kita tidak usah memikirkan bagaimana menyapih dari gelas kan? Karena seumur hidup kita akan minum menggunakan gelas
Sumber tambahan: website dokter laktasi Annisa Karnadi: http://duniasehat.net/2014/07/29/dampak-buruk-penggunaan-dot/
14. TANYA: Fenomena bingung puting pada bayi hanya terjadi di masa kini. Jaman dahulu banyak bayi menggunakan dot tapi tidak apa-apa
JAWAB: Sejatinya dot diciptakan sebagai pasangan dari susu formula. Dot sudah diproduksi ketika susu formula diproduksi untuk mempermudah pemberian susu formula pada bayi. Tentu saja untuk bayi yang sepenuhnya mengkonsumsi susu formula, dot tidak akan menyebabkan bingung puting karena bayi tidak menyusu langsung pada ibunya. Fenomena bingung puting baru muncul ketika sudah banyak kaum ibu bekerja yang tetap memberikan ASI walaupun sudah mulai beraktivitas di luar rumah. Fenomena bingung puting baru muncul ketika fenomena penyimpanan ASI perah mulai marak dipraktekkan. Dahulu kala ketika perempuan belum banyak yang bekerja, tentu saja bayi yang menyusu pada ibunya tidak kenal istilah bingung puting karena selalu menyusu langsung pada ibunya. Begitu pula pada masa ketika para ibu berhenti menyusui ketika kembali aktif bekerja. Fenomena bingung puting semakin menguat justru sejalan dengan semakin sadarnya kaum perempuan di dunia untuk tetap memberikan ASI meskipun mereka adalah ibu bekerja yang sudah kembali aktif berkegiatan di luar rumah. Jadi, pahami benar korelasi antara sebuah fenomena dengan konteksnya.
15. TANYA: Bolehkah kita menyapih bayi dari payudara dengan menggunakan dot?
JAWAB: Menyapih bayi dari ibunya dengan menggunakan dot justru memunculkan banyak masalah baru yaitu: ketagihan dot. Padahal fase kertegantungan anak pada kegiatan menghisap seharusnya sudah berakhir seiring dengan berakhirnya fase menyusui.
Berikut ini adalah tambahan penjelasan yang pernah dibuat oleh Michelle Dian Lestari Anugrah, seorang konselor laktasi tentang bagaimana proses bingung puting dapat terjadi agar paham benar apa yang sebenarnya terjadi ketika bayi Anda mengalami bingung puting.
TANYA (T) : kenapa anak saya kalau malam nyusu sampai payudara saya terasa lembek tapi masih marah sehingga harus saya kasih hasil perahan? Apakah ini artinya ASI saya tidak cukup
JAWAB (J): Betul, kalau sampai ibu harus kasih ASIP supaya anak ibu kenyang, artinya produksi ASI tidak cukup
T: Lho kok bisa begitu? Kan produksi ASI itu supply on demand? Kenapa kok demandnya lebih besar daripada supply?
J: Produksi ASI ditentukan oleh kekuatan mengisap anak, bukan seberapa kosong perutnya. Jadi kalau kebutuhan anak itu misalnya 100 cc per menyusu, tapi dia hanya mampu menghisap 60 cc, maka yang diproduksi payudara itu hanya 60 cc, sesuai dengan hisapan anak
T: Kalau gitu, kenapa anak saya hanya kuat mengisap 60 cc padahal butuhnya 100 cc?
J: Permintaan produksi ASI lewat isapan biasanya akan terganggu saat hisapan anak melemah. Melemahnya isapan anak disebabkan oleh penggunaan media dot, yang walaupun menyerupai puting tidak menutup resiko bingung puting. Bingung puting tahap satu ditandai dengan isapan yg melemah, sehingga produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan anak per sesi menyusui. Tahap kedua adalah berkurangnya produksi ASi secara menyeluruh, sehingga bahkan saat diperah sekalipun hasilnya tidak sebanyak sebelumnya. Tahap ketiga adalah saat anak menolak menyusu langsung pada payudara dan hanya mau minum dari dot. Tahap keempat adalah berhentinya seluruh produksi ASI sehingga payudara tidak lagi memproduksi ASI. Seringnya ibu mengalami penyumbatan pada payudara juga salah satu gejala awal bingung puting, karena hisapan anak tidak cukup kuat untuk mengosongkan payudara.
T: Tapi anak saya tidak bingung puting kok! Menyusu langsung mau, hisapannya juga kuat kok!
J: Kalau memang isapannya kuat, berarti seharusnya anak ibu sudah cukup hanya mengisap langsung dari payudara, tidak perlu ditambal dengan ASIP lagi. Berarti itu artinya anak ibu sudah mulai bingung puting.
T: Tapi bisa jadi produksi ASI berkurang, mangkanya tidak cukup buat anak saya
J: Betul, dan berkurangnya produksi ASI itu adalah tanda-tanda bingung puting juga
T: Tapi kan saya sudah pakai dot yg paling mirip dengan puting ibu?
J: Justru makin mirip dengan puting ibu makin besar kemungkinan bingung puting, karena tehnik mengisapnya berbeda. Menghisap payudara memerlukan kekuatan lidah dan rahang, perlu tenaga dan lebih sulit, sedangkan mengisap dot hanya membutuhkan daya isap dari pengaturan pernafasan, jauh lebih mudah dan tidak mengeluarkan banyak tenaga. Itu yang dimaksud dengan bingung puting, saat anak tidak tahu teknik mengisap mana yang harus dipakai untuk bisa mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhan perutnya
T: Jadi saya harus bagaimana supaya produksi ASI tetap lancar?
J: Antara diceraikan dot dengan tuntas, tidak memakai dot untuk pemberian ASIP, atau cerai payudara, hanya memberikan ASIP lewat dot tanpa menyusu langsung, yang disebut sebagai exclusive pumping, atau e-ping
T: Mana yg lebih mudah di antara keduanya?
J: Cerai dot memerlukan relaktasi dan mengajari anak minum dari spuit, pipet, sendok, atau gelas. E-ping mengharuskan ibu secara disiplin memerah payudaranya setiap dua jam sekali tanpa terlewat. Mana yang lebih mudah kembali lagi pada keadaan masing-masing ibunya.
T: Kalau penggunaan nipple shield (penyambung puting) bagaimana?
J: Sama saja dengan penggunaan dot, mempunyai potensi bingung puting. Malah nipple shield berpotensi menyebabkan milk blister (lepuh susu) berupa bintil seperti jerawat yang ada di puting susu atau kulit dekat aerola, yang sakitnya ajib kalau diisap anak. Atau lecet pada puting susu, karena nipple shield membuat mulut anak tidak melekat pada payudara, dan menimbulkan milk blister atau lecet karena tekanan hisapanan anak yang terlalu kuat. Jadi sebaiknya hindari juga penggunaan nipple shield.
T: Kalau empeng bagaimana?
J: Empeng juga sama seperti dot, berpotensi menyebabkan bingung puting sehingga isapan anak melemah.
Jadi kesimpulannya, kekuatan isapan anak bisa dilihat dari seberapa efektif anak mengosongkan payudara. Kalau memang anak efektif mengosongkan payudara, maka risiko masalah payudara tersumbat, membatu atau bengkak biasanya lebih berkurang jauh. Posisi pelekatan mulut anak pada payudara juga menentukan efektivitas hisapan anak.
Sumber asli: https://m.facebook.com/notes/asosiasi-ibu-menyusui-indonesia/faq-seputar-bingung-puting/10153174578564778/
Tanya:maaf saya ada masalah dengan puting saya.puting saya luka udh 2mggu.pertamanya itu lukanya keluar darah saya mAsih kasih asi saya tetapi lama” puting saya keluar nanah saya harus gimana ya.sekarang ini saya menyusui hanya sebelah saja.
Halo Bunda, maafkan baru membalas karena komentarnya masuk ke SPAM. Bagaimana kondisinya sekarang? Semoga sudah membaik ya. Jika belum, segera periksakan ke dokter. Khawatirnya ada infeksi karena sudah muncul nanah. Ada baiknya walaupun diistirahatkan untuk disusukan langsung, tetap diperah secara rutin agar tetap menjaga ritme produksi.
Halo mbak..baby sy umur 3bln..skrg lg menolak nyusu lgsng k sy.awalny prnh dksh dot.tp cm 5-6 x saja.Skrg sdh bner2 cerai sm dot.tp si baby msh agak rewel ketika mau menyusu lgsng ke saya.apa ada kiat khusus supaya baby saya cpt mau nyusu lg k saya. Makasih mba sebelumnya
Halo Pak (?) Sulthan Fakhrul, sekarang apakah ibunya bekerja/meninggalkan bayi dalam jangka waktu tertentu sehari-harinya, atau hampir selalu berada di dekat bayi? Pipisnya berapa kali dalam 24 jam? Kiatnya bisa lakukan skin to skin contact, menyepi berdua di kamar, buka baju dan kenalkan bayi dengan ibunya lagi. Usia segitu biasanya mudah distracted juga karena penglihatannya makin jelas, jadi nggak konsen karena gampang tertarik sama yang lewat misalnya. Sambil perbaiki juga pelekatan bayinya ya, apakah sudah tepat atau belum cara mulutnya membuka, posisinya. Semoga berhasil, dibantu dengan doa :).
Anak saya tidak mau lagi menyusu karena sering memakai dot untuk ASIP.
Saya berusaha untuk menghentikan dotnya tetapi bayinya jadi demam karena kekurangan ASI.
Orang tua juga sering marah jika mendengar bayi saya nangis kencang dan menyuruh menggunakan dot lagi.
Mohon maaf baru membalas, Bunda Inci. Bayinya usia berapa, ya? Demamnya apakah sudah dicek penyebabnya, apakah memang karena dehidrasi? Demam berapa derajat? Sudah periksa ke dokter? Apakah Bunda bekerja dan bayi dititipkan pada orangtua?
Bayi sy baru 1 1/2 bulan mbak.
Waktu umur 20 hari puting saya dua duanya kluar darah trus.
Sy krj tp skrg lg cuti mbak. Cutinya dikampung, dirumah ortu. Disini nggak ada dokter spesialis adanya cuman bidan.
Krn putingnya berdarah trus, saya konsul ke bidan, disuruh stop dlu nyusunya, krn sy nggak mau ngasi sufor ASInya sy perah trus diminumin pake dot krn ortu marah klo pake sendok.
Akhirnya baby sy lebih suka ngedot dibanding nyusu langsung.
Mba Inci, maaf baru membalas lagi… Kalau memang mentok, ada opsi e-ping (exclusively pumping), ada grup dukungannya juga di fb yang beranggotakan (kebanyakan) sesama ibu yang saling menyemangati untuk kondisi yang sepenuhnya memberikan ASIP tanpa menyusui langsung (full perah). Tapi memang butuh perjuangan, ya. Jika bisa ketemu konselor laktasi terdekat untuk konsultasi langsung tentu lebih afdol. Apa pun langkah yang diambil, tetap semangat yaaa :).
Pingback: Kapan Pertama Kali Mens Setelah Nifas? | Leila's Blog
Pingback: Sejarah Gelar S1 S2 S3 ASI | Leila's Blog
Salam kenal mba…. Anak saya umur 4minggu dari awal lahir saya kasih asip pke dot, krn puting payudara datar. Setiap saya susui anak saya selalu rewel, saya sangat ingin menyusui langsung anak saya. Sya sudah sering mencoba utk menyusui anak saya walau dia menolak, tp ttp tidak berhasil. Terus sya coba utk tidak pake dot lagi, tapi anak saya rewel banget, apalagi kalau malam itu ganggu tetangga bgt, alhasil saya kasih dot lagi. Sampai skrg dia msh blm mau menyusu langsung, mohon tips dan trik.nya supaya anak saya mau menyusu langsung.
Salam kenal, Mba Uswah. Selamat ya atas kehadiran buah hatinya :).
Beberapa tips dari para dokter yang juga konselor laktasi bisa disimak di sini, Mba
– dr. Maharani Bayu: https://drmaharanibayu.wordpress.com/2012/12/22/relaktasi/
– dr. Annisa N.R. Karnadi: https://duniasehat.net/2015/01/15/bayi-menolak-menyusu-akibat-nursing-strike-dan-bingung-puting/
– ada dari AIMI nanti saya postingkan di komen bawah ya…
Semangaat, Mba :). Masih usia segitu biasanya akan lebih mudah, walaupun kalau ternyata perlu perjuangan you’re not alone kok Mba. Ajak suami juga baca. Bantu dengan doa, ya :). Semoga dipermudah oleh Allah swt untuk mebali menyusui secara langsung.
Mb dr.annisa karnadi praktek d mn ya.. sy butuh prtolongan nih hik..hik.. anak sy 1th 3bln sudah 3hr mnolak mnyusu lgsg dan secara tiba2 bgt.. dot udh sy buang sjk saat itu tp si kcl nekat aja g mau nenen..dy lbh senang mnum asip via cangkir..gmn y mb solusinya..bisakah dy kmbali mnyusu..
Dokter Annisa praktik di RS Permata Depok, coba telepon dulu untuk jadwalnya ya… Atau ada juga dr. Gita Tiara Paramita di RS Meilia Cibubur. Semoga dipermudah ya, Mba Marilin.
Sumber aslinya dari web AIMI https://aimi-asi.org/layanan/lihat/bayimu-menolak-menyusu-itu-bukan-jalan-buntu
Bayimu Menolak Menyusu, Itu Bukan Jalan Buntu!
Si malaikat kecil menolak lagi, kali ini bahkan kaki mungilnya menendang-nendang dada ibunya dengan sangat keras. Wanita itu merasa penolakan ini lebih menyakitkan daripada ditolak oleh cinta pertamanya. Dunia serasa hancur, fikiran negatif mulai menggelitik… haruskah menyerah?
Biasanya mogok menyusu ini berlangsung antara dua hingga lima hari, tapi bisa juga menjadi lebih lama. Kalau berkepanjangan maka Ibu akan kelelahan jika harus terus menerus memerah ASI yang tentu saja jumlahnya kian hari akan kian menipis. Duh, bagaimana ini?
Saat bayi mogok menyusu memang saat yang sungguh memusingkan. Bayi jadi lebih sering menangis dan frustasi akibat rasa lapar dan fase oral (untuk menghisap atau suckling) yang tidak tersalurkan, beberapa bayi bahkan jadi mengalami penurunan berat badan.
Namun ternyata yang susah bukan hanya bayi, tapi ibunya juga. Perasaan sedih kerap menghampiri dan secara perlahan akan memutuskan motivasi untuk melanjutkan menyusui si kecil. Jika bayi mendadak mogok menyusu, segera pelajari apa yang terjadi agar tak ragu temukan solusi !
Saat bayi mendadak menolak menyusu, yang terpenting adalahberfikir positif. Hindari godaan yang berbisik bahwa:
– bayi tidak suka pada ibunya; hal ini tidak mungkin terjadi karena secara insting bayi belum mengenal arti membenci atau tidak suka,bayi sedang menyapih dini (early weaning; hal ini kurang tepat karena penyapihan adalah proses dan tidak terjadi secara tiba-tiba, wong kemarin masih mau menyusu kok hari ini mendadak tidak mau?
– bayi tidak suka rasa ASI; hal ini kurang pas, karena meskipun jenis makanan ibu beragam tapi rasa ASI cenderung stabil dan bayi sudah biasa dengan perubahan rasa makanan sejak dalam rahim.
– ASI basi atau ASI terpolusi, biasanya dikatakan seperti ini pada kondisi ibu yang baru saja pulang dari berpanas-panasan; hal ini tidak benar karena payudara merupakan tempat penyimpanan ASI yang paling higenis dimana tidak mungkin menjadi terpapar kuman sehingga menjadi basi apalagi terpapar polusi.
– ASI tidak cukup sehingga bayi menolak karena tidak puas; hal ini tentu tidak tepat karena produksi ASI bersifat supply based on demand dimana ASI akan diproduksi sesuai dengan jumlah ASI yang dikeluarkan dari payudara (baik melalui pelekatan langsung oleh bayi maupun melalui kegiatan memerah ASI dengan tangan atau dengan pompa). Yang lebih sering terjadi adalah bahwa ASI keluar tersendat-sendat, hal ini dapat membuat bayi menjadi tidak sabar dan marah. Untuk ini perlu diberikan rangsangan terhadap let down reflex dengan memerah ASI sedikit. Hal ini dilakukan untuk memancing hormon oksitosin yang mendorong ASI keluar sehingga bayi bisa mendapatkan ASI dengan lebih cepat di awal proses menyusu.dan mungkin masih banyak alasan negatif lain
Ahh, daripada berfikir negatif, lebih baik mencoba cari tahu dulu, kenapa sih malaikat kecil itu menolak menyusu secara mendadak? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Apakah bayi dibiasakan minum ASI perah dengan menggunakan botol dot? Jika ya, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bingung puting (nipple préférence) yakni suatu kondisi dimana bayi lebih memilih minum ASI melalui botol dot ketimbang langsung daripayudara ibu. Kenapa ? Karena menyusu melalui botol dot lebih mudah dan mekanismenya berbeda dengan menyusu pada payudara. Saat minum melalui botol dot, aliran ASI lebih lancar dan bayi tidak perlu memijat payudara untuk dapat mengeluarkan air susu. Dianjurkan untuk mencoba ganti cara pemberian botol dot dengan cangkir kecil, pipet tetes atau sendok. Saat bayi terbiasa terpisah dari botol dot maka secara perlahan akan lebih mudah kembali ke payudara ibu karena bayi tengah mengalami fase oral dimana menyusu dapat memuaskan hasratnya.
Apakah puting susu mengalami luka pada hari-hari terakhir sebelum bayi mendadak menolak menyusu? Jika ya, maka kemungkinan besar luka pada puting susu memberi rasa yang berbeda pada ASI sehingga membuat bayi menolak. Dianjurkan untuk memperbaiki posisi mulut bayi saat menyusu agar menyusu menjadi lebih efektif dan puting susu terhindar dari iritasi dan luka.
Apakah pada bagian tubuh bayi terdapat luka yang terlihat, misal luka memar? Atau mungkin lukanya kasat mata ? Jika ya, maka kemungkinan cara menggendong membuat bayi merasa kesakitan dan tidak nyaman. Dianjurkan untuk mencoba menyusui dengan posisi tidur sehingga lebih sedikit bagian tubuh bayi yang tertekan.
Apakah ada perilaku dari ibu yang berubah? Misalnya ibu mengganti merk parfum atau mengganti aroma sabun mandi/shampoo ? Jika ya, maka kemungkinan bayi merasa kurang nyaman dengan aroma yang baru tersebut. Dianjurkan untuk sebisa mungkin kembali ke prilaku awal.
Apakah ibu bereaksi berlebihan? Misalnya tanpa sengaja berteriak kesakitan saat bayi menggigit (atau menggusit – menggigit pakai gusi) payudara? Jika ya, maka kemungkinan bayi trauma. Ia belum memahami kenapa ibunya menjerit waktu itu sehingga saat hendak mulai menyusu lagi, bayi sudah menolak terlebih dahulu. Dianjurkan untuk bercanda dulu dengan si kecil sebelum menawarkan payudara, tersenyum dan ajak dia tertawa dulu.
Apakah ibu stres belakangan ini? Jika ya, ini dapat berpengaruh karena bayi yang menyusu pada ibunya memiliki ikatan atau bonding yang cukup kuat. Ketidaknyamanan ibu dapat dirasakan oleh bayi sehingga membuat bayi menjadi rewel. Lupakan hal lain saat hendak menyusui si kecil, jika perlu putar musik lembut dan nikmati waktu berdua saja dengannya.
Apakah bayi berganti pengasuh? Misalnya saat ibu kembali bekerja, atau setelah memiliki pengasuh baru, bayi mendadak menolak menyusu pada ibu. Jika ya, tidak perlu buru-buru memecat nanny barunya tapi lebih dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengannya setelah pulang dari kantor, misalnya gendonglah si bayi lebih sering serta tidurlah di sampingnya.
Haduh, bingung juga yah karena ternyata banyak sebab kenapa bayi bisa mendadak menolak menyusu. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu ibu mengatasi masalah mogok menyusu ini, yakni:
– Lakukan lebih banyak kontak kulit, habiskan lebih banyak waktu bersama si malaikat kecil berdua saja dalam suatu ruangan di mana ibu tidak mengenakan pakaian atas (topless) dan si dedek hanya menggunakan celana dalam atau popok.
– Biarkan si kecil bereksplorasi sendiri, tidak perlu dipaksa untuk mendekat pada ibu karena dengan sendirinya ia akan mendekati ibunya. Tidak perlu memaksa si kecil untuk langsung menyusu karena mungkin dia akan mendekati ibunya lalu mungkin hanya akan tertidur di dada ibunya tanpa sempat menyusu, begini saja sudah menunjukkan tanda positif. Jika satu kali belum berhasil, coba lagi. Cara ini membantu si kecil untuk ‘mengenal kembali’ ibunya.
– Tunggu hingga bayi sangat mengantuk, karena banyak bayi yang cenderung tidak menolak saat dalam kondisi setengah teler.
– Hindari memaksa bayi menyusu ke payudara, misalnya dengan mendorong kepalanya agar mendekat ke payudara, karena penolakan bisa berlanjut menjadi semakin panjang.
– Tawarkan lebih sering, khususnya saat bayi sedang merasa senang dan sedang berada di tempat favoritnya, misalnya saat dia tengah bermain, saat dia selesai makan, saat dia mandi…. di mana pun, kapan pun. Namun jangan paksa jika ia menolak.
– Coba menyusui sambil menimang-nimang misalnya sambil berjalan-jalan atau sambil duduk di kursi goyang, karena gerakan lembut dapat mengurangi emosinya untuk menolak. Misal, ajak si kecil muter-muter komplek rumah dengan mobil, duduk berdua dengan dia di kursi belakang, ayunan mobil dapat membantu si kecil meredakan emosinya.
– Redupkan lampu kamar, redakan suara-suara yang keras agar bayi merasa lebih tenang dan nyaman. Biasanya bayi yang berusia 6-9 bulan sudah lebih waspada terhadap keadaan di sekitarnya sehingga gangguan sedikit saja dapat membuatnya tidak benar-benar menyusu melainkan hanya sekedar menempel saja pada payudara.
– Coba ganti posisi menggendong si kecil, seperti telah dijelaskan sebelumnya bisa jadi posisi atau cara menggendong membuat bayi tidak nyaman sehingga ia menolak untuk menyusu.
– Kenakan pakaian yang simpel dan ga ribet, yang memungkinkan bayi sangat mudah mendapatkan akses ke payudara, jika memungkinkan kenakan lebih sering baju menyusui sehingga ibu tidak perlu membuang waktu banyak untuk membuka kancing baju terlebih dahulu. Hanya berbeda beberapa detik, tapi saat dirasa terlalu lama oleh bayi maka ia sudah keburu kehilangan minat untuk menyusu.
– Bawa ke dokter anak, just in case ternyata bayi mengalami luka yang tidak terlihat seperti infeksi telinga, lidah berjamur (thrust), dsb. Ada kalanya bayi membutuhkan tindakan medis karena tengah mengalami sakit yang membuatnya tidak nyaman saat menyusu.
Intinya, saat bayimu menolak menyusu itu bukan akhir dunia. Kenali dulu penyebabnya kemudian coba lakukan beberapa trik tersebut. Yang sabar yah, karena kesabaranmu akan berbuah manis. Selamat (kembali) menyusui!
dok. usia bayi saya 14 hari. sebelumnya saya menyusui langsung dari puting sampai usia 10 hari karena saat kontrol berat badan bayi saya turun 500gram dari berat saat lahir dan bilirubinnya 13.1 ( saat dilahirkan bilirubin normal) karena itu saya panik karena asi saya tidak mencukupi kebutuhan bayi. dengan niat sementara menunggu asi banyak saya berikan sufor kepada bayi saya. dan setelah saya baca keterangan diatas, bayi saya menunjukan gejala bingung puting. baiknya gimana ya dok.
Mbak Ratna, saya bukan dokter. Mba Ratna bisa temui konselor menyusui di sekitar tempat tinggal Mbak Ratna (boleh tahu di mana?) untuk proses relaktasi apabila memang yang terjadi adalah bingung puting. Semangat ya, Mbak Ratna, semoga dimudahkan.
Pingback: Media Penyajian ASIP | Leila's Blog