AcEPT, Tes Bahasa Inggris Khusus UGM

Beberapa hari yang lalu suami saya menghubungi lewat whatsapp, mengabarkan bahwa ia (yang dalam posisi sedang bertugas ke kota lain) harus segera mendaftar untuk AcEPT UGM sebagai salah satu syarat masuk program S2 di sana. Alhamdulillah tes beasiswa internal instansi kami telah berhasil ia lalui dengan baik, tetapi masih ada syarat lain berupa kelulusan dalam tes tertulis maupun wawancara, tergantung perguruan tinggi yang didapatkan (dipilihkan oleh instansi) dan jurusan yang dipilih. Kebetulan suami memang belum pernah mengikuti TOEFL maupun IELTS, sehingga diarahkan untuk mengambil AcEPT yang diselenggarakan sendiri oleh Universitas Gadjah Mada ini. Rekan-rekan lain yang sudah memenuhi syarat minimal nilai TOEFL atau IELTS tidak perlu lagi mengikuti AcEPT ini.

Nama tes tersebut masih asing bagi saya. Yang saya tahu, tes bahasa Inggris ya TOEFL dan IELTS yang pernah saya jalani, plus pernah juga dengar yang namanya TOEIC. Berhubung suami saya juga meneruskan alamat web resmi untuk pendaftaran tes tersebut, yaitu http://acept.ugm.ac.id/sessAcept/idx.php, jadi saya langsung meluncur ke sana. Informasi di laman tersebut ternyata lebih bersifat praktis seperti jadwal, persyaratan tes, pengumuman hasil, juga tentunya akses untuk pendaftaran. Maka saya melanjutkan googling, dan memperoleh jawaban bahwa AcEPT merupakan singkatan dari Academic English Proficiency Test. Banyak ternyata kursus baik online maupun offline untuk belajar trik-trik pengerjaannya agar mendapat nilai tinggi atau setidaknya memadai untuk lulus.

Salah satu laman atau tepatnya thread di Kaskus yang memberi gambaran singkat tentang bentuk dan contoh soal AcEPT bisa dibaca di sini untuk memperoleh gambaran sekilas. Memang, kalau membaca testimoni orang dan mendengar pengalaman teman-teman yang lebih dulu kuliah S2 di sana, penguasaan bahasa Inggris yang baik sangat diperlukan guna mendukung kelancaran pelaksanaan proses belajar. Setiap pekan ada saja tugas dari masing-masing mata kuliah, dan literatur yang digunakan banyak dalam bahasa aslinya alias bahasa Inggris.

Soal AcEPT berjumlah 170 terdiri atas 20 listening, 30 vocabulary, 40 grammar and structure, 40 reading, dan 40 composing skills. Setiap nomor konon bernilai 2,5 (tidak ada nilai minus), sehingga totalnya seharusnya 425. Tetapi berdasarkan informasi, skor tertinggi adalah 426. Nilai 426 ini setara dengan TOEFL score 677. Tabel konversi selengkapnya bisa dilihat di sini. Batas nilai untuk tiap jenjang pendidikan di UGM (hasil googling ternyata menjadi syarat juga untuk melamar pekerjaan ke sini) tentunya berbeda, yaitu 209 untuk S2 (setara nilai TOEFL 450, minimal benar 84 soal) dan 268 untuk S3 (setara nilai TOEFL 500, minimal benar 108 soal). Sepertinya untuk jenjang lainnya seperti D-III dan S1 ada juga nilai minimal tapi saya belum menemukan infonya. Tesnya sendiri diselenggarakan di Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Peserta pada umumnya harus membayar dulu biaya tes di BNI 46 untuk memperoleh username dan password yang akan digunakan untuk login di web resminya, guna mengisi informasi data diri peserta yang nantinya menghasilkan kartu peserta yang bisa dicetak. Tes berlangsung selama tiga jam, dan hasilnya bisa dicek 10 hari sejak tanggal pelaksanaan.

 

image

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s