NHW Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 2 kali ini kembali bikin mikir karena terutama poin a, nih, :D.
Sumber gambar: http://collectwall.com/topwallpaper/purple-rose-with-love-letter-wallpaper.html
Nikah
Bagi Anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami Anda, buatlah surat cinta yang menjadikan Anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak Anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Berhubung kami sedang berjauhan, jadi surat cinta saya sampaikan melalui whatsapp. Mungkin lebih romantis kalau pakai surat pos dengan kertas surat wangiii…masalahnya keterbatasan waktu membuat saya tidak yakin responnya tiba di waktu yang ditentukan, hehehe. Respon suami ketika usai membaca surat cinta dari saya adalah membalas dengan surat juga yang intinya lebih kurang sama. Tidak terlalu romantis memang, lebih banyak mengenai kilas balik dan harapan. Apalagi bulan depan in sya Allah usia pernikahan kami tepat sepuluh tahun, sehingga momen ini seolah menjadi kesempatan yang pas untuk evaluasi (walaupun yang ditekankan pada surat awalnya sesuai dengan instruksi ya, yaitu fokus ke alasan kuat).
b.Lihatlah anak-anak Anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Fathia (5th), penyayang dan jarang merasa cemburu dalam hal perhatian, suka membantu, mudah menghafal, ada sifat kepemimpinan.
Fahira (23 bulan), mudah menangkap kosa kata baru beserta maknanya, punya daya ingat dan kemampuan kuat, asertif, mudah mengambil hati/bernegosiasi, kekuatan fisik.
c. Lihatlah diri Anda, silakan cari kekuatan potensi diri Anda.
Kekuatan dan potensi saya ada pada kemauan yang kuat, sifat tidak mau cari ribut sehingga bisa menjadi penengah, rasa ingin tahu dan skeptisisme yang tinggi, ketahanan membaca, senang menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, dan kesukaaan mempelajari bahasa.
Kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa Anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yang anda miliki.
Saya rasa keberadaan saya bisa menyeimbangkan dari segi rasa untuk meminimalkan konflik antaranggota keluarga, dan dari segi logika dalam mencari tahu untuk memperkuat pondasi atas pilihan-pilihan kami.
d. Lihat lingkungan di mana Anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan Anda?
Tantangannya adalah sempitnya waktu yang membatasi interaksi antarwarga. Saya termasuk introvert sehingga makin kesulitan bergaul, ini tantangan yang harus saya taklukkan. Selain itu, meskipun warga di sekitar cenderung visi misinya hampir sama, tetapi kadang ada penduduk lain yang nongkrong dan mengeluarkan kata-kata kurang pantas yang rawan ditiru anak-anak.
Adakah Anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga Anda dihadirkan di sini?
Pertama, jarak antarrumah yang sempit dan karakter keluarga di sekitar yang pada dasarnya sudah guyub alhamdulillah ‘memaksa’ saya juga luwes bersosialisasi. Walaupun masalah waktu masih sering saya gunakan untuk membela diri, dan saya kadang juga masih butuh bantuan pengasuh anak-anak untuk mengingat nama tetangga :D.
Yang kedua, kesukaan saya belajar memantik keinginan menularkan semangat itu pada anak-anak lain, daripada waktu dihabiskan untuk nongkrong (meskipun aktivitas fisik juga penting dan bagus, tapi jika ngerumpi tidak jelas kelihatannya kok sayang) lebih baik untuk yang lebih bermanfaat. Saya ada pikiran membuka taman bacaan atau kursus bahasa Inggris sederhana, tetapi tetangga sudah ada yang membuat bimbel bahasa Inggris (berbayar), dan saya masih belum siap untuk pengaturan waktunya mengingat saya juga bekerja.