Persiapan Puasa (Ust. Zaitun Rasmin)

Memenuhi undangan dari teman-teman kantor lama, karena lokasinya juga tidak begitu jauh, saya turut menyimak kajian tarhib Ramadhan di masjid sana yang dilaksanakan setelah sholat Dzuhur berjamaah tamggal 16 Mei. Yang menjadi pengisi kegiatan tersebut adalah Ustadz Zaitun Rasmin. Berikut beberapa catatan saya dari tausiyah beliau.

Ramadhan merupakan bulan ibadah, yang bisa kita lakukan untuk mengisinya meliputi ibadah jasadiyah (sholat, puasa), qalbiyah (lebih banyak berdzikir dan introspeksi, tidak bicara ancaman atau menyakitkan), dan maaliyah (infaq, shadaqah).

Puasa 30 hari bisa ditambah nilainya menjadi lebih dari 30 hari dengan memberi buka kepada orang lain yang berpuasa. Selain berpahala, juga menyenangkan yang menerima. Tidak harus kirim ke yayasan atau sejenisnya, bisa saja dengan tukar menukar makanan buka dengan teman kantor atau berbagi makanan berbuka dengan orang yang ditemui dalam perjalanan pulang kerja.

Persoalan yang sering kita lupakan:
1. Niat puasa Ramadhan di malam hari awal puasa ketika sudah menyadari masuk bulan Ramadhan, bertekad akan puasa sebulan penuh, maka niatnya in sya Allah sudah dianggap untuk niat puasa sebulan penuh. Tapi kalau mau diulangi tiap malam, silakan, tidak perlu diperselisihkan juga. Kalau tidak niat karena misalnya tidak memperoleh informasi mengenai masuknya bulan Ramadhan, maka puasa tidak sah. Artinya ini selain alasan yang diatur seperti haid, sakit, atau musafir. Ybs tetap harus menghormati bulan puasa, tetap puasa walaupun nantinya juga wajib mengganti. Untuk perempuan yang baru selesai haid, niat lanjutannya diulangi lagi setelah sempat terputus karena haid.
2. Sahur itu sunnah. Baiknya memang 10 menit sebelum adzan sudah berhenti makan, kemudian sikat gigi dan siap sholat Subuh, tapi boleh juga manfaatkan waktu sebelum adzan misalnya untuk minum karena sebenarnya masih boleh.
3. Sunnahnya adalah buka puasa sesegera mungkin setelah adzan. Mempercepat bukan berarti sebelum maghrib ya, tapi di detik awal masuk Maghrib upayakan cepat berbuka meski hanya dengan air atau kurma.
4. Di bulan Ramadhan semakin perbaiki sholat wajib kita juga, lelaki usahakan jangan tinggalkan sholat wajib di masjid, semuanya usahakan di awal waktu. Jangan sampai tarawih saja yang sunnah yang rajin, tetapi yang wajib lalai. Pahala berjamaah juga lebih baik, tapi sering tergoda untuk sholat sendiri di akhir malam. Kadang kan ada yang dengan alasan nanti mau sholat malam lagi + witir sehingga pulang sebelum imam witir. Tapi ini kan berisiko, rugi kalau sampai malah lewat karena ketiduran misalnya. Sholat bersama imam sampai selesai seolah sama dengan sholat sepanjang malam, jadi sebetulnya lebih baik ikutilah imam sampai selesai. Mengikuti imam sebetulnya menjadi pertanda persatuan juga.

Salah satu nilai yang terkandung dalam ibadah puasa adalah persatuan dan persaudaraan. Karena puasa merupakan ibadah bersama, mulainya bersama dan diakhirinya juga secara jamaah. Di Indonesia memang ada perbedaan hari awal dan akhir puasa, untuk ini pintu daruratnya mari saling menghormati dan menghargai, tapi idealnya adalah berbarengan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s