Sudah Paham Bakat Diri? Saatnya Memandu Bakat Ananda

Dua tahun belakangan ini saya banyak membaca materi terkait fitrah, bakat, dan peran peradaban sesuai dengan bakat kita masing-masing. Ada sejumlah pakar, praktisi, maupun pemerhati yang saya ikuti sesi berbaginya baik secara langsung (seminar offline) maupun melalui webinar dan kulwap, seperti Abah Rama Royani, ustadz Harry Santosa, mas Muhammad Firman, teh Elma Fitria, maupun mbak Andita A. Aryoko. Masih belum paham sepenuhnya, makanya kalau ada kulwap atau sejenisnya yang mengupas hal ini, saya tertarik untuk mengikuti.

Pagi ini saya kembali mengikuti kulwap mbak Andita, kali ini dengan tema Memandu Bakat Ananda. Sebelumnya, sudah ada kulwap Memahami Bakat Diri. Tema ini memang merupakan satu rangkaian pengiring dirilisnya buku Memahami (bakat) Diri Dahulu, Memandu (bakat) Anak Kemudian (MDDMAK) karya mbak Andita, yang resminya akan terbit pada bulan depan.

Berikut materi selengkapnya:

Upaya menemukan peran spesifik peradaban bagi diri kita sendiri saja bisa sangat menguras energi, pikiran, serta waktu. Kita tidak pernah tahu kapan misi hidup tersebut kita temukan. Akan tetapi, selama perjalanan memahami bakat diri dalam upaya tersebut, tentu saja kewajiban sebagai orang tua menjadi hal yang tidak boleh terabaikan.

Memandu Bakat Ananda tidak pernah menjadi kompetensi di sekolah pada umumnya. Padahal, tiap anak spesial dengan keunikannya masing-masing. Maka, peran membersamai ananda hingga bertemu bakatnya sebagai langkah menemukan peran spesifik peradaban ini kembali pada tugas orang tua yang tidak bisa diwakilkan kepada sekolah sekalipun.

Percayalah bahwa raise your child, raise yourselves. Keduanya harus jalan berimbang dengan upaya yang sama-sama maksimal, bukan?

🔆 MEMANDU BAKAT ANAK 🔆

Oleh: Andita A. Aryoko

Setelah membahas tema “Memahami Bakat Diri” pada kulwap #MDDMAK yang ke-2, maka di kulwap ke-3 ini tibalah saatnya pembahasan dengan tema “Memandu Bakat Anak”.

Sebelumnya sedikit saya review terlebih dahulu materi pada kulwap ke-2, yaa…

Berikut tahapan yang bisa kita lakukan dalam memahami bakat diri:

💎 Banyak-banyak BERSYUKUR terlebih dahulu atas setiap potensi yang sudah ALLAH SWT berikan pada kita, dan MOHON AMPUN-lah atas setiap khilaf yang sudah kita perbuat baik pada Allah, pasangan, orang tua, anak-anak, rekan, masyarakat, juga bumi tempat kita bersinggah.

💎 Ekspresikan syukur tersebut ke dalam bentuk tulisan dengan cara merutinkan menulis JURNAL SYUKUR.
Setelah rutin menulis jurnal syukur, maka rasakan pancaran BAHAGIA yang selalu HADIR di setiap harinya, bukan BAHAGIA dulu baru BERSYUKUR, melainkan BERSYUKUR dahulu BAHAGIA kemudian. Melalui efek dari pancaran bahagia inilah, otak akan lebih mudah MERESPON BAIK atas setiap tantangan yang hadir.
Tidak percaya? Silakan dicoba!

💎 Dalam kondisi syukur-bahagia tersebut, maka tengoklah ke dalam diri, pasangan, maupun anak-anak, TANTANGAN apa yang sedang dihadapi oleh diri, pasangan, maupun anak-anak?

Maka dari tantangan tersebutlah, kita akan MULAI BERKARYA, setahap demi setahap.

💎 Selanjutnya silakan ditengok kembali, apa sebenarnya POTENSI UNIK yang ada di dalam DIRI?
Mudahnya, Anda SUKA apa sih?
Hal apa yang membuat mata Anda berbinar?

Boleh dimulakan dari bidang/passion/minat Anda, boleh pula dimulakan dari peran/talents/bakat Anda.

Selanjutnya pertanyaannya adalah, ada berapa macam talent/bakat ini?

Pertanyaan menarik! Mari kita bahas satu per satu :).

Bakat ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Bakat Pancaindra serta Bakat Sifat. Apa saja macamnya?

🌟 Kelompok BAKAT PANCAINDRA:
1. Akting
2. Merawat Kecantikan
3. Memperagakan Busana
4. Menari
5. Seni Musik
6. Bernyanyi
7. Seni Lukis
8. Memasak
9. Olahraga
10. Keterampilan Fisik
11. Keterampilan Tangan
12. Kerajinan Tangan
13. Memelihara Lingkungan
14. Bercocok Tanam
15. Beternak.

Sekarang silahkan Anda identifikasi diri, dari 15 bakat pancaindra, mana yang ‘Gue Banget’?
Adakah yang sama sekali tidak memiliki 1 dari ke 15 bakat pancaindra di atas?
Jika ada, maka Anda tidak perlu risau bin galau, kita simak penjelasan selanjutnya.

Jika seseorang memiliki bakat pada kelompok bakat pancaindra ini, biasanya sering kita sebut dengan “orang berbakat”, sedangkan orang yang tidak memiliki bakat pancaindra disebut “orang tidak berbakat”.
Apakah benar demikian?

Mari kita lihat penjelasannya berikut,
Bahwa bakat itu bukan saja melukis, menari, menyanyi, tapi ternyata SIFAT yang PRODUKTIF itu juga merupakan bakat, sebab bakat adalah sifat produktif yang sudah terpatri di dalam diri sejak seseorang tercipta.

🌟 Berikut yang termasuk dalam kelompok BAKAT SIFAT:
1. Mengendalikan Orang
2. Mengatur Orang
3. Menengahi Konflik
4. Berjualan
5. Menyeleksi Orang
6. Mendidik
7. Memotivasi
8. Mewakili
9. Mengkomunikasikan
10. Merawat
11. Melayani
12. Membuat Visi
13. Membuat Strategi
14. Memasarkan
15. Mensintesa
16. Mencipta
17. Merancang
18. Menganalisis
19. Menata Keuangan
20. Memulihkan
21. Mengevaluasi
22. Meneliti
23. Menulis
24. Menginterpretasi
25. Menata Administrasi
26. Memproduksi
27. Menjaga Mutu
28. Menjaga Keselamatan
29. Mendistribusi
30. Mengoperasikan.

Sekarang silakan Anda identifikasi diri, dari 30 bakat sifat tersebut mana yang ‘Gue Banget’? Catat pada JURNAL PERJALANAN Bunda, kemudian berikan ‘RUANG’ lebih banyak untuk MENGAKTUALISASIKAN bakat sifat Anda yang ‘gue banget’ :).

Pertanyaan selanjutnya, “BAGAIMANA CARA MEMANDU BAKAT ANAK?”

Sama seperti ketika Bunda memahami bakat diri, salah satu yang perlu dilakukan adalah mengayakan kegiatan anak-anak 🤗

🍒 Tahapan dalam Memandu & Mengobservasi Bakat Anak 🍒

🎀 Usahakan Bunda sudah Memahami (Bakat) Diri agar Bunda paham betul bagaimana rasanya Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn, sehingga ketika salah satu ciri tersebut hadir pada diri ananda maka Bunda bisa segera menangkap sinyal tersebut

🎀 Kayakan kegiatan anak-anak dengan beragam aktivitas dari BAKAT PANCA INDRA maupun BAKAT SIFAT (keterangan macam-macamnya ada di atas ya, Bund 😍 . Bisa mulai Bunda cobakan 1 hari dengan 1 aktivitas

🎀 Dokumentasikan setiap kali anak beraktivitas

🎀 Ajak anak berdiskusi mengalirkan perasaannya pasca-beraktivitas, bagaimana perasaaan Kakak ketika tadi berkegiatan? Ada ide tidak Kak untuk kegiatan kita minggu depan? dsb

🎀 Catat hasil observasi Bunda pada Jurnal atau Portofolio Anak, bagaimana respon anak ketika berkegiatan? Berbinar-binar, biasa saja, tidak suka, atau menagih ingin mengulanginya lagi?

🎀 Dalam rangka mengayakan aktivitas anak, jangan hanya dilakukan satu kali seumur hidup, hehehe. Dalam rentang tempo 1 tahun bisa Bunda ulangi kembali kegiatan mengayakan aktivitas ini, karena bisa jadi ekspresi yang ditampakkan anak saat pertama kali berkegiatan akan berbeda dengan ekspresi ketika kedua-ketiga-keempat-dst saat berkegiatan yang sama. Maka dari itu untuk memberikan hasil observasi yang valid, dibutuhkan OBSERVASI YANG BERKELANJUTAN.

🎀 Jangan buru-buru melabeli anak berbakat xxxx.

Sebelum menutup kulwap pada hari ini, saya ingin berbagi BINGKISAN kepada Ayah-Bunda, yang memang sengaja saya bagikan pada hari Jumat ^___^.

12 hari menuju Ramadhan, semoga banyak aktivitas bermakna yang bisa kita lakukan bersama ananda, sehingga Ayah Bunda dan anak-anak kian dekat dengan peran pemberian-Nya, anak bahagia, ibu bahagia, menjejak syukur, supaya bakat dapat terukur, hingga Ramadhan 1439H berkah pun bertabur (aamiin)

“Jurnal Aktivitas Anak & Ibu – 15 Bakat Panca Indra Anak dan 30 Bakat Sifat Ibu” akan saya bagikan melalui akun sosmed saya beserta akun Agen dan Reseller Aryoko Indonesia Publisher, Ayah Bunda bisa stay tune di :

📌 akun FB Andita A, Aryoko atau
📌 IG: @anditabpa
📌 di akun sosmed Agen dan Reseler kesayangan Ayah Bunda
untuk mendapatkan FREE Jurnal Aktivitas Anak & Ibu.

💎Setiap Manusia Spesial dengan Segenap Fitur Uniknya💎

Tapi jika saat ini masih merasa menjadi insan yang biasa-biasa saja maka segera temukan jalan sukses Anda😊

Segera pantaskan diri dengan bersungguh-sungguh kemudian melanjutkan perjalanan untuk memandu bakat anak-anak❤😃

============================================================

Kemudian para peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan langsung dijawab oleh mbak Andita:

1⃣ Ajeng – Kaltim

1. Terkait bakat diri, bagaimana kita pribadi bisa menetapkan bakat mana yang paling sesuai dengan kita berdasar 34 tema bakat yang pernah Mbak Andita sampaikan pada kulwap ke-2?
Apakah bisa lebih dari 1 bakat dalam diri ini, Mbak? Lalu bagaimana cara mengidentifikasi mana yang paling benar-benar sesuai dan dominan dengan diri kita?

▶Ada 7 bakat dominan dalam diri, Mbak. Jadi dari 34 tersebut akan kita temukan 7 yang paling kuat, identifikasi mana yang paling sesuai dengan Just Do It, beri ruang aktualisasi bagi 7 bakat dominan tersebut, Mbak Ajeng😊.

2. Dalam memandu bakat ananda, mulai dari usia berapakah bisa diterapkan dalam mengasah 15 bakat panca indra dan 30 bakat sifat?

▶Bisa dimulakan mulai usia 7 tahun, usia dini (0-7 tahun) diajak jalan-jalan ke berbagai tempat dan profesi yang ada di sana, berbagi cerita dan kisah kepada anak-anak.

3. Apakah indikator 4E juga berlaku dalam mengidentifikasi bakat anak, Mbak?

▶Berlaku, Mbak Ajeng. Minimal sampai 3E, enjoy-easy-excellent.

 

2⃣ Nurul Fitriyah

1. Bagaimana seharusnya orang tua bersikap kepada anak apabila menemukan bakat mengatur dan mengendalikan orang dalam diri anak? Biasanya tipe seperti ini suka merdeka☺.

▶Betul sekali, Mbak. Maka bagaimana caranya sifat anak yang senang mengatur tersebut terwadahi melalui proyek-proyek yang kita buat, sehingga ketika keluar rumah, kebutuhan dirinya untuk menyalurkan sifat suka mengaturnya sudah selesai. Misalnya: beri job ananda untuk mengatur antrean mandi adik-adiknya.

2. Atau sebaliknya, orang tua ingin membersamai anak dalam masa tumbuh kembangnya, sedangkan orang tua merasa punya sifat produktif yaitu suka mengatur, mengendalikan orang lain, dan mengkomunikasikan. Bagaimana seharusnya bersikap dengan sifat-sifat yang dimilikinya agar tidak mencederai fitrah anak?

▶Bunda buat proyek milik Bunda, agar sifat arranger/suka mengatur, command/suka mengendalikan, serta communication Bunda mendapatkan ruang. Karena jika tidak dibuatkan ruang tersendiri nanti (sifat itu) bisa ‘menerjang’ di setiap ada kesempatan. Proyek ini tidak harus besar ya Bund, dimulai dari lingkup keluarga saja dulu. Misalnya dengan kekuatan arranger Bunda bisa membuat proyek menata (mengatur) isi perabot rumah seperti hotel bintang 5, dsb.

 

3⃣ Dina, Surabaya

Mengenai bakat pancaindra: akting, menari, memperagakan busana, seni musik, seni lukis, bernyanyi, kita tahu bakat-bakat tersebut ada batasan tertentu bagi muslim.

▶Betul, Bunda. Maka untuk hal ini dikembalikan lagi pada keluarga masing-masing, karena ada yang memang melarang keras, ada pula yang selagi musiknya masih baik liriknya tidak masalah, hal tersebut kembali pada prinsip masing-masing keluarga.

1. Bagaimana mengarahkan bakat tersebut (yang kebetulan muncul pada anak) sehingga bermanfaat bagi kehidupan dunia maupun akhirat?

▶Bakat yang ada dalam diri kita itu terdiri dari bakat pancaindra dan juga bakat sifat, tidak ada yang tidak bermanfaat. Jika Allah sudah titipkan fitur unik tersebut pada diri kita, maka melalui fitur unik (bakat tersebut) ada pula peran yang sudah Allah sematkan untuk kita garap di muka bumi. Tugas kita selanjutnya adalah iqra’ (membaca setiap petunjuk Allah) dan terus menggarap tugas sesuai peran di mana kita ditunjuk oleh Allah.

2. Dan jika usia masih 3 tahun apakah bisa kita arahkan ke bakat-bakat yang benar-benar “digunakan” untuk kehidupannya kelak?

▶Dalam masa mengeksplor bakatnya, jangan batasi anak-anak dengan garis batas dari kita ‘ala orangtuanya’, selagi tidak melanggar Al-Quran dan Hadits, hemat saya anak tetap perlu dikenalkan dengan beragam kegiatan hingga usia 14 tahun.

 

4⃣ Satyawati

Saya pernah mencoba memvariasikan aktivitas anak (ananda umur 4 tahun), dari yang melulu menggambar bebas, kemudian dicoba dengan menyambung titik-titik sehingga menjadi gambar. Nah, belum sampai 5 menit, sudah terlihat tanda-tanda bosan. Kemudian akhirnya balik lagi dengan aktivitas menggambar bebas.

Di lain waktu lagi, saya coba kan pula membuat kolase dari pecahan telur, menyusunnya menjadi bentuk kupu-kupu, dan belum sampe setengah jam, tanda-tanda bosan juga sudah muncul. Dan akhirnya sekarang aktivitas yang paling sering ananda lakukan adalah menggambar bebas sambil bercerita (cerita bergambar).

Nah, dengan kembali ke aktivitas “rutin”-nya (menggambar bebas) apakah sudah bisa menunjukkan bakatnya? Lalu, bagaimana caranya agar anak tidak mudah bosan dengan aktivitas lain selain dari aktivitas rutinnya?

▶Biarkan ia menggambar sesuai ala dia Bunda. Jangan terlalu banyak mengintervensi. Kemudian yang juga perlu kita perhatikan bersama bahwa rentang konsentrasi setiap anak adalah 1 menit x usianya.
Saya pikir dengan usia ananda yang masih 4 tahun pun belum perlu untuk menjurus lebih detail. Cukup dikayakan wawasannya, mencoba sesuka hatinya, menyentuh langsung setiap objek, membaunya langsung, serta merasakannya langsung (bila makanan).

▶Kembali ke mantra rentang konsentrasi anak ya, Bund. Jika anak bunda usia 4 tahun, daya konsentrasinya sekitar 4 menit. Jadi kita harus lebih banyak menyiapkan ice breaking supaya anak tidak bosan.

▶ Kembali pada poin terakhir pada materi tidak boleh kita terburu-buru melabeli anak berbakat xxxx. Ikuti saja dahulu perjalanannya, apalagi dengan usia 4 tahun yang masih kecil dan masih sangat perlu untuk dikayakan terus aktivitasnya.

▶Coba aktivitas lainnya yang belum pernah dicoba. Bunda bisa jalan-jalan ke Pinterest, di sana banyak inspirasi ataupun model berkegiatan, diganti tidak dengan di rumah, melainkan outing di luar rumah, ke taman kota misalnya, belajar warna bunga, dsb😊.

 

5⃣ Rina Kholilatun Nisa
1. Saya orangtua siswa kelas 5 SD yang tergabung di komite sekolah. Jika kita ingin membantu pihak sekolah untuk dapat mapping bakat siswa, bagaimana melakukannya secara efektif? Mohon petunjuk praktis.

▶ Ada dua cara, Bunda:
1. Para guru mengikuti pelatihan Talents Mapping sehingga memiliki ilmu dalam hal mengobservasi bakat, baru kemudian menerapkan pada anak-anak.
2. Dengan cara mengundang praktisi Talents Mapping ke sekolah Bunda untuk membantu mapping anak-anak.

Tapi, Bunda, sebetulnya berdasarkan pakem dari Talents Mapping baru usia 16 tahun bisa ikut tes TM, walau belakangan anak dengan usia di bawah itu sudah banyak juga yang ikut tes TM dengan syarat mereka sudah kaya kegiatannya.

Yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara bunda dan guru-guru memahami terlebih dahulu definisi 34 tema bakat, 15 bakat pancaindra, dan 30 bakat sifat. Setelah paham masing-masing definisi, miliki buku catatan atau jurnal untuk mencatat hasil observasi keseharian anak. Kabar gembiranya, hehe 🎁 setelah ini saya akan berbagi Jurnal Aktivitas Anak & Ibu yang bisa digunakan untuk mengobservsi bakat ananda serta merutinkan para ibu menulis jurnal syukurnya.

2. Apakah sama menentukan bakat pada anak berkebutuhan khusus dengan anak biasa?

▶Sama, Bunda, ragam kegiatan yang dikayakan sama.

Jenis aktivitas apa saja yang bisa dilakukan?

▶Sama seperti yang saya jelaskan di atas. Sebagai contoh, adik saya tunagrahita ringan. Namun ibu saya tetap yakin dia keren sesuai jalan suksesnya. Beragam aktivitas tetap dicobakan. Beberapa kali menyabet juara menari tingkat kota, belum lama dia menjadi juara menari tingkat Provinsi dalam event FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) Anak Berkebutuhan Khusus.

 

6⃣ Ratih-Bangkalan

1. Seperti apa sih contohnya jurnal syukur itu?

▶Bunda bisa buka link berikut: bit.ly/jurnalsyukurGMANDISYA, di sana home team kami membuat free printable jurnal syukur, di jurnal aktivitas ibu dan anak yang akan saya share hari ini pun ada jurnal syukurnya di dalamnya😊.

2. Bagaimana caranya mengayakan aktivitas anak perempuan 10 tahun?

▶Ajak anak beraktivitas dengan beragam bakat pancaindra beserta peran di bakat sifat bunda, amati, observasi, dan catat dalam jurnal ananda. Dalam jurnal aktivitas yang akan saya bagikan pun dilengkapi dengan ‘preparing‘ apa saja yang perlu Bunda siapakan sebelum beraktivitas dari 15 bakat pancaindra tersebut.

==========================================================================

Sebelum sesi kulwap benar-benar berakhir, mbak Andita berpesan:

Allah tidak pernah ciptakan produk gagal, bahkan pada anak berkebutuhan khusus sekalipun, pasti ada hikmah di dalamnya💎

❤🧡💛💚💙💜🖤
Maka segeralah untuk bersungguh-sungguh dalam menempuh perjalanan memahami bakat diri, agar kita bisa bahagia menjalankan peran yang telah disematkan Allah untuk kita bisa berbuat bermanfaat pada bumi, dan tentu saja dalam memandu bakat anak-anak kelak😊🙏🏻.

Sekian, dan mohon maaf jika selama penyampaian banyak salah kata dari saya, sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah swt😊💜.

==================

Naaah, menarik yaa tema yang diangkat di kulwap ini. Jadi tidak sabar menunggu buku MDDMAK ini terbit. Informasi lebih lanjut bisa disimak di poster berikut ini, ya. Pemesanan bisa dilakukan melalui http://bit.ly/wapriadmin1.

 

#resumekulwapMDDMAK #MemahamiDiriDahuluMemanduAnakKemudian #MDDMAK #bukuMDDMAK

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s