Virus Kehamilan, Waspadalah!

“Eh, ntar kopdaran injek kaki gw, yes? Biar cepet ketularan …,” ungkap seorang teman di grup whatsapp.

Kali lain, ada yang dengan heboh menghindari teman yang secara sengaja sambil bercanda berupaya menginjak kakinya. “Waduuh, jangan aku duluu, deh. Ntar dulu, ah!”

Apa, coba, yang bisa menular lewat injakan kaki? Mitosnya sih ini: kehamilan.

Tentu saja, yang namanya hamil kan bukan karena virus atau kuman lain yang bisa menular, ya. Tapi, sering nggak memperhatikan bahwa teman-teman di sekitar kita cenderung hamil di waktu yang berdekatan? Termasuk diri kita sendiri yang ternyata mengandung di saat yang sama dengan sahabat-sahabat terdekat.

Saya awalnya berpikir ini wajar-wajar saja. Biasanya kan kita cenderung berkumpul dan dekat dengan yang seumuran, ya. Baik itu teman dekat di kantor, teman seangkatan di SMA atau kuliah, maupun teman-teman grup seminat atau (apalagi) grup yang sedikit banyak keanggotaannya ditentukan oleh usia anak (grup ASI, grup gendongan, apalagi birth club). Dengan kesamaan umur atau pandangan yang dianut, jadilah soal hitung-hitungan usia menikah, kapan punya anak pertama, atau jarak untuk punya anak lagi umumnya juga satu visi atau didasarkan pada pertimbangan yang mirip. Hasilnya, hamilnya pun barengan, deh.

Kata Para Ahli, Nih…

Tapi ada lho riset yang dengan serius berupaya mencari hubungan antara pertemanan dengan kehamilan dalam waktu yang nyaris sama. Tepatnya penelitian yang hasilnya dimuat di jurnal

Kesimpulannya: kehamilan sahabat secara positif berpengaruh pada risiko seseorang untuk menyusul jadi orang tua. Biasanya sih pada kehamilan yang direncanakan, ya.

Pengaruh ini menurut para peneliti bersifat jangka pendek, dimulai sejak kehamilan sahabat hingga memuncak sekitar dua tahun kemudian di mana efeknya paling besar, setelahnya pengaruh itu memudar. Mirip penyakit juga jadinya ya, seperti orang yang kena penyakit tertentu paling berisiko menularkan pada periode tertentu sakitnya. Yang menurut saya juga nggak pendek-pendek amat sih ya jangka waktu ini. Dua tahun kan tuh, sudah bisa keburu punya anak lagi mah sahabatnya, dan siklus dimulai kembali.

Sebelumnya juga sudah sempat ada studi di Jerman pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa risiko seorang perempuan untuk hamil meningkat dengan adanya teman yang melahirkan dalam tiga tahun terakhir. Studi ini juga membandingkan antara pengaruh teman vs pengaruh saudara untuk ‘menularkan’ kehamilan, dan hasilnya efek dari teman memang lebih tahan lama. Salah satu kemungkinan penyebabnya, karena kalau sahabat kan kita yang ‘memilih’, ya, sedangkan saudara sudah ditentukan dari sananya. Jadi selera, prinsip yang diikuti, sampai kekhawatiran-kekhawatiran kita dan sahabat pun cenderung serupa, makanya dampaknya lebih besar.

November 2014, lupa sih waktu itu persisnya yang hamil di kantor ada berapa….

Kok Bisa Gitu Hamil Barengan?

Peneliti dari ASA menyebutkan bahwa ada beberapa teori yang mungkin bisa berpengaruh pada penularan ini, yaitu:

1. Social learning. Lihat teman yang ternyata bisa menjalani hari demi hari menjadi ibu dengan baik, rasanya makin menambah pede untuk ikutan hamil. Sahabat kita aja bisa, masa iya kita nggak? Bahkan soal jumlah anak pun bisa berpengaruh, melihat teman mampu menangani banyak anak bisa jadi bikin kita ‘terinspirasi’.

2. Social influence. Nggak mau kalah rasanya kalau teman-teman sudah pada hamil, pada barengan pula.

3. Cost-sharing. Bisa buy 1 get 1 atau dapat bonus baik itu berupa barang maupun keanggotaan klub ibu dan anak, bisa gantian antar jemput kalau nanti udah sekolah, trus beli perlengkapan bayi/anak grosiran juga lebih murah kan, Sis? Saling pinjam atau icip perlengkapan bayi untuk bahan pertimbangan membeli sendiri juga jadi lebih gampang. Mau playdate juga lebih enak kan dengan sahabat yang sudah kita percaya.

Yang rada repot sih mungkin kalau penularan ini terjadi di kantor, ya. Nanti cuti bersalinnya barengan, susah juga urusan kerjaannya, hahaha.

Kalau Haid, Menular, Enggak?

Oh ya, mungkin ada yang pernah dengar juga tentang siklus menstruasi yang menular. Kita dan teman kubikel sebelah di kantor jadi bisa janjian makan siang bareng di bulan puasa, atau jadi sama-sama nggak bisa mengikuti aktivitas tertentu karena lagi lemes-lemesnya, atau malah saling baper gara-gara efek hormonal PMS yang bersamaan….

Dulu saya pernah membaca soal haid bareng ini di sebuah majalah remaja. Di situ sih dibilang bahwa memang benar demikian adanya, maksudnya sering berdekatan apalagi tinggal serumah bisa membuat siklus menstruasi lama-lama saling menyesuaikan hingga akhirnya dimulai di hari yang sama. Nah, belakangan ternyata ada penjelasannya lagi, nih.

Tahun 1971 psikolog Martha McClintock memang pernah menulis riset di jurnal Nature tentang hal itu, hingga fenomenanya dikenal dengan nama McClintock Effect. Zat feromon dikatakan menjadi penyebab perilaku maupun fisiologi para perempuan yang berdekatan ini jadi saling terpengaruh, seperti halnya kesimpulan yang dibuktikan melalui studi lain yang meneliti efek feromon pada tikus mencit. Namun, penelitian ini tidak bisa diulangi dengan hasil yang konsisten, sehingga dianggap belum bisa dijadikan rujukan secara ilmiah.

Kalau penjelasan dokter kandungan sih, bisa saja pengaruh ini timbul bukan karena feromon, melainkan karena mereka yang tinggal serumah (termasuk ibu dan anak) kan biasanya juga makan makanan yang sama, bangun di jam yang berdekatan, olahraga pun bisa jadi sama-sama, lalu curhat-curhatan pun bisa pengaruh ke tingkat stres yang dibagi bersama, yang semuanya itu bisa berpengaruh ke pola menstruasi.

Tentu saja, ini hasil penelitian manusia, ya… Terkait kapan amanah buah hati itu hadir, tetap menjadi hak Allah swt sepenuhnya.

Sumber: Motherly, Kidspot, Psychology Today, Women’s Health.

21 thoughts on “Virus Kehamilan, Waspadalah!

  1. MashAllah Pantesan guru temen kerja aku, bener hamilnya barengan, dan baru ketauan sama2 2 bulan. Mereka berdua udh siap2 cuti sama2 di kehamilan 7bulannya. Bulan depan

  2. Mbak kok kalo virus teman menikah kok ga menular ya mbak? hahahahahaha
    saya sedang ada di time zone sahabat dekat banyak yang udah nikah, tapi saya masih sendiri hahaha.

    Tapi kalo haid dari jaman sekolah percaya kalo injek jempol nanti haid juga. Kepercayaan yang nyata.

  3. Wah pantas waktu saya hamil anak pertama banyak yang injekin kakinya biar ketularan katanya.. hehehe namanya juga kepercayaan yah. Yang pasti nikmat memiliki buah hati itu luar biasa rasanya, semoga yang menanti-nanti segera diberikan rezeki oleh-Nya.

  4. Aku dulu pernah dengar ya sial hair barenhan. Trus saat jadi Ibu, mulai denger denger juga soal virus hamil. Tapi kok iya yaa dalam kehidupanky, hehe. Soalnya kakakku temennya banyak punya anak kedua di saat anak pertama belum 2 th eh dia sendiri juga demikian meskipun ngga direncanakan (baru tau Hamil isia 8 bulan kandungan XD)

  5. Wah wahhh aku baru tahu ini mbak yg kayak mitos nginjak kaki itu heheee.
    Tapi kalau soal menstruasi itu aku ngalamin sih sama temen yg satu kerja sama ku mbak. jarak datang bulannya mesti kalau nggak aku dulu, dia tapi hanya berbeda hari aja dalam satu minggu gitu heee. Sampai apal dan nandain hehheee

  6. Iya juga ya… karena aku juga gitu mba. Hamil persis barengan sama teman dekat aku. Bahkan melahirkannya juga cuma selisih 1 hari. Tapi lucu juga ya mba.. jadi bisa saling tular cerita dan nyambung..

  7. Eh ini juga terjadi sama mamaku, pas temen2 dekatnya hamil mamaku juga hamil (sekarang jadi aku). Makanya sampai sekarang juga masih temenan deket sama anak temen2 mama

  8. Hahhah lucu juga yah, gara2 injak kaki jadi bisa tertular hamil. Kok aku baru denger ya😂 Mungkin kalau ada teman yg hamil jadi kayak terpacu gitu yah, supaya bisa hamil juga

  9. Saya mengalami ini hamil barengan dengan adik kandung dan adik angkat saya. Anak kami lahir berselang masing-masing sebulan hehehe. Padahal jarak kami tinggal berjauhan lho, alias nggak satu kota. Soal haid juga gitu. Dulu waktu masih kerja jadwal haidnya suka barengan sama temen-temen kantor.

  10. Bener banget.. aku suka baca artikel ini hehe.. kalo siklus haid iya nular di antara temen2 kantorku.. jadi kalo satu orang bilang lagi haid trus besok atau lusa ada yang nyusul haid.. ikutan terus aja gitu per orang hahaha lucu juga.. kalo soal hamil bisa nular juga.. aku baru tau.. Wah semoga aku ketularan temenku yang lagi hamil deh.. aamiin..

  11. Ini ada benarnya juga mbak. Saya dan beberapa teman dekat pernah sama-sama hamil dan melahirkan dalam waktu berdekatan. Karena terasa asik juga ya hamil bareng, bisa saling curhat, saling menyemangati, jadinya untuk kehamilan berikutnya kami malah janjian. 😂

  12. Seneng ya kalau bisa hamil barengan temen-temen deket. Hehehe. jadi belajarnya barengan, ada temen juga bisa saling curhat. Tapi balik lagi, semua tergantung Yang Maha Kuasa mau memberikan amanah itu kapan pada kita.

  13. Hahha percaya g percaya jg y mba tp realitanya kdang bnyak yg ikut2an eh bneran barengan hehe, kebetulan yang di harapkan mngkn ya

  14. Eh baca ini saya jadi mikir-mikir. Kemarin hamil barengan siapa ya? Haha. Mungkin sama prinsipnya kalau bersin itu nular kali ya hoho. Ya bisa jadi sih. Karena sikap pun biasanya dipengaruhi ama teman dekat ya.

  15. heran ya napa coba percaya banget sama mitos beginian, diinjek kakinya sama yang lagi hamil trus bisa auto hamil hahaha atau kalo gak PMS minta diinjek sama yang PMS biar bisa PMS. duh dah ah

  16. siapun harus waspada terhadap virus ya, apalagi wanita hamil yang rentan terserang virus, harus selalu jaga kesehatan dengan asupan nutrisi yang cukup dan jangan lupa juga untuk istirahat.. jauhkan diri dari stress juga ya..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s