Payudara Besar Sebelah dan Menyusui Hanya dengan Satu Payudara

[MABES TATC, Mari Belajar Sama-sama, Tambah ASI Tambah Cinta]

Payudara besar Sebelah dan Menyusui Hanya dengan Satu Payudara

Pagi, Bunda. Lagi iseng ngalong nih ceritanya :D. Hari ini saya ingin membahas mengenai ketidakseimbangan ukuran payudara. Pertanyaan ini cukup sering dilontarkan bunda-bunda di TATC. Umumnya sih mencemaskan apakah bayi akan mendapatkan cukup ASI jika hanya disusui dengan satu payudara. Kekhawatiran lain yang mengikuti adalah perbedaan ukuran yang secara estetika jadi kurang imbang.

Yang perlu diperhatikan pertama-tama adalah, benarkah ini sebuah masalah? Sebetulnya kan seringkali dari sononya bagian tubuh kita kanan-kirinya memang tidak sama persis besarnya ya. Hanya saja, perbedaan ukuran ini memang bisa jadi lebih mencolok semasa menyusui. Biasanya, yang menjadi penyebab adalah aktivitas menyusui di masing-masing payudara yang tidak sama. Baik karena pilihan bayi ataupun Bunda, disadari maupun tidak, dengan latar belakang kenyamanan (posisi menyusui, bentuk payudara, maupun tingkat derasnya ASI), adakalanya salah satu payudara lebih aktif dipakai menyusui ketimbang sebelahnya. Biasanya, yang lebih aktif akan berukuran lebih besar, dan setelah masa penyapihan lewat lama-kelamaan ukurannya akan kembali seperti semula (lebih ‘seimbang’).

Jika bayi yang baru lahir menolak untuk menyusu di salah satu sisi, mungkin ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter untuk minta dicek, siapa tahu ada semacam cedera saat proses persalinan yang luput dari perhatian dan baru nampak reaksinya saat diposisikan untuk menyusu di salah satu sisi tersebut. Misalnya, lengannya terasa tidak enak kalau diposisikan menghadap salah satu payudara, sehingga bayi tidak menyukai menyusu dari payudara tersebut karena dia jadi harus menahan sakit.

Sedangkan jika bayi yang lebih besar mendadak menolak untuk menyusu di sisi yang selama ini dia OK saja, coba cek apakah mungkin ada bagian tubuh bayi yang sedang sakit (bekas suntikan imunisasi, infeksi telinga, cedera) sehingga tidak enak kalau memposisikan diri menyusu di sisi tersebut. Atau, justru sempat ada infeksi di salah satu payudara ibu yang membuat ASI terasa lebih asin dan bayi menolak menyusu di sisi yang itu.

Sebenarnya jika bayi tidak memiliki masalah dalam menyusu, tidak terlalu penting melakukan tindak lanjut atas ketidakseimbangan ukuran payudara Bunda. Namun, apabila Bunda merasa sangat terganggu, Bunda bisa mencoba meningkatkan produksi ASI payudara yang lebih kecil, misalnya dengan lebih sering menawarkan payudara tersebut ke bayi atau memerah/memompa lebih intensif. Jika produksi bertambah, kemungkinan bayi memilih lagi sisi tersebut akan lebih besar, dan ukuran pun biasanya akan naik. Tentunya jangan sampai mengabaikan payudara sebelahnya ya, karena nanti malah mengundang masalah seperti bengkak dan saluran ASI tersumbat.

Bunda juga bisa mencoba:

1. berbagai posisi menyusui. Bayi bisa diposisikan seolah menghadap ke payudara yang dia lebih sukai, padahal sesungguhnya dia sedang menyusu di payudara satunya.
2. membiarkan bayi menyusu di sisi yang ia sukai, tetapi segera memindahkan bayi dari sisi yang disuka ini ke sebelahnya tanpa banyak mengubah posisi bayi begitu terjadi LDR, sehingga bayi tahu bahwa payudara yang satunya juga lancar kok aliran ASI-nya. Ini khususnya jika yang menjadi masalah adalah lambatnya aliran ASI di salah satu payudara yang membuat bayi lebih suka menyusu di payudara yang lain. Butuh keterampilan ekstra memang. Perlu diingat, makin sering payudara ‘dianggurin’, tentu produksinya juga makin berkurang, jadi seperti ‘lingkaran setan’ kalau tidak diupayakan: bayi makin enggan menyusu di payudara yang produksi ASI-nya lebih rendah.
3. mencari suasana yang mendukung (sunyi, penerangan minimal), khususnya apabila bayi lebih suka menyusu di sisi favoritnya.

Kesabaran dan ketelatenan turut menjadi kunci keberhasilan usaha Bunda.

Sekarang mengenai kecukupan ASI bayi, kira-kira memenuhi kebutuhan bayi nggak, ya, jika bayi hanya bisa atau bayi memilih untuk menyusu hanya dari satu payudara? Selama Bunda memberikan keleluasaan pada bayi untuk menyusu semaunya, tanpa dibatasi dan dengan percaya diri tentunya, in sya Allah cukup :). Ibu-ibu yang dianugerahi bayi kembar saja banyak yang berhasil menyusui bayi-bayinya, kan? Kalaupun ada risiko, paling-paling jika terjadi luka yang sangat mengganggu di payudara yang biasa dipakai tersebut. Kalau menyusui dengan kedua payudara, kan jika yang satu luka maka masih bisa menyusui dengan yang satunya jika memang sakitnya tidak tertahankan untuk menyusui langsung (sebaiknya sih tetap sambil diperah payudara yang luka itu supaya produksinya tetap terjaga kalaupun mengambil keputusan untuk diistirahatkan menyusui langsung). Maka, untuk berjaga-jaga kalau-kalau terjadi seperti ini, ada baiknya sisi yang jarang disusukan ke bayi tetap diperah/dipompa untuk menjaga kestabilan produksi sekaligus sebagai stok.

diadaptasi dari http://kellymom.com/bf/got-milk/lopsided/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s