“Yang ada sepedanya itu ya, Bunda?” dengan mata berbinar putri saya menyambut tawaran yang saya lontarkan. Rambutnya memang semakin panjang, dan menurut kami, dengan persetujuannya juga meski ia pernah melontarkan keinginan memanjangkan rambut (“biar seperti princess“), lebih baik di awal masa sekolahnya ini rambutnya dipotong pendek dulu.

Berhubung saya khawatir tidak cukup kompeten memotong rambutnya sendiri, salon menjadi pilihan saya. Dan hanya satu nama salon yang terlintas, yaitu Haura Salon Muslimah.

Saya sudah beberapa kali ke salon ini sejak masih menggunakan nama lama, Fit’s Salon/Terapi Utan Kayu, sejak masih beroperasi di sebuah ruko di Jl. Utan Kayu Raya. Sebetulnya nggak rajin-rajin amat juga, tergantung kondisi kantong dan ketersediaan waktu. Meski buka setiap hari pukul 10.00 sampai maghrib, tapi tetap saja saya hanya bisa menyisihkan waktu pada akhir pekan, itu juga kalau tidak ada agenda lain dan tidak sayang meninggalkan anak di rumah. Pokoknya belum sampai pada tahap membuat petugasnya hapal wajah apalagi nama saya :D. Pernah sih dapat bonus perawatan gratis setelah sekian kali perawatan (dibuktikan dengan kartu pelanggan), tapi cuma sekali dan itu juga setelah cukup lama. Alasan saya memilih salon ini sebetulnya lebih karena lokasinya yang tidak terlalu jauh, dan setelah dicoba juga cocok sih.

Kemudian salon ini pindah sementara menggunakan sebuah rumah tinggal agak masuk dalam gang. Di tempat yang inilah putri saya yang saat itu berusia sekitar tiga tahun untuk pertama kali melihat sebuah sepeda hias cantik yang menjadi mainannya sementara menunggu eyang dan bundanya selesai. Saat salon tersebut pindah lagi menempati bangunan mungil di Jl. Utan Kayu Raya, sepeda tadi dibawa serta dan menjadi bagian dari dekorasi bagian dalam salon yang cantik.

Tak hanya menyandang nama baru memang, Haura Muslimah Salon & Spa, salon andalan saya ini juga bersolek semakin apik. Dulu sih ya standar salon ya, tanpa tema khusus seperti yang nampak sekarang. Lihat saja foto-foto berikut.

Tahun lalu pernah pula pada suatu hari saya ke sana dengan persiapan seadanya…dan kok ada tenda di depan salon. Rupanya sedang ada bazaar dan pengajian menyambut Ramadhan. Di dalam salon sudah duduk rapi ibu-ibu cantik menunggu pembicara. Jadinya rencana saya tertunda, tapi malah senang bisa ikut nambah ilmu. Yang diundang dalam pengajian yang diadakan beberapa bulan sekali waktu itu adalah Caisar Aditya dan istri, mba Indadari yang mengisahkan proses hijrah mereka.

Beberapa waktu yang lalu saat saya tengok Instagramnya (yang rajin di-update) saya agak kaget dengan sebuah pengumuman di sana. Setelah membacanya lebih teliti saya baru merasa lega. Saya kira salonnya akan pindah ke Cipinang, ternyata di sana dibuka cabang baru.

Dilihat dari fotonya sih lebih luas dan ada fasilitas kafetaria dengan makanan sehat, juga sudut bermain untuk anak. Hanya saja, sepeda favorit Fathia rupanya diangkut ke sana. Untunglah ia tak ngambek saat kegiatan potong rambut dilaksanakan. Oh ya, kemarin saya juga dibuatkan kartu member baru lho…