Obrolan dengan seorang kawan memercikkan ide baru bagi saya. Kawan yang sudah bertahun-tahun menerapkan homeschooling ini menyebutkan bahwa ia akhirnya membeli alat pemindai alias scanner untuk membantu mendokumentasikan karya anaknya. Ya, gambar-gambar yang dibuat oleh anak bukan hanya menjadi kenangan indah dan penanda kemampuannya pada umur tertentu, kan? Gambar ini juga sekaligus bisa menjadi bahan untuk portofolio anak, yang kelak dapat mengarahkan kita untuk membantu memupuk bakat anak-anak kita sesuai fitrahnya.
Sebelum memakai scanner, katanya, ia menggunakan aplikasi CamScanner. Aplikasi yang mirip pernah saya pasang di ponsel, tetapi belakangan saya copot lagi karena memakan memori banyak. Adapun CamScanner ini setelah saya coba memang cukup mudah pemakaiannya, ya. Hasilnya bisa dipilih dalam format jpg maupun pdf. Bahkan hasil foto yang sudah diubah ke dalam tampilan ala hasil scan bisa disimpan di akun kita di aplikasi tersebut, dengan fasilitas folder untuk mengkategorikan supaya lebih gampang dikelola. Sewaktu-waktu perlu, contohnya kalau baterai hp habis atau memang butuh mengedit lebih jauh atau mencetak, kita pun bisa mengakses akun ini dari komputer (di luar aplikasi). Jadinya semacam cloud storage yang memudahkan juga.
Daripada menumpuk banyak kertas yang dibuang sayang tapi nggak dibuang menuh-menuhin tempat, memindai kreasi anak memang bisa menjadi solusi. Berikut saya lampirkan hasil foto kamera (atas) vs. hasil dari CamScanner (bawah):
Ada warna yang kurang ‘keluar’, memang, mungkin bisa diatasi dengan pengaturan yang tepat. Perlu eksplor lebih jauh dulu juga memang sih, ini.
Aplikasinya dapat diunduh di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.intsig.camscanner&hl=in, sedangkan webnya bisa diakses di https://www.camscanner.com.
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia