Salah satu kekhawatiran tentang anak yang sering saya baca di media sosial adalah ‘kecanduan’ gawai. Gawai atau gadget memang menyediakan sarana hiburan yang mudah dinikmati oleh segala usia. Ada yang berusaha menenangkan diri, bahwa toh yang ditonton adalah konten yang sudah dipilihkan juga. Gawai dianggap juga bisa memberikan pengetahuan baru kepada anak-anak. Beberapa kawan mengakui, anak-anak mereka bisa lancar berbahasa asing atau berhitung lewat perantara gawai ini. Namun, kekhawatiran lain yang kemudian menghinggapi adalah, sehatkah duduk berjam-jam di depan gadget?
Tantangan Pengasuhan Zaman Now
Terlalu banyak berdiam diri, dalam arti gerakan tubuh minimal, tentu kurang baik juga bagi kesehatan. #AktifItuSehat, kan. Tubuh kita perlu dilatih agar tetap bugar. Anak yang terbiasa aktif sejak kecil umumnya akan membawa juga kebiasaan baik itu hingga dewasa, dan ini akan mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga osteoporosis.
Selain itu, bergerak dengan aktif juga memiliki sederet keuntungan, misalnya seperti saya kutip dari Todaysparent dan Kidshealth sebagai berikut:
- Menjaga kesehatan tubuh
Aktivitas yang mengharuskan pergerakan bisa meningkatkan kerja jantung, dan dengan kadar yang tepat akan melatih kekuatan jantung sehingga tidak mudah terserang penyakit. Dengan kerja jantung yang baik, tubuh juga lebih bugar karena distribusi oksigen ke seluruh badan juga berjalan optimal. Bukan hanya jantung, otot lain pun ikut terlatih dan menjadi kuat dan lebih lentur.
- Memperbaiki kualitas tidur
Studi yang dimuat dalam Acta Paediatrica menyebutkan bahwa jika terlalu banyak menggunakan gadget, durasi tidur anak juga menurun. Sedikitnya waktu tidur dan kualitas tidur yang baik dapat berdampak pada hiperaktivitas, depresi, obesitas, tinggi badan yang di bawah standar, hingga skor IQ yang lebih rendah. Pemaparan terhadap sinar matahari (di jam-jam aman, tentunya) akan membantu membuat pola tidur lebih teratur. Rasa capek setelah beraktivitas di luar ruangan akan membuat anak tidur lebih cepat dan lebih nyenyak alias jarang terbangun di malam hari hingga meningkatkan kualitas tidurnya.
- Mendorong prestasi akademik
Bermain di luar artinya memancing anak untuk mengasah keingintahuannya, berinteraksi dengan alam sekitar, dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang ia amati. Laporan dari National Wildlife Federation menyimpulkan bahwa anak yang sering bermain bebas di luar akan lebih baik konsentrasinya saat berada di kelas, dan lebih berprestasi.
- Meningkatkan kebahagiaan
Peneliti dari University of British Columbia menemukan bahwa menurunnya aktivitas bermain di luar dan makin banyaknya orang tua yang menerapkan pengasuhan overprotektif memicu masalah psikologis pada anak-anak. Jadi, memberi kesempatan anak main di luar artinya juga membantu agar anak terhindar dari tekanan. Anak yang lebih sering main di luar juga akan lebih fleksibel dalam beradaptasi, dan ini mengurangi kemungkinan ia terlibat dalam bullying, baik sebagai korban ataupun pelaku.
Bagaimana Mendukung Agar Anak Menikmati Aktivitas di Luar?
Nah, orang tua bisa berupaya menyeimbangkan waktu anak di depan layar dengan aktivitas di luar ruangan. Tentu, ini bukan tanpa tantangan. Jam sekolah yang panjang dan masih pula ditambah dengan kegiatan les atau kursus membuat waktu untuk bermain di ruang terbuka jadi sulit untuk diselipkan. Kini bertambah pula kekhawatiran orang tua dengan adanya berita kasus kejahatan terhadap anak yang marak di media.
Ada pula orang tua yang melarang anak main di luar karena khawatir akan higienitas alat permainan yang tersedia di playground umum atau taman bermain. Orang tua pun, di sela-sela kesibukan bekerja baik di kantor maupun di rumah, seringkali tidak bisa berolahraga di luar, sehingga membuat anak kekurangan role model.
Apa, ya, yang bisa kita lakukan?
Berikut ini sejumlah tips untuk memotivasi anak (dan sekaligus menyemangati orang tua):
- Pilih aktivitas yang sesuai dengan usia anak. Kalau tidak, anak bisa bosan karena terlalu mudah baginya, atau justru merasa kesal karena ia tidak kunjung bisa menguasai aktivitas tersebut. Aktivitas olah raga yang mengharuskan pemainnya mengikuti aturan yang kompleks juga pastinya belum cocok untuk balita.
- Dampingi anak. Potensi bahaya memang kadang ada. Alat permainan yang rusak atau berkarat bisa memicu kecelakaan yang tidak diinginkan. Oleh karenanya, boleh-boleh saja kok mengecek keamanan alat yang akan dipakai oleh anak untuk bermain. Meski bukan berarti lantas ditempel terus-terusan, ya. Sesuai dengan umurnya, berikan kepercayaan untuk anak, sambil tetap mengawasi.
- Jangan pernah lupa akan sisi fun-nya. Bagaimana anak mau terbiasa dengan aktivitas luar ruang kalau mereka tidak menikmati, kan? Kalau anak sudah menikmati, mereka akan lebih betah mencoba lagi dan lagi, yang artinya juga mengasah keterampilan mereka. Bahkan mereka mungkin akan lebih mudah tertarik mencoba jenis aktivitas lain setelah menyadari bahwa main di luar itu menyenangkan.
- Berikan dukungan untuk anak. Bentuknya bisa berupa alat olahraga, pakaian yang nyaman (pakai outfit yang kompak sama orang tua juga seru, lho!), waktu dan sarana transportasi untuk mengantar mereka ke taman atau tempat bermain, atau bahkan mendaftarkan mereka ke klub olahraga secara spesifik. Dukung juga dengan pemberian nutrisi yang tepat.
Indomilk UHT Kids Full Cream, Dukung Aktivitas Anak
Sebagaimana poin terakhir tadi, saya selalu membekali anak-anak dengan makanan sehat jika kami sedang beraktivitas di luar. Karena dimaksudkan sebagai dukungan, jadinya harus dipilih juga yang kualitasnya terjamin, ya. Pilihan saya jatuh pada Indomilk UHT Kids Full Cream. Ukurannya yang mungil, berisi 115 ml susu, membuatnya mudah dibawa ke mana-mana.
Mau main di RPTRA dekat rumah atau ke taman kota yang agak lebih jauh, #IndomilkUHTKidsFullCream selalu tersedia di tas. Siap sedia untuk disajikan ketika anak-anak sedang break sebentar dari aktivitasnya. Praktis dan kebersihannya juga terjaga.
Apa saja memangnya yang dimainkan di RPTRA atau taman? Banyak, sih… Mulai dari panjat-panjatan, ayunan, perosotan, sepatu roda, bulu tangkis, sampai kejar-kejaran.
Lumayan menguras energi memang, termasuk energi orang tuanya, hahaha…. tapi sebanding kok dengan manfaatnya. Indomilk UHT Kids Full Cream tinggi akan kalsium, mineral penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Kalsium berperan untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, juga membantu kontraksi otot, stimulasi syaraf, hingga mengatur tekanan darah. Kandungan fosfor, vitamin D, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin B6 di dalam #IndomilkUHTKidsFullCream juga siap mengisi kembali energi anak-anak dengan memenuhi kebutuhan harian mereka. Karena tidak ditambahkan gula maupun garam, rasa gurihnya juga alami dan segar di lidah dan kerongkongan.
Nah, siapa mau ikut beraktivitas ditemani #IndomilkUHTKidsFullCream?
#AktifItuSehat #IndomilkUHTKidsFullCream
Wah seru. Di RPTRA mana ini mba ?
Utan Kayu, Mba. Ada juga yang di Taman Suropati dan Taman Menteng, sih :).
Gendish juga suka banget sama indomilk UHT mba, kadang malah habis dua kotak sekali minum
Waah, iya, ya, Mba? Rasanya pas yaa buat anak-anak.
Anak2ku sesekali jg mnm susu nih. tp gak rutin sih. seru yaa main di RPTRA
Iya, Mba, menyenangkan bisa main di ruang terbuka dengan fasilitas yang memadai.