Menemukan Peran, Merajut Kenangan Bersama RBI

Tak terasa, masa pengerjaan proyek Ruang Berkarya Ibu (RBI) 2 yang saya ikuti usai sudah. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan bergabung ketika RBI mengumumkan adanya proyek kedua, setelah melewatkan informasi proyek pertamanya.

Bukan proyek sembarang proyek, RBI 2 yang berada di dalam ruang lingkup rumah besar Ibu Profesional dengan manajer mba Andita A. Aryoko ini memfasilitasi anggotanya untuk memperoleh bekal ilmu terlebih dahulu dari para pakar, utamanya mengenai bakat dan manajemen waktu. Terkait bakat, kami belajar kembali mengenai konsep Talents Mapping atau temu bakat, langsung dari perumus konsep tersebut (diadaptasi dari Gallup) dan praktisinya. Ada Abah Rama Royani, pak Dodik, kang Firman, dan seterusnya. Dalam konsep ini, talents atau bakat merupakan sifat (personality) yang produktif, maksudnya sifat tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan sesuatu. Bakat yang dikelola dengan baik akan menghasilkan kekuatan, dan kekuatan bisa membuat seseorang ‘asyik’ sekaligus produktif di bidang yang ia kerjakan.

Hasil asesmen saya mengungkapkan bahwa saya memiliki bakat dominan di bidang analytical, harmony, emphaty, ideation, input, intellection, dan learner. Berminat juga mengetahui bakat diri? Bisa cek di https://temabakat.com/tma/. Kalau ini versi singkatnya yang gratis, sih. Konsepnya adalah analisis dari pengalaman kita, sehingga hasilnya bisa tergantung dari seberapa banyak kita terpapar oleh beragam kegiatan. Kalau belum pernah mencoba, biasanya kita juga belum benar-benar punya gambaran seperti apa perasaan kita terhadap suatu aktivitas, bukan? Karena itu jugalah, asesmen ini cenderung ditujukan bagi usia minimal 14 tahun. Bisa untuk anak yang lebih kecil, dengan catatan memang sudah banyak paparan aktivitas sebelumnya.

Baca juga: Ulasan Buku Talents Mapping

Selanjutnya, para peserta diminta menyusun proyek sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Jadilah saya mengambil proyek penulisan buku. Nama proyek saya ambil dari nama tengah anak-anak yang juga sekaligus akronim dari nama saya dan suami, Athalla.

Untuk proyek RBI ini, saya membulatkan tekad melanjutkan proyek lama yang sudah ‘lumutan’. Bagaimana tidak, idenya sudah muncul sejak sekitar sewindu yang lalu, tetapi eksekusinya macet. Berawal dari dimuatnya tulisan saya di buku antologi Long Distance Love (Lingkar Pena Publishing House, bagian dari penerbit Mizan) tahun 2009, semangat saya untuk menulis pun meningkat. Saya jadi ingin mengajak teman-teman sesama istri pegawai untuk menulis juga. Sebab, menurut saya kisah saya di buku itu justru tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan cerita ibu-ibu lainnya yang sudah lebih lama mendampingi suami bertugas. Bahkan ibu-ibu yang usia pernikahannya belum lama pun banyak yang memiliki cerita unik yang lebih inspiratif dan menggugah ketimbang catatan pribadi saya.

Cita-cita menyusun buku ini timbul tenggelam bertahun-tahun karena berbagai kesibukan. Adanya proyek RBI 2 saya anggap sebagai momentum kebangkitan. Saya juga bermaksud menyemangati teman-teman untuk menulis, karena ada, ‘kan, yang merasa tidak percaya diri soal tulis-menulis. Padahal menulis bisa menjadi semacam terapi pelepasan emosi, dan hasilnya bisa digunakan sebagai sarana dokumentasi perjalanan hidup.

Sebagai pembeda dari buku-buku serupa yang sudah ada, cerita-cerita dalam buku antologi ini saya konsep memiliki benang merah berupa makanan. Jadi, setiap cerita akan disertai juga dengan resep masakan yang punya kenangan, misalnya masakan yang dibuatkan oleh tetangga sesama perantau yang selalu kompak saling tolong, masakan yang menjadi juara lomba arisan ibu-ibu, masakan khas tanah rantau yang ternyata digemari anak-anak, masakan lebaran saat tidak bisa mudik, resep warisan mertua yang selalu ditunggu-tunggu suami, dst. Bahkan masakan yang tampak simpel pun bisa jadi penuh kesan jika ada faktor nostalgianya.

Saya menggunakan pendekatan personal melalui obrolan di aplikasi Whatsapp khususnya, sehingga memang bahan yang masuk belum tentu berupa tulisan yang ‘jadi’. Seringkali yang saya lakukan malah lebih mendekati metode wawancara, jadi saya menuliskan kembali apa yang diceritakan lewat percakapan. Bisa dipahami bahwa minat dan bakat orang berbeda-beda. Tidak semua orang menikmati menulis. Mungkin di situlah memang peranan saya, mengumpulkan cerita dari sana-sini dan merajut tulisan dari kepingan kenangan.

Tantangannya? Karena saat pengumpulan naskah itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, saya kadang merasa tidak enak menginterupsi kemesraan teman-teman dengan bulan penuh berkah itu atau menyela kesibukan persiapan mudik. Dengan aktivitas sepadat itu, kegiatan tulis-menulis seringkali tidak memungkinkan untuk dilakukan. Makanya, saya terharu dengan semangat teman-teman yang tetap membalas permintaan saya, sekaligus memaklumi yang belum sempat menanggapi.

Melalui proyek ini, saya yang introvert jadi ‘punya alasan’ untuk menyapa dan mengobrol dengan teman-teman yang terpisah jarak. Semoga dengan demikian jalinan pertemanan kami juga kian erat. Saya sekaligus beroleh kesempatan menggali hikmah dari setiap keping perjalanan hidup keluarga-keluarga tangguh dengan segala romantikanya.

Saat ini buku proyek saya sendiri masih dalam proses. Yang akan lebih dulu terbit justru kumpulan kisah-kisah para ibu yang ikut dalam Proyek RBI 2 ini. Bukan sembarang kisah, melainkan cerita suka duka dalam mengikuti materi hingga merancang proyek pribadi maupun keluarga yang sesuai dengan bakat masing-masing. Ada yang sempat galau meyakinkan diri akan bakat mana yang dimiliki, ada juga yang proyeknya terhalang oleh prioritas lain dalam merawat keluarga.

90 Days Mission Mom-Possible

Alhamdulillah, terlibat dalam penyusunan buku yang diberi judul 90 Days Mission Mom-Possible ini juga memberikan kesempatan bagi saya untuk membaca keseluruhan isi buku lebih dulu. Rasanya malu juga mengingat proyek yang saya rancang bukan apa-apa jika dibandingkan dengan proyek peserta lain yang lebih terkonsep dengan keren dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Namun, saya juga sekaligus belajar banyak dari tulisan-tulisan lain. Semoga para pembaca pun demikian, bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita dan tips dalam buku ini.

Berminat? Tunggu info lebih lanjut, yaa :).

18 thoughts on “Menemukan Peran, Merajut Kenangan Bersama RBI

  1. Ini yang kemarin aku tanya yaa mbaaa? Waah barakallah akhirnya yaa MBA. I know how it feel hehe. Btw Aku kira 60, ternyata 90byaa. Penasaran sama isinya

  2. Waah keren sekali Mba bisa bergabung dalam project tersebut dan menginspirasi ibu-ibu lainnya. Good luck ya Mba.

  3. Keren mbak bukunya. Semoga ini menginspirasi banyak para ibu untuk lebih produktif, lebih berkarya, dan tentunya bisa berguna untuk sesama. Aku sendiri penasaran nih sama isinya, pengen baca.

  4. Keren mbak bukunya dan bisa terlibat dalam project ini. Semoga ini menginspirasi banyak para ibu untuk lebih produktif, lebih berkarya, dan tentunya bisa berguna untuk sesama. Aku sendiri penasaran nih sama isinya, pengen baca.

  5. Meski sudah sewindu alias berarti 8 tahun yang lalu,menurut daku sih nggak apa-apa kak, yang penting alhamdulillah sudah bisa terwujud bikin buku. Insya Allah bermanfaat bukunya nggak hanya buat pembaca tapi juga untuk penulisnya.

  6. Keren banget.. jadi ga sabar mau baca.. judulnya menarik banget.. Aku jadi terinspirasi dan termotivasi untuk menulis terus di blog dan bisa menulis buku nih..

  7. Waahhh.. another book ya mbak.. produktif sekali. Ini buku yang keberapakah mbak kalau boleh tahu? Semoga proyeknya lancar ya. Btw, saya langsung cek bakat diri juga. Hehe. Thanks for sharing mbak

  8. Selamat kak, karyanya sudah terbit. Senang deh lihat orang2 bisa berkarya melalui tulisan, semoga aku juga suatu hari nanti bisa punya buku karya aku sendiri yang juga bisa menginspirasi banyak orang.

  9. Keren mbak. Selamat ya atas rencana penerbitan bukunya. Dari judulnya kyknya menarik sekali, problem ibuk2 banget dan kyknya bakal banyak terbantu kalau baca buku itu.
    Jadi bukunya akan launching tgl berapa nih dan apa akan ada PO?
    Btw itu buku LDL yang tahun 2009 yang sampulnya biru itu bukan sih? Eh atau yang lain ya hehe 😀

  10. Mbak Leila Ibu Profesional regional mana? Keren ya program RBInya. Ini program regional atau nasional, Mbak? Saya juga IP di IP Asia. Tapi masih baru lah. Lulusan Matrik Batch 6. Salam kenal sesama IPers ya.

  11. Wah selamat yaaa, akhirnya petjah juga antologi RBI 2. Saya ikutan juga waktu awal tapi kena DO, hahaha. Ikut senang akhirnya teman2 (after 1 year lebih yaa…) berhasil membukukan pengalamannya dalam karya kece ini.
    Btw, mbak IPers juga kah? Salam kenal yaa, dari IP Malang 🙂

  12. Sepertinya worth to read ini mbak buat emak-emak dan calon emak-emak. Btw salut banget sama mbak, bisa menerbitkan buku sendiri. Sukses terus mbak, aku tunggu karya-karya selanjutnya ya

  13. Waaaa kereeeenn.. Kapan nih launchingnya mbaak? Aku mauuu aku mauuu aku mauuu… Jangan lupa kabar-kabarin ya Mbaak.. Pengen juga nih bisa nelorin buku, tapi.. ah sudahlah..

  14. Wah, mba member IP juga kah? Saya juga sempat coba mapping talent saat kelas matrikulasi dan itu sangat membantu sekali buat saya memetakan apa-apa saja yang akan saya lakukan kedepannya.
    Ditunggu ya mba kabar terbaru dari bukunya😉

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s