Bebas Khawatir Efek Influenza, Lindungi Keluarga dengan Vaksinnya

Influenza? Itu kan salah satu penyakit langganan anak. Biasalah, namanya juga anak-anak, batuk pilek itu wajar.

Pernah berpikir demikian? Nah, ternyata pemikiran ini kurang tepat, loh. Influenza dan batuk pilek biasa atau diistilahkan dengan common cold adalah penyakit yang berbeda. Saya pernah membaca mengenai hal ini di sejumlah artikel tepercaya, dan beberapa waktu lalu lalu saya mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini dari ahlinya.

Tanggal 10 November kemarin, The Asian Parents Indonesia bekerja sama dengan @kenapaharusvaksin mengadakan Blogger Gathering yang mengupas tuntas soal influenza, khususnya dari sudut pandang para ibu. Lazimnya ibu-ibu, sering khawatir lah ya terkait kondisi kesehatan buah hati. Mom blogger Namira Monda mengawali sesi utama dengan berbagi kisahnya menjaga tumbuh kembang Aurora, putrinya.

Aurora yang berusia empat tahun (tepat pada hari penyelenggaraan acara, loh) ini selayaknya anak-anak, dunianya adalah dunia bermain. Mom Namira sering mengajaknya beraktivitas di luar, misalnya di kolam renang ataupun playground. Namanya ketemu orang banyak, jadinya ada risiko tertular penyakit ini itu.

Maka bagi mom Namora, yang namanya cuci tangan itu wajib. Kalau ada orang rumah yang sakit, sebisa mungkin harus pakai masker atau jangan dekat-dekat dulu. Dengan kondisi Aurora yang memiliki sejumlah kondisi kesehatan khusus dan masih memakai nasogastric tube (selang NGT), kalau sudah sakit memang lebih terasa ketidaknyamanannya. Sedih, pastinya, kalau melihat anak sakit dan tidak leluasa berkegiatan karenanya. Mau istirahat pun jadinya sulit.

Dari sisi pakarnya, dr. Attila Dewanti, Sp.A (K). menjelaskan bahwa anak-anak memang paling suka bermain, maka biarkan anak bermain dengan nyaman. Hanya saja tempat bermain memang bisa menjadi tempat penularan penyakit, termasuk influenza. Influenza atau flu ini berbeda dengan pilek biasa (common cold atau selesma). Gejala influenza lebih tidak nyaman, disertai menggigil, ada nyeri badan atau rasa sakit di otot, datangnya pun tiba-tiba langsung terasa parah, tidak seperti common cold yang gejalanya muncul bertahap.

Influenza adalah penyakit pernafasan yang menular, disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Influenza tetap bisa menular walaupun penderitanya belum merasa sakit, bahkan ketika kita sudah merasa baikan. Tepatnya, penularan bisa terjadi sejak sehari sebelum gejala berkembang hingga 5 s.d. 7 hari setelah benar-benar sakit.

Anak-anak biasa saling sentuh dengan teman-temannya, ini bisa membuat penularan influenza semakin mudah. Berdasarkan salah satu sumber yang dikutip, bahkan bisa sampai 300 kali per 30 menit, loh, anak-anak menyentuh sesuatu. Kebiasaan bersin yang tidak tepat seperti bersin tanpa ditutup atau bersin ditutup tisu tetapi tisu dibuang sembarangan dan setelahnya tidak cuci tangan juga berisiko. Sebabnya, virus bisa bertahan hidup 48 jam di permukaan.

Maka menjaga kebersihan menjadi penting, juga dukung upaya cegah flu dengan vaksin. Apalagi vaksin untuk balita, karena usia segitu diminta untuk pakai masker sebagaimana kita yang dewasa kan agak sulit, ya. Diminta untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk juga masih belum konsisten, plus daya tahan tubuhnya masih berkembang.

Beberapa cara yang sepintas simpel tetapi penting untuk mencegah influenza di samping vaksinasi adalah:

  • Selalu gunakan tisu untuk menutup batuk dan bersin
  • Buang tisu ke tempat sampah secepat mungkin setelah digunakan
  • Bersihkan tangan secepat mungkin untuk membunuh kuman
  • Hindari bersentuhan dengan orang lain sebelum sembuh total
  • Bersihkan sekeliling.

Khusus tentang vaksinasi atau imunisasi, Dokter Attila yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menerangkan bahwa vaksinasi merupakan kegiatan memasukkan kuman yang sudah dilemahkan untuk membentuk kekebalan dan memperkuat daya tahan tubuh. Bukan cuma untuk anak-anak, dewasa pun perlu. Memang hasilnya bukan mencegah sama sekali, tetapi kalau sampai terkena dan sudah pernah divaksin, dampaknya akan lebih ringan dan sekaligus mencegah komplikasi. Kenapa harus vaksin? Seperti disebutkan tadi, influenza berbeda dengan batuk pilek biasa. Efeknya kalau sampai terjadi komplikasi tidak main-main, termasuk pneumonia juga. Seram, kan?

Penting untuk memberikan vaksin influenza setahun sekali karena memang setiap tahun virus flu ada perubahan. Pembuatan vaksin selalu disesuaikan dengan perkiraan virus flu yang akan beredar di tahun berikutnya. Semua anggota keluarga perlu, loh, secara teratur mendapatkan vaksin influenza ini. Bahkan suster/babysitter anak kita juga sebaiknya diberi vaksin ini, seperti yang dilakukan oleh mom Namora. WHO terutama merekomendasikan vaksin influenza untuk anak mulai usia 6 bulan s.d. 5 tahun alias vaksin untuk balita, juga untuk wanita hamil. Saya pun sudah mendapatkan vaksin influenza saya tahun ini di klinik langganan, sekalian bareng dengan anak-anak.

Jadwal untuk anak sesuai dengan rekomendasi IDAI dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari enam bulan. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak usia kurang dari 9 tahun, vaksin influenza diberikan dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Selanjutnya diulang setiap tahun.

Untuk perlindungan optimal, vaksin influenza yang mengandung 4 strain lebih baik untuk pencegahan. Istilahnya vaksin quadrivalent, terdiri atas dua strain influenza A dan dua strain vaksin influenza B. Vaksin ini aman, kalaupun ada efek samping termasuk ringan dan biasanya sudah diperkirakan. Jangan mudah termakan hoax vaksin, yaa. Vaksin aman, kok. Kan, sebelum diluncurkan, pasti sudah ada serangkaian uji coba yang dilakukan. Dokter Patricia Vina dari Sanofi-Pasteur pun menegaskan hal tersebut, sambil menambahkan bahwa edukasi pentingnya vaksin terus akan dilakukan, termasuk ke daerah-daerah melalui program charity dari Sanofi-Pasteur.

Yuk, lindungi diri kita dan keluarga dengan vaksin influenza. Lengkapi dengan ajarkan anak membersihkan tangan dengan baik dengan kita sebagai contohnya. Hilang kekhawatiran terhadap serangan influenza, anak pun lebih happy karena leluasa bermain.

15 thoughts on “Bebas Khawatir Efek Influenza, Lindungi Keluarga dengan Vaksinnya

  1. Flu ini seperti sepele tapi dampaknya wah, bikin saya tepar dan maunya gogoleran saja. Jadi kalau flu, harus pastikan sampai sembuh dulu baru saya aktivitas lagi…

  2. Penyakit anak tuh emang yah influenza, kadang terlihat sepele tapi kalau anak sudah kena, rewelnya bukan main. Aku juga senang vaksin influenza karena badan jadi lebih fit dan jarang flu.

  3. Tempo hari aku juga ikut acara terkait influenza Mbak dan banyak insight dari sana. Flu emang penyakit yg kayaknya hampir setiap org terserang dan mudah BANGET penyerangannya so kudu dicegah yaa. Anw lucu photobooth nya, hehe

  4. owalah aku baru tau ada vaksin influenza.. bole dicoba nih untuk anakku nanti biar dia ga gampang sakit.. kalo anak rewel berarti dia mgkn lagi menderita influenza, bukan sekedar batuk atau pilek biasa jadi harus lebih aware.. thanks infonya mba

  5. Ini penting banget buat temen-temen yang sering ke luar negeri. Tp sepertinya sosialisasi mengenai vaksin flu ini masih kurang ya. Semoga kedepannya informasi ini makin tersebar

  6. Seringkali banyak yang ngira kalau influenza sama dengan batuk pilek biasa, padahal beda banget ya. Itulah pentingnya vaksin di zaman sekarang, rawan banget kena penyakit karena lingkungan zaman sekarang.

  7. Influenza memang penyakit yang sering dialami anak anak, kelihatannya biasa. Tapi bila tak dibentengi dari sekarang efeknya bisa sampai ke paru-paru malah. Bahaya ya.
    Makanya vaksin influenza ini penting

  8. Ya ampun mba fotonya lucu banget, apalagi suntikannya wkkwkw
    Alhamdulillah dapet ilmu ya mba penanganan yang baik pas terjadi flu
    meski hanya flu tapi merembetnya ini emang bahaya banget

  9. Penyakit Yang paling sering menghampiri anak dan suami Saya. Hampir setiap Bulan. Fixed tahun depan mau vaksin flu buat Mereka juga tentunya Saya.

  10. Duh flu ini jadi penyakit paling rutin yg dialami anak – anak dan anggota keluargaku, baru anak pertama yg udah divaksin itupun belum diulang, kayaknya harus budgetin lagi nih buat vaksin

  11. teori si oke, kadang praktiknya orangtua suka parno. LOL.
    riyadh anakkku yg pertama jadi trial banget dalam pengobatan. huhuhhu. dia udah dari 2 bulan kena flu. padahal maaah bisa cuman ASI doang, ya. karena panik ditambah ga sabar, akhirnya dikit2 obat juga deh. padahal, nggak melulu obat juga supaya sembuh, ya.

    naah soal vaksin, salahnya aku tuh nggak vaksin Influenza sama anak. Kalau kata temenku, vaksin FLU ini pengaruh banget di anak karena tubh mereka kan rentan ya.

    • Tetap semangatt, Mom… dari belajar terus lama-lama akan lebih mantap. Enggak menjamin enggak panik, sih, tapi setidaknya mengurangi parno sedikit demi sedikit, hehehe.

  12. Pingback: Alternatif Vaksinasi di Tengah Wabah Covid-19 | Leila's Blog

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s