Novel Critical Eleven yang ditulis oleh Ika Natassa baru saya baca pada awal tahun ini. Agak terlambat sih ya memang. Tak banyak yang saya ketahui tentang isinya sebelum membaca buku tersebut, selain bahwa pengarangnya terkenal suka menulis cerita romantis yang bikin baper. Malah, saya kira angka sebelas pada judulnya merujuk pada sebelas tahun pernikahan dengan segala romantikanya hingga mencapai titik kritis. Ternyata saya salah besar. Yang dimaksud critical eleven di sini adalah sebelas menit kritis pada awal penerbangan, yang dihubungkan dengan permulaan perkenalan kedua tokoh utama dalam novel yang sudah difilmkan ini. Saya aja yang ge-er, gara-gara tahun ini pernikahan saya dan suami memang menginjak tahun kesebelas.
Kami tidak berjumpa untuk pertama kalinya di atas pesawat, tentu saja. Dua belas tahun yang lalu, saya adalah pegawai magang setelah lulus dari sebuah kampus kedinasan milik suatu kementerian, atau sekarang biasanya diistilahkan dengan on job training. Berbeda dengan generasi belakangan ini yang magangnya dijadwalkan berpindah-pindah unit secara bergantian dengan maksud lebih menguasai beragam jenis pekerjaan sebelum ditugaskan definitif sebagai pegawai negeri sipil, saat itu angkatan saya magang selama setahun lebih sedikit di tempat (masing-masing) yang tetap.