Berikut ini kultwit dari dokter keluarga kami, dr. Farian Sakinah atau dr. Ian beberapa tahun yang lalu di https://twitter.com/rumahlabeeba tentang picky eater.
Siang, tweeps… Mau sharing lagi. Kali ini tentang si #pickyeater #BabyK. Ada yang punya putra or putri yang sama dengan BabyK?
Sebenarnya #BabyK udah gak baby, sudah 2 tahun. Tapi kalau yang sudah pernah ketemu, first impression-nya (mostly): imut! Apalagi dibandingkan dengan ibunya.
Selama Januari – Mei 2012 #BabyK, #Beeba serta orang rumah 6 kali kena batpil. Ada yang disertai demam ± minggu, ada yang 1 minggu, yang cukup pengaruh terhadap nafsu makan.
Yup, pascasakit lama itu #BabyK jadi sangat sangat #pickyeater, susah sekali makan. Apalagi sejak saya resign dan lebih banyak di rumah, maunya nenen terus.
Hampir setiap makanan yang ditawarkan ditolak, kalaupun mau hanya sesuap dua suap. Bersemangat kalau diberi buah. Sisanya maunya air putih, susu, ASI.
Boleh dibilang sejak saya resign #BabyK kayak bayi lagi, tiap 2 jam minta nenen. Setiap lapar minta nenen. Jadi hampir tidak ada makan berat yang masuk.
Tapi, tetap selalu ditawarkan. Meski ya lebih banyak ditolak. Tapi prinsip saya, saya tidak mau memaksa anak untuk makan. Makan harus jadi momen yang fun.
Meski harus tahan cibiran: “Ih emaknya gede, anaknya segede gini”. Yah gpp, toh anak saya aktif, bahkan perkembangannya termasuk early bloomer.
Alhamdulillah. Dengan keyakinan: anak sehat (tanpa ada kondisi sakit kronis) pasti akan lapar juga. Yah, setelah 2 bulan berlalu #BabyK mulai minta makan.
“Ummi, ade Kholifah lapal mau mamam” wishhh bagaikan dapat durian montong rasanya. Seneeng banget. Akhirnya #BabyK minta makan juga.
Seneng. Yang dimakan: nasi ya nasi saja. Ayam ya ayam saja. Tempe ya tempe saja. Sayur: hanya wortel saja, itu pun kalau mau #pickyeater #BabyK.
Tetap saya tawarkan tiap hari, meski tahu hanya akan dimakan nasinya saja, atau lauknya saja, atau sayur tertentu saja #BabyK #pickyeater.
Saya tidak mematok anak harus makan nasi. Karbohidrat apa pun boleh. Jadi ya tawarkan roti, pasta, ubi, jagung, oatmeal #pickyeater #BabyK.
Dan, siap jadi tempat sampah. karena mungkin banget ditolak oleh #BabyK, maka emaknya siap jadi penampungan, daripada mubazir ya :D. #pickyeater.
Tak lupa doa tiap selesai shalat: Ya Allah, selain jadi anak sholeh yang tumbuh sehat, cerdas, mohon agar #BabyK #Beeba mau makan sehat/sayur.
Alhamdulillah Allah jawab. #BabyK mau makan 3 kali sehari. TAPI: dia minta sendiri menunya. Jadi saya selalu tanya: adek mau makan apa?
Nasi, pasta, ayam, udang, bakwan, tempe, tahu, ikan lele, telor, dan wortel. Itu saja yg mau dimakan oleh #BabyK #pickyeater.
Saat makan #BabyK harus tau apa yang dia makan, jadi akan tanya: “ini apa?”. Atau “Ade Kholifah gak mau pake ini”. Beda dengan #Beeba yang bisa langsung suap.
Jadi, kalau dia liat ada sayurnya, akan diambil sayurnya, dikeluarkan. Jadi untuk urusan sayur harus pintar-pintar sekali supaya tidak kelihatan. #BabyK #pickyeater.
Belum lagi kalau makan ikan atau udang. Gak boleh suwir-suwiran. #BabyK hrs liat sendiri bahwa itu yang disuwir ikan, udang, dikupas di piring makannya.
Daan kalo udah ngambek or kesel (diganggu atau gak sesuai selera)… Setop deh makannya 😀 #BabyK #pickyeater.
Nasi belum tentu selalu mau. Keras sedikit, dilepeh. Akhirnya stop makan. So, ya saya biarkan makan lauknya saja. Paling diganti roti atau pasta.
Makaroni skutel: wortel+pasta+daging+keju, gak suka, tapi kalau risoles isi ragut daging+wortel/ lontong isi sayur suka #BabyK #pickyeater.
So far saya sedang tidak pusing dengan makan beratnya. Tapi pusing dengan sayur. Ya khawatir, lah. Masa wortel saja yang dimakan. #BabyK #pickyeater.
Ditawarkan malah marah. Ya tapi tetep saya tawarkan, atau saya tutup dengan nasi/pasta. Meski, begitu ketahuan, dilepeh. #pickyeater #BabyK.
Yang penting saya selalu makan sayur di depan #BabyK: “Dek, enak deh kacang panjang. Dek, enak deh kangkung. Dek, enak deh brokoli” #pickyeater.
Konsisten menawarkan, konsisten ngumpetin sayuran, tetep doa… Walhasil: alhamdulillah seminggu ini #BabyK si #pickyeater mau sayur.
Takjub saya, ketika #BabyK dan #Beeba habiskan tumisan brokoli+tomat+tahu satu mangkok sendiri. “Ini apa? Brokoli? Aaam. ini apa? Tomaat? Aam”.
Hari-hari berikutnya,#BabyK mau makan dengan kangkung, esoknya habis 1 mangkok tumis brokoli+wortel+tomat tanpa harus diselimuti. Bahkan brokoli habis, minta lagi,
Hingga kemarin alhamdulillah #BabyK konsisten makan sayur. Meski tidak mau nasi. Tapi jagung habis banyak. Bayam semangkuk lancar. Roti mau.
Daan… Hehehe mungkin bosan dengan ayam dan daging. #BabyK minggu ini tidak mau ayam dan daging sama sekali. Mau ikan lele, tempe, tahu, dan telur.
Alhamdulillah. Doa saya dijawab. So, lesson learned 1: Jangan paksa anak makan, makan harus jadi fun, jangan dibuat jadi trauma #pickyeater.
Lesson learned 2: makan tidak harus ada nasi. Karbohidrat apapun boleh. Boleh digabung, boleh dipisah. Kenali “preference anak” #pickyeater.
Lesson learned 3: konsisten menawari anak dengan berbagai makanan. Ibarat batu karang, lama-lama akan terkikis juga kalau kena air 😀 #pickyeater.
Lesson learned 4: jadi contoh buat anak. Jika anak mau makan makanan yang sehat maka kita harus makan makanan yang sehat juga di depan anak #pickyeater.
Lesson learned 5: tunjukkan bentuk utuh makanan, beberapa anak justru mau makan jika tahu bentuk utuhnya #pickyeater.
Lesson learned 6: jangan lupa doa… Apa pun usaha kita tetap Allah yang pegang kendali 🙂 #pickyeater.
Lesson learned 7: tetap pantau tumbuh kembang anak, meski makan hanya mau itu-itu saja, selama tumbuh kembang-nya normal, it’s okay 🙂 #pickyeater.
Pingback: Makan Jangan Bersuara…. | Leila's Blog