Materi Kulwap I Rumbel Berkebun IIP Jakarta: Mari Berkebun Bersama

 〰〰〰〰〰〰🏡 MATERI KULWAP 1⃣ RUMBEL BERKEBUN IIP JAKARTA 🏡🏡〰〰〰〰〰〰〰

 Bismillaahirrohmaanirrohiim

Mari Berkebun Bersama
oleh Suci Purnama Sari

Kenapa harus berkebun?

Berkebun merupakan bagian dari kegiatan bertani sederhana yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berkebun selama 2,5 jam per minggu dapat menurunkan resiko penyakit obesitas, osteoporosis, depresi, stroke, dan penyakit jantung.

Tujuan berkebun umumnya untuk budidaya tanaman yang dikonsumsi, membuat halaman rumah menjadi bermanfaat, aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan, mengasah daya kreativitas, dlsb.

📖 Dalam Al Qur’an Surat Hud : 61
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”

Menurut Ibnu Katsir, tafsir kalimat “…dan menjadikan kalian pemakmurnya”, yakni Dia menjadikan kalian sebagai para pembangun yang memakmurkan bumi dan yang menggarap pemanfaatannya.

Berdasarkan Surat Hud: 61 aktivitas berkebun bukan hanya “sekadar” menanam untuk menikmati hasil dan merasakan manfaatnya  namun berkebun haruslah karena Allah, karena Allah telah menjadikan manusia sebagai pemakmur bumi. Dan, ini menjadi salah satu tugas manusia di muka bumi.

Niat berkebun

Niat berkebun menjadi titik kritis di mana seseorang akan istiqomah memakmurkan bumi, menjadi lebih dekat dengan Allah, meraih kesuksesan atau sebaliknya.
📖 Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

Jika niat berkebun diawali karena keinginan memiliki cabai rindang di halaman rumah, sayuran dan buah yang ditanam secara organik, makan tinggal petik dari kebun atau alasan sejenisnya maka ketika ditimpa ujian ia akan tergoncang, seperti hilang semangat, berpikir bahwa diri tidak mampu menanam, cenderung menjadi tidak sabar dan tidak ikhlas, tidak mau mengkaji di mana letak kesalahan dalam prosedur menanam hingga lupa diri – ketika panen melimpah atau bahkan tidak ada satu pun yang hidup – bahwa hanya Allah lah yang bisa menumbuhkan tanaman tersebut sebagaimana disebutkan dalam Surat  An-Naml : 60.

📖“Atau  siapakah  yang  telah  menciptakan langit  dan  bumi  dan  yang  menurunkan  air  untukmu  dari  langit,  lalu  Kami tumbuhkan  dengan  air  itu  kebun-kebun  yang  berpemandangan  indah yang kamu  sekali-kali  tidak  mampu  menumbuhkan  pohon-pohonnya?  Apakah di  samping  Allah  ada  Tuhan  (yang  lain)?  Bahkan  (sebenarnya)  mereka  adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”

Niat baik yang dibangun di atas fondasi yang kokoh dan kuat membuat sang pemilik niat menjadi kuat untuk istiqomah dan kokoh hatinya untuk bersabar dan ikhlas dalam berikhtiar. Fondasi yang kokoh dan kuat itu adalah hanya karena Allah.

📖 Tidak hanya itu, dalam Surat Nuh ayat 10 – 12 niat baik yang dibarengi dengan istighfar dapat menyuburkan kebun.
Maka  aku  katakan  kepada  mereka: “Mohonlah ampun  kepada  Tuhanmu,  sesungguhnya  Dia  adalah  Maha  Pengampun, niscaya  Dia  akan  mengirimkan  hujan  kepadamu  dengan  lebat,  dan membanyakkan  harta  dan  anak-anakmu,  dan  mengadakan  untukmu kebun-kebun  dan  mengadakan  (pula  di  dalamnya)  untukmu  sungai-sungai.”

Ada begitu banyak petunjuk teknis dalam Al Qur’an bagaimana cara menanam dan menjadi seorang petani. Dari beberapa ayat di atas dapat diketahui dua faktor keberhasilan seseorang dalam berkebun, terletak pada diri petani itu sendiri yaitu niat dan istighfar (memohon ampunan Allah). Maka keberhasilan dalam berkebun tidak hanya  memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental sang petani tetapi juga manfaat bagi alam di sekitarnya, bumi Allah.

Mari bersama-sama meluruskan niat, beristighfar dan memulai aktivitas berkebun sebagai salah satu cara untuk memakmurkan bumi Allah.

Apabila ada kesalahan itu milik saya, kebenaran hanya milik Allah.

Wallahu a’lam

Mari berkebun bersama-sama 🌱🌳🌹🌷
Semoga Allah ridho dengan ikhtiar kita.

📚Sumber
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-hud-ayat-61.html
https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
http://msue.anr.msu.edu/news/what_are_the_physical_and_mental_benefits_of_gardening

Muhaimin Iqbal. Natural Balance. Startup Center Sustainable Growth

〰〰〰〰〰〰〰🏡

Profil Narasumber:

🏡🏡〰〰〰〰〰〰

👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫

Nama: Suci Purnama Sari
TTL: Padang, 31 Mei
Tempat tinggal: Pasar Minggu – Jakarta Selatan
Pendidikan:
• S1 Teknologi Hasil Perikanan – Universitas Brawijaya
• Madrasah Pertanian Al Filaha
Status: Menikah dan 1 anak
Aktivitas:
• Socialpreneur
• Carecycle ♻ Cycle of Careness : Food & Farming Project
Hobi : Nanam, Baca, Travel
Pengalaman berkebun:
• Tractor training (2008)
• Tutor Mobil Hijau – SIKIB area Nusa Tenggara Timur (2010 – 2011) & Area DKI Jakarta (2012)
• Carecycle (2014 – Sekarang)
• Relawan Kampung Asri Sinergitas Green Action (2017 – sekarang )
Mentor/guru berkebun:
• Ustad Muhaimin Iqbal dan para ustad di Madrasah Pertanian Al Filaha
• Ratih Mutualita – Founder Komunitas Teras dan Kampung Asri SGA
Moto hidup: Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s