Presentasi untuk hari keenam diisi oleh mba Aini, mba Meilinda, dan mba Ulifa. Materi disajikan secara active learning, jadi sejak awal pemateri sudah melempar pertanyaan untuk dijawab oleh para peserta lain yang menyimak. Setelah ada jawaban, barulah materi disajikan satu-satu, begitu seterusnya.
Kelompok ini secara khusus menyoroti pengaruh medsos terhadap fitrah seksualitas anak.
Saya turut menjawab pertanyaan pertama, yaitu mengapa medsos ini sedemikian penting disoroti, juga pertanyaan kedua tentang pengaruh medsos yaitu sebagai berikut:
Positif:
Mempermudah memperluas pengetahuan
Memperpendek jarak, bermanfaat untuk silaturahmi dengan keluarga maupun kontak dengan teman-teman lama.
Memangkas waktu, misalnya untuk promosi, belanja.
Negatif:
Segala hal mudah diakses itu berarti juga hal-hal negatif pun gampang dilihat.
Kecepatan info terkirim berarti juga kalau sudah terkirim susah ditarik kembali, biasanya tetap ada jejaknya.
Fenomena seperti pamer, ikut-ikutan juga lebih mudah tersebar dan diakses.
Bagi yang tidak waspada bisa menjadi sasaran kejahatan, misalnya cyber bullying, penculikan dst karena tidak hati-hati memposting info atau foto pribadi.
Daftar pustaka:
Sarwono. S.W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rintyastini, Y, Charlotte, SY. 2006. Bimbingan dan Konseling SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
http://www.top10indo.com/2013/07/10-cara-mencegah-seks-bebas.html?m=1
======================
Review dari saya:
Pengaruh medsos memang demikian dahsyatnya. Segala hal bisa ditemukan melalui media ini, dan generasi muda kini sangat cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi plus mungkin juga ada pengaruh teman sebaya sehingga rasanya ada yang kurang jika tak mengakses medsos dalam jangka waktu tertentu. Di internet, semua bisa ditemukan. Di medsos, bisa jadi ada perasaan kagum terhadap gaya hidup selebgram yang tampak bebas atau santai, padahal sebetulnya tidak sejalan dengan fitrah seksualitas. Belum lagi munculnya foto-foto yang tidak sesuai dengan norma agama yang membuat penasaran untuk mencari lebih banyak lagi dari sumber yang tidak tepat, atau justru membuat tampil seperti itu di depan umum semakin dianggap lazim. Inilah yang membuat tantangan bagi orangtua zaman now semakin banyak, karena anak tidak selalu bisa kita pantau selamanya. Maka yang diperlukan adalah bekali, kuatkan, agar di mana pun anak berada prinsip itu tetap ia pegang. Bukan asal melarang apalagi tanpa alasan yang jelas. Anak sekarang makin kritis juga, kan, menanggapi aturan dari orangtua.