Semalam adalah giliran kelompok terakhir yaitu kelompok 10 yang terdiri atas mba Rima dan mba Annie untuk berbagi. Berikut ini materinya:
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, fitrah seksualitas merupakan satu dari sekian fitrah yang sudah melekat pada manusia saat ia terlahir di dunia. Mendidik anak sesuai fitrah berarti mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir dan merasa seperti gendernya. Beberapa tip dan trik mengenalkan fitrah seksualitas sesuai tahapan usia anak sudah pernah disampaikan sebelumnya. Namun demikian ada masa penting yang harus menjadi perhatian ayah bunda sekalian yaitu masa pubertas.
Memasuki usia puber tandanya anak sudah mulai memasuki usia remaja. Anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Dari anak mumayyiz menjadi remaja yang akil baligh.
Pada fase ini, pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun psikologis berlangsung dengan sangat pesat. Secara fisik, pertumbuhan terlihat dari tinggi badan, berat badan, perubahan suara dll.
Ada dua kategori terkait perubahan fisik ini. Yang pertama adalah ciri primer dan ciri sekunder.
Ciri primer ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi, mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.
Ciri sekunder dapat dilihat pada tabel di dalam slide. Sedangkan secara psikologis, perubahan ditandai dengan adanya ketertarikan terhadap lawan jenis.
Usia pubertas seorang anak bisa berbeda-beda. Ada yang lebih cepat dan lainnya lebih lambat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan seseorang mencapai masa pubertas ini. Di antaranya adalah paparan bahan-bahan kimiawi, stimulus seksual dari media, tren obesitas yang makin marak, dan kecukupan nutrisi dan kesehatan.
Biasanya anak perempuan lebih cepat memasuki usia pubertas dibandingkan dengan laki-laki. Mengapa? Peneliti dari Newcastle University di UK menemukan optimasi pada koneksi otak perempuan berlangsung lebih cepat dibandingkan pada laki-laki. Ini membuktikan bahwa anak perempuan lebih cepat tumbuh dibandingkan laki-laki.
Walau banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan datangnya masa pubertas, namun yang tak kalah penting, ayah bunda perlu mengetahui ciri pubertas pada anak, memperhatikan berbagai perubahan pada tubuh anak dan siap mendampingi buah hati saat masa-masa puber. Harapannya, kita semua bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dari masa ke masa.
Tips pra-akil baligh:
Mempersiapkan anak2 memasuki usia baligh tidak hanya semata-mata mempersiapkan mereka secara individu untuk bisa menjalani hidup, tetapi juga dalam rangka menjalankan tugas mulia yaitu sebagai hamba Allah SWT. Artinya, memasuki usia baligh anak dipersiapkan menjadi pemimpin yang terbaik bagi umat pada masa yang akan datang.
Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mempersiapkan anaknya memasuki usia baligh seawal mungkin (sejak usia pra baligh – sekitar 7 tahun sampai 10 tahun) :
Siapkan pendidikan agama dan keterampilan sejak dini
Bekali anak dengan pemahaman agama yang baik sedini mungkin. Ajak anak untuk lebih mengenal Allah dan Rasul-Nya, mencintai Al-Qur’an sehingga tertanam keimanan yang kuat, memudahkan kita untuk menanamkan adab dan akhlak yang baik dan terhindar dari pengaruh negatif di sekitar.
Berikut poinnya, Bunda…
1. Mengokohkan keyakinan (aqidah)
2. Menanamkan konsekuensi beriman pada Al Qur’an
3. Hal-hal yang wajib atau sunah sudah harus dibiasakan
4. Perbekalan tsaqofah Islam
5. Mengajarkan dan membiasakan adab-adab (akhlak islami) terhadap orang tua
6. Membentengi anak dari pengaruh media informasi
7. Dalam hal pergaulan dengan lawan jenis, mulai dibiasakan terpisah antara laki-laki dan perempuan.
8. Menjelang baligh mereka diajari tentang pengetahuan tanda-tanda baligh (menstruasi dan mimpi)
9. Membekali anak dengan keterampilan hidup
10. Anak yang berusia 10th ke atas mulai diajak berpikir untuk membaca persoalan umat
11. Pemanfaatan teknologi secara positif
12. Konsep diri yang positif
Tips Akil Baligh:
Pada saat perubahan secara fisik baik ciri primer dan sekunder sudah mulai muncul, mungkin akan ada perasaan tidak nyaman, bingung untuk menyikapi, yang dirasakan oleh anak. Nah berikut tips untuk menyikapinya, bunda.
Berikan penjelasan pada anak tentang perubahan fisik dan kesehatannya
Pastikan anak Anda mendapatkan pendidikan dan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi dengan bagian tubuhnya. Jelaskan bahwa mungkin pada awalnya perubahan ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada diri anak, juga mengenai sistem, proses dan fungsi dari reproduksi. Jelaskan pula bahwa perubahan fisik terjadi secara alamiah pada setiap orang dan masa puber adalah bagian dari proses pertumbuhan yang lumrah.
Ajarkan anak untuk merawat dirinya
Berupa menjaga kebersihan tubuh, cara bersuci dari hadats kecil dan besar (mandi wajib), menjaga konsumsi makanan yang baik dan meminta anak untuk tidak sungkan bertanya bila mereka mengalami perubahan tubuh yang terasa berbeda.
Berikan buku pengetahuan tentang pubertas
Jika anak terlihat sungkan bertanya, ada baiknya kita memberikan buku mengenai pubertas untuk anak, sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban dari pertanyaannya.
Peran ayah dan Bunda
Ayah dan Bunda memiliki peranan yang sangat besar untuk mendampingi anak di masa puber. Anak perempuan bisa bertanya kepada Bundanya mengenai perubahan yang terjadi dalam dirinya, begitu pun anak laki-laki kepada Ayahnya. Namun yang jauh lebih penting, orang tua memiliki peranan untuk menjelaskan bahwa usia puber adalah usia seseorang telah mencapai akil baligh dimana sudah dikenakan beban syariat (baik itu ibadah mau pun muamalah) dan bertanggung jawab atas dosanya sendiri.
1⃣Pertanyaan mba Merly : Mbak, di poin 9 ini keterampilan hidup seperti apa maksudnya? Yang sesuai passion atau yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah?
✅Menurut saya semua keterampilan hidup yang dibutuhkan ananda, Mba. Baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun yang sesuai passion-nya… Biar bagaimanapun keterampilan rumah tangga memudahkan urusan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang sesuai passion-nya, menyiapkan profesionalitas mereka. Menjadi pribadi yang tahu secara general dan juga yang spesifik… Semoga mereka kelak menjadi insan yang manfaat…
Tambahan dari mba Mumun:
IMHO, Keterampilan hidup yang terkait dengan treatment untuk anak-anak supaya bisa survive & jalankan misi hidupnya di zamannya kelak. Ketrampilan bisa hard skills & soft skills. Karna saat aqil baligh, anak kita mustinya sudah mampu menopang beban hidup & beban syariah.
Contoh keterampilan yang penting: problem solving, sehingga dia nanti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Kalau dihubungkan dengan no 10, dilatih mampu melihat problematika ummat, idealnya setelah bisa problem solving diri sendiri, anak-anak nanti akan terbiasa dengan peka untuk jadi problem solver & solution maker di kehidupan sekitarnya.
2⃣Pernyataan mba Leila: PR juga untuk memilih buku yang materinya sesuai dengan visi keluarga ya…
✅Betul, Mba Leila… Semua kembali kepada visi misi keluarga… Untuk itu, ayah bunda-nya berperan untuk menyediakan buku2 tersebut… Jangan sampai anak memilih sendiri tanpa kita tahu. Khawatir salah milih buku.
References:
1. http://suarajakarta.co/lifestyle/mendidik-anak-sesuai-fase-dan-fitrah-seksualnya/
2. https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/ciri-puber-pada-anak/
3. http://internasional.kompas.com/read/2012/03/30/00010686/Yang.Bikin.Anak.Perempuan.Lebih.Cepat.Puber
5. http://www.wivrit.com/2013/09/7-perubahan-sikap-dan-perilaku-pada-masa-puber.html
6. http://astieyoung.com/tips-menyiapkan-anak-menghadapi-masa-pubertas/
7. https://zaifbio.wordpress.com/2013/05/01/perkembangan-dan-pertumbuhan-manusia/
8. http://mahad-ib.blogspot.co.id/2011/06/masa-pubertas-yang-semakin-dini.html
9. https://hatimuslimah.wordpress.com/mempersiapkan-anak-memasuki-usia-baligh/
10. http://www.fikihkontemporer.com/2013/01/batasan-umur-baligh-bagi-laki-laki-dan.html?m=1
=======================
Review dari saya:
Seperti telah saya sampaikan sebelumnya, buku memang menjadi salah satu solusi bagi keluarga kami. Dan saya memang sudah memanfaatkannya sejak sekarang, meski memang bukan terkait pubertas secara langsung, tetapi lebih ke anatomi yang umum maupun adab-adab yang berkaitan dengannya.