Presentasi kali ini (13 Januari) adalah dari mba Ismi dan mba Ayu.
💐Cara Nabi Muhammad SAW Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak💐
❤Agama Islam berusaha untuk membangun manusia dengan pembangunan yang seimbang dan proporsional, yaitu membentuknya dengan bentuk yang sesuai dengan ciptaan dan fitrah yang diciptakan Allah SWT.
❤Kecenderungan seksual diciptakan Allah SWT pada diri manusia agar menjadi media kelangsungan dan reproduksi bagi seluruh makhluk, termasuk diantaranya manusia.
❤Agar kecenderungan seksual dalam diri anak mengalir dengan tenang tanpa gangguan eksternal yang dapat memyebabkan melenceng dari perilaku yang lurus, islam menjaga anak-anak dengan memberikan perintah dan larangan.
📝Kaidah-kaidah yang dicanangkan Rasullah SAW dalam mengarahkan kecenderungan seksual anak adalah sbb:
1⃣ Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah dan kamar orang tua.
👉 Al Qur’an menentukan tata cara minta izin untuk anak dalam konteks bertahap. Pertama, untuk anak kecil, ditentukan 3 waktu: sebelum shalat subuh, waktu tidur siang, dan setelah sholat isya. Kedua, untuk usia baligh: di setiap waktu ketika pintu orang tua tertutup dan kedua orang tua sedang berada di kamar. Ketiga: untuk khadimat dan anak-anak yang sudah agak besar tapi belum baligh pun setiap waktu agar pandangan mereka tidak jatuh pada aurat keluarganya.
📝Ayat Al Qur’an yang memberikan perintah : Q.s. an-Nur (24) : 58-59.
2⃣ Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat.
👉 Karena apa yang dilihat oleh anak akan terpatri diingatannya dengan kecepatan signifikan. Dengan menundukkan pandangan dari segala aurat baik di dlm atau di luar rumah, maka ini akan mewariskan iman yang didapati oleh anak di dalam hatinya. Pentingnya menundukkan pandangan ini diakui oleh seorang ilmuwan dr Jerman bahwa kebiasaan menundukkan pandangan adalah solusi bagi kerusakan perilaku seksual. Dan untuk menutup aurat seorang anak sudah mulai dibiasakan ketika bersamaan dengan pertama kali diperintahkan untuk mengerjakan sholat.
📝Ayat Al Qur’an yg memberi perintah : Q.s. an-Nur[24] : 30.
3⃣ Memisahkan tempat tidur anak.
👉 merupakan rukun asasi dalam mengarahkan kecenderungan seksual anak dan tidak menumbuhkan naluri seksual negatif. Diriwayatkan oleh Abh Dawud dengan sanad hasan : Rasulullah SAW bersabdah “perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada usia 7 tahun, dan pukullah mereka untuk shalat pada usia 10 tahun, serta pisahkanlah tempat tidurnya.”
4⃣ Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan.
👉 mengikuti sunnah Rasullullah SAW dengan tdr miring ke kanan akan menjauhkan anak dari banyak penyelewengan seksual ketika tidur. Rasullullah SAW menegaskan bahwa tidur terlentang adalah tidur setan. Dan tidur tengkurap akan menyebabkan sering terjadinya pergesekan pada organ reproduksi sehingga dpt membangunkan syahwat. Para dokter pun sangat menyarankan untuk tidak tidur tengkurap.
5⃣ Menjauhkan Anak dari Ikhtilat Bersama Lawan Jenis
👉 Betapa pentingnya cara mendidik perihal ikhtilat bersama lawan jenis ini, di mana berkumpulnya beberapa laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya di satu tempat, yang memungkinkan terjadinya hubungan diantara mereka apakah melalui pandangan mata, isyarat ataupun dengan bercakap-cakap. Dibuktikan dengan beberapa survey yang salah satunya: Dalam laporan seorang dokter di kota Baltimore disebutkan bahwa hanya dalam 1 tahun saja telah diangkat ke pengadilan di kita itu seribu kasus lebih pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur 12 tahun, Naudzubillahminzalik, semoga anak kerunan kita dijauhkan dari kejadian-kejadian mengerikan seperti ini,, aamiin ya Allah.
6⃣ Mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh
👉 ketika sudah diperkirakan dekatnya waktu usia baligh sang anak, pada saat itulah orang tua wajib mengajarkan kewajiban mandi junub berikut sunnah-sunnahnya.
7⃣ Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh.
👉 Dengan diajari dan diminta menghafal surat an-Nur yang di dalamnya terkandung ajaran tentang pembentukan akhlak, pengarahan kecenderungan seksual dan peringatan dari perbuatan zina.
8⃣ Menganjurkan pernikahan dini pada anak.
👉 Keburukan pernikahan dini pada zaman modern, tetap saja kebaikan jauh lebih baik. Khususnya apabila disertai dengan usaha untuk mengamankan finansial dalam keluarga, baik untuk membantu orang tua, maupun untuk membantu si pemuda untuk mendapat pekerjaan yang layak. Penyakit kejiwaan dan sosial dalam masyarakat serta berbagai peristiwa kriminal yang terjadi tidak lain merupakan akibat tidak lazimnya dari memperlambat pernikahan.
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
❤Kecenderungan seksual pada anak bermasalah atau tidak dapat diketahui sejak mereka usia 6 tahun, dapat terlihat jelas dari segi penampilan maupun perilaku. Kecenderungan seksual yang bermasalah dapat disebabkan oleh kesalahan pola asuh. Misalkan anak laki-laki sering diajak ke salon atau anak perempuan sering didandani seperti anak laki-laki. Oleh karena itu jika ada kencenderungan seksual yang bermasalah, yang harus diperbaiki terlebih dahulu adalah pola asuh.
📝Referensi :
📚Dengan Judul Prophetic Parenting*Cara Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak*
DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid
Penerbit : Pro-U Media
📚 health.liputan6.com
Sungguh, Allah yang Maha Sempurna telah menginstall berbagai fitrah dalam diri anak kita yang dibutuhkan untuk menjadi insan yang bertaqwa, salah satunya adalah fitrah seksualitas. Alhamdulillah betapa Allah telah mengatur semuanya dengan seimbang dan proporsional, tidak kurang dan tidak lebih, melalui Rasullah SAW, Allah SWT memudahkan hambanya dalam mendidik dan mengasuh anak membantu merawat dan menumbuhkan fitrah anak kita. Maka jika kita sebagai orang tua menginginkan anak tumbuh dengan keshalehan, teratur jiwanya, lurus akhlaknya dan kuat imannya, pastilah akan mengarahkannya sesuai dengan tuntunan yang ada. Karena aktivitas ini adalah proses bagi pendidikan anak
=======================
Review dari saya:
Semalam saya tak menyimak sepenuhnya saat materi diberikan, sehingga tidak sempat juga melempar pertanyaan. Ada beberapa hal yang bagi saya mengundang tanya, misalnya, bagaimana dengan saudara kandung yang berbeda jenis kelamin lalu main bersama-sama, misalnya? Apa memang harus selalu dipisahkan? Menyediakan mainan berbeda dan mengawasi sepenuhnya agar mereka tidak bermain bersama itu lumayan perlu usaha ya, apalagi kalau ibu sedang perlu memasak atau sejenisnya. Saya dengan adik saya dulu misalnya, kami suka bermain boneka bersama-sama walaupun lebih ke role playing yang lebih netral ya, bukan main ibu-ibuan gitu. Kemudian bagian pernikahan dini menurut saya harus diuraikan lebih lanjut. Mengenai dampak buruk menunda pernikahan yang berujung kriminalitas misalnya, perlu disertai dengan data pendukung. Demikian pula soal ‘mempersiapkan pemuda agar memperoleh pekerjaan yang layak’, sementara selama ini ketika mencermati bahasan Fitrah Based Education arahnya lebih ke membuka peluang usaha sendiri. Kalaupun ternyata jalan rezekinya adalah menjadi pekerja, setidaknya semangat entrepreneur perlu juga disebutkan sebagai salah satu cara untuk menjemput rezeki, menikah muda maupun tidak.