Kemarin saya membaca buku “Gaul Bebas Kenapa Enggak?” karya dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK., penerbit Gema Insani Press, sebagai media edukasi untuk Tantangan Level 11 Kelas Bunda Sayang: Fitrah Seksualitas Anak ini. Dokter Inong sudah berpraktik selama 30 tahun lebih, separuhnya sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin yang cukup ternama. Selain banyak dicari khususnya oleh kaum hawa karena konon beliau penanganannya jempolan untuk masalah kulit yang terkait kecantikan, dr. Inong juga rajin memberikan edukasi, misalnya sebagai pengisi rutin rubrik konsultasi di majalah Ummi. Beliau pun aktif bersuara terkait penyimpangan seksual, masih terkait salah satu bidang keahliannya yaitu masalah kelamin. Dari pengalaman beliau, banyak kasus penyakit terjadi akibat pilihan dan tindakan seksual yang tidak sesuai dengan fitrahnya.

Buku bersampul ungu ini dari bahasanya ditujukan untuk para remaja. Santai, kadang diselipi sapaan dan canda. Namun juga sekaligus cukup jelas memaparkan beberapa hal, terutama penyakit menular seksual yang dicontohkan lengkap dengan fotonya (walaupun dalam warna monokrom, tidak full colour saja sudah cukup menyeramkan). Jadinya mungkin buku ini tidak terlalu cocok untuk orangtua yang memilih menahan informasi mengenai seksualitas.

Bukan melulu membahas mengenai pubertas, hubungan badan, dan sejenisnya sih sebetulnya. Buku ini juga menyajikan tips mengendalikan nafsu dan dampai buruk yang mungkin terjadi jika tak bisa menahan diri. Di bagian akhir, ada ajakan untuk merasa bangga menjadi perawan maupun perjaka, meski mungkin lingkungan pergaulan masa kini agak permisif dan memandang urusan ini sebelah mata (di sini juga pentingnya memilih lingkaran pertemanan, menurut saya).

Kendati tergolong gamblang menceritakan anatomi organ reproduksi (tetapi masih menyanarkan penyebutan alat kelamin secara langsung, sih) maupun jenis-jenis perilaku seksual, in sya Allah cenderung aman, kok, dalam arti tidak akan ada saran nyeleneh atau pemakluman berbalut toleransi atas perilaku berbelok yang punya serangkaian efek negatif itu. Penerbitnya kan juga punya reputasi baik sebagai penerbit buku Islam. Namun, buku ini tetap bisa dibaca oleh penganut agama lain, karena sedikit saja menyebutkan dalil dari agama Islam, selebihnya diulas anjuran-anjuran secara umum saja. Yang jelas sih tetap harus dibaca dulu oleh orangtua ya sebelum diberikan ke anak, dan dampingi saat membaca lebih baik.