Pentingnya Kelola Stres Saat Pandemi

Kondisi pandemi Covid-19 bukan hanya berefek pada kesehatan fisik, melainkan juga mental. Siapa saja bisa terkena stres akibat pandemi, baik karena memang menderita masalah kesehatan fisik juga, merawat anggota keluarga atau orang terdekat yang sakit, memiliki kecemasan akan wabah penyakit yang terjadi, menghadapi ancaman finansial karena perekonomian yang melambat, merasa tertekan karena harus bertemu dengan orang rumah selama 24 jam setiap hari, hingga merasa “sesak” karena adanya keterbatasan aktivitas sehari-hari. Stres ini bisa berjung pada masalah kesehatan mental.

Kemarin pagi, tanggal 27 Juni, saya menyimak salah satu sesi di WeTheHealth yang membahas Kesehatan Mental: Pentingnya Mengelola Stres Saat Pandemi bersama Mas Ade Binarko, founder Sehatmental.id. WeTheHealth adalah konferensi kesehatan digital pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Jovee dan Lifepack Indonesia. Banyak sesi menarik yang digelar dari pagi hingga sore hari.

Mas Ade merupakan penyintas atau survivor masalah kesehatan mental. Mas Ade pernah menghadapi masalah yang sampai membuatnya terkena panic attack hingga harus mendapatkan bantuan medis. Kemudian, Mas Ade mendirikan Sehatmental.id pada tahun 2015 karena merasakan belum menemukan kelompok dukungan untuk mereka yang menderita masalah mental terkait anxiety. Di Sehatmental, Mas Ade bekerja sama dengan Dr. Vivid Argarini yang merupakan seorang akademisi dan praktisi komunikasi dan dr. Rama Giovani, Sp.KJ, psikiater.

Mas Ade mengungkapkan, masa sekarang memang membawa banyak perubahan yang drastis. Aktivitas yang semula cukup bebas sekarang jadi terbatas. Semua orang dianjurkan untuk di rumah saja. Khususnya bagi orang yang berkepribadian ekstrovert, pasti terasa tidak nyaman. Ini saatnya kita tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memikirkan orang lain, karena meski merasa sehat kita bisa saja termasuk dalam golongan orang tanpa gejala (OTG) yang tetap berpotensi menularkan.

Dampak Negatif Pandemi Covid-19 ke Kesehatan Mental

Dari segi pekerjaan, Mas Ade sebagai sociopreneur juga merasakan dampak dari pandemi dan pembatasan yang mengikutinya.

“Kondisi ini ujian buat saya dan teman-teman semua, bagaimana kita mengelola keuangan dengan prioritas yang paling penting agar tetap survive dan bertumbuh. Di sisi lain ada peluang bisnis lain seperti live streaming. Selalu ada berkah di balik musibah. Ini adalah momen terbaik kita mengenal diri sendiri, berlatih mencari cara lain untuk bertahan,” jelas Mas Ade.

Berkah ini termasuk untuk untuk keluarga. Mas Ade mengajak untuk melihat sisi positifnya, pembatasan ini membuat para orang tua bisa lebih meluangkan waktu di rumah dan anggota keluarga pun menjadi lebih dekat. Potensi konflik memang ada, karena tidak ada keluarga yang sempurna. Namun, family time yang cukup banyak bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegemaran bersama atau membuka obrolan tentang sejarah keluarga. Silaturahmi keluarga yang tidak tinggal serumah pun dapat tetap terjalin dengan bantuan teknologi.

Waktu yang banyak dihabiskan di rumah saja bisa pula digunakan untuk mempelajari keterampilan baru yang selama ini belum sempat ditekuni seperti memasak atau olah raga. Bahkan keterampilan ini juga bisa menjadi ide bisnis baru. Selain itu, selama berada di rumah, kita harus tetap berupaya menjaga kesehatan melalui pola makan dan pola tidur yang baik.

Jika Sudah Terkena Masalah Kesehatan Mental

Bagaimana jika kita atau orang terdekat mengalami masalah kesehatan mental, di tengah stigma gangguan kesehatan mental yang masih banyak mitosnya? Perlu usaha lebih memang untuk mengedukasi masyarakat, termasuk keluarga besar, agar tidak memojokkan penyandang masalah mental.

Bantuan ahlinya tentu diperlukan jika sudah ada tanda-tanda masalah. Jangan segan untuk mencari pertolongan. Sadari juga bahwa diri kita tidak sempurna, dan tidak semua komentar negatif orang lain harus diambil hati. Jika biaya menjadi kendala, Puskesmas pun menyediakan layanan berkonsultasi ke psikolog dan dijamin oleh BPJS. Jika pun masih takut konseling langsung ke fasilitas kesehatan, bisa memanfaatkan layanan konsultasi via telepon atau video yang disediakan oleh sejumlah lembaga dengan tarif terjangkau.

Uniknya, Mas Ade mengingatkan bahwa perempuan meskipun sering dikatakan lebih sensitif tetapi justru sebenarnya lebih kuat dalam menghadapi tekanan. Sebab, perempuan biasanya memiliki kemampuan multitasking dan melewati banyak fase hidup dari hamil, melahirkan, merawat bayi, bahkan kadang juga merawat pasangan dan orang tua yang sakit sampai detik penghabisan.

Secara khusus untuk anak-anak, di rumah saja seringnya berarti bertambahnya screen time menggunakan gawai untuk mengisi waktu dan mengusir kebosanan. Apalagi jika orang tua sudah merasa kehabisan ide. Mas Ade mengajak untuk mengenali karakter anak-anak terlebih dahulu. Banyak jenis aktivitas dan permainan yang bisa dipilih sesuai minat anak. Jalan bersama sebentar berkeliling kompleks bisa dijadikan alternatif menghilangkan jenuh, tentunya dengan tetap menjalankan protokol pencegahan seperti memakai masker dan tidak menyentuh permukaan benda-benda.

Mas Ade mengingatkan akan perlunya terus berpikir positif. Percaya saja hari esok akan lebih baik. “Seperti matahari yang hanya ada satu, tapi dia mampu menyinari banyak hal. Semoga kita diberi kekuatan untuk menghadapi ini semua dan bisa menjadi lebih baik,” tutupnya.

Oh ya, saya juga mengikuti sesi sore bersama dokter spesialis paru. Rangkumannya bisa dibaca pada postingan berikutnya.

18 thoughts on “Pentingnya Kelola Stres Saat Pandemi

  1. Pingback: Memulai Rutinitas dalam Kenormalan Baru, Seperti Apa? | Leila's Blog

  2. Bener banget nih Mba, memang pandemi ini sedikit banyak berpengaruh ke kesehatan mental. Setiap hari kita disuguhi berita-berita yang bikin makin stress, apalagi kurva tidak kunjung melandai. Tidak hanya kesehatan fisik yang harus dijaga, tapi mental juga.

  3. Penting banget ini deh disaat seperti sekarang ini, aku saja menyibukan diri di rumah agar tidak stress. Karena kita pun juga bisa kok menolak yang tidak baik untuk masuk kedalam fikiran kita sendiri.

  4. Ternyata asal muasal membangun sehatmental.id karena pengalaman Mas Ade sendiri ya. Bener banget sih, di Indonesia jarang ada pelayanan kesehatan mental begini. Luar biasa ilmunya

  5. menarik banget, memang bener ya management stress disaat pandemi ini penting banget bener2 ngaruh banget ke aktivitas sehari2.

  6. memang bener ya management stress disaat pandemi kayak sekarang ini penting banget karena ngaruh juga sama aktivitas sehari2

  7. Aku ngga ikutan yang sesi ini Mbaak huhu makasih sharingnya. Alhamdulillah tetep dapat ilmunya. Intinya tetep meminimalisir kegiatan d luar rumah ya

  8. Ini memang penting bgt, karena pandemi ini aktifitas kita jadi terbatas dan rasa bosan itu nggak mungkin nggak muncul. Hal sederhana spt jalan2 keliling sekitar aja itu sekarang luar biasa dampaknya buat menghilangkan stress.

  9. Menjaga kesehatan mental ini penting banget ya mba, asli kalau sudah stress berantakan semuanya. Aku nggak ikutan yang sesi ini, tapi ikutan yang sesi jovee, semoga kita selalu dilindungi olehNya

  10. Pas baca bagian terakhir di quotesnya Mas Ade rasanya adem banget deh. Seolah dapat afirmasi positif yang bilang β€œAll is Well” kok. Suka deh, yang penting apapun kondisinya mesti WARAS ya mba haha

  11. Sejak wfh malah aku merasa lebih sehat lahir dan batin hehe mungkin karena ga harus pergi ke kantor tiap hari trus macet2an di jalan dan desek2an di bus. Emang kudu waras sih karena bosen juga kalo kelamaan di rumah aja hehe

  12. Aku tuh merasa lebih sehat lahir batin sejak WFH karena ga mesti stres dan cape di jalan. Macet dan desek2an di dlm bus huft malah bikin stres hehe justru sejak lockdown jadi ga stres karena quality time sama keluarga juga

  13. Pingback: Awas Terjebak Unrealistic Optimism, Apa Itu? | Cerita-Cerita Leila

  14. Pingback: Writober 5: Atasi Potensi Badai Rumah Tangga Efek Pandemi, Pahami Kebutuhan Pasangan | Cerita-Cerita Leila

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s