Writober 9: Pilih Eksfoliasi dengan Scrub, Perhatikan Titik Keamanannya

Beberapa waktu yang lalu, sambil memesan beberapa botol vitamin untuk stok selama isolasi mandiri, saya melihat ada face scrub St. Ives yang dijual di toko yang sama. Berhubung sering membaca ulasan positif soal produk dari merek ini, saya pun tergoda untuk memesan. Pilihan saya jatuh pada varian Coconut & Coffee. Kalau dipikir, mirip bajigur ya, kopi dikombinasikan dengan santan, hehe.

Pada dasarnya kita memang disarankan untuk memakai eksfoliator agar kulit kita lebih bersih dan tidak kusam. Kulit yang bersih akan lebih “siap” untuk menerima nutrisi dari rangkaian skincare tahap berikutnya, dan ketika memakai make up pun lebih “nempel”.

Eksfoliator ini ada yang sifatnya kimiawi (chemical) maupun fisik. Eksfolian kimiawi biasanya memakai kandungan enzim ataupun acid tertentu (AHA, BHA) untuk membantu pengelupasan kulit. Scrub termasuk eksfoliator jenis fisik, karena titik-titik butiran di dalamnyalah yang bertugas mengangkat sel kulit mati. Selain itu, scrub juga membantu memperlancar aliran dan sirkulasi darah.

Klaimnya, St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub dibuat dengan eksfolian yang 100% alami. Beberapa waktu yang lalu sempat ada bahasan hangat soal pemakaian microbeads alias “manik-manik superkecil” dari plastik pada skincare. Bahannya bisa plastik jenis polypropylene (PP) atau polyethylene (PE). Microbeads plastik ini biasanya dipakai pada produk scrub atau pasta gigi, dengan tujuan membantu menggosok atau mengikis kotoran dan sel kulit mati. Jika sudah selesai dipakai lalu terbuang sampai ke sungai dan lautan, microbeads dapat termakan oleh hewan laut. Kasihan, kan? Amerika Serikat pada tahun 2016 sudah melarang pemakaian microbeads  ini pada produk kecantikan dan toiletries (peraturannya efektif berlaku per Juli 2017). Coba cek deh, apakah skincare kita memakai microbeads?

Keunggulan lainnya, produk St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub ini juga bebas paraben, bebas minyak, sudah diuji oleh dermatologis, tidak menyebabkan komedo, dan cruelty-free dengan sertifikat dari PETA, karena tidak diujicobakan pada hewan.

Kesan pertama saya saat membuka kemasannya adalah: wangii. Cocok lah dengan klaim varian St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub ini, Energizing. Wangi kopi menyegarkan berpadu dengan manisnya kelapa.

Kalau merujuk ke website resminya, berikut ini manfaat dari kopi dalam facial scrub:

1. Mengatasi jerawat

Kopi memiliki kandungan antioksidan dan kafein yang bisa mengurangi peradangan dan pembengkakan akibat jerawat.

2. Anti-aging

Antioksidan dalam kopi membantu memperlambat proses penuaan akibat kerusakan DNA, juga menahan efek penuaan yang terjadi akibat paparan sinar matahari.

3. Mencerahkan kulit

Antioksidan dalam kopi bisa memberikan nutrisi bagi kulit agar lebih segar dan cerah.

4. Mengatasi mata bengkak

Selama ini kopi dikenal punya efek diuretik atau segera mendorong pengeluaran cairan. Makanya kalau minum kopi, biasanya kita akan lebih sering buang air kecil, kan? Nah, untuk kulit, skincare yang mengandung kopi akan membantu membuang cairan yang tertimbun di sekeliling mata.

Eksfoliator Alami

Kopi sendiri biasanya sudah bisa digunakan sebagai scrub. Banyak resep DIY yang beredar dengan memanfaatkan tekstur bubuk kopi hasil gilingan yang berguna untuk menghaluskan kulit. Namun, St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub bukan hanya mengandalkan kandungan kopinya. Yang justru lebih berperan adalah adanya bubuk kulit kacang kenari (walnut) dari California.

Butirannya memang cenderung kasar dan besar-besar, karenanya varian ini masuk ke kategori deep exfoliating. Varian lain ada yang masuk kategori gentle alias lembut seperti yang Oatmeal, moderate alias sedang seperti yang Green Tea, juga ada salah satu varian Apricot yang dikhususkan bagi pemilik kulit sensitif (di samping varian Apricot Fresh Skin).

Kandungan selengkapnya dari St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub adalah:

Water (Aqua), Juglans Regia (Walnut) Shell Powder, Glyceryl Stearate SE, Glycerin, Cetearyl Alcohol, Zea Mays (Corn) Kernel Meal, Cetyl Alcohol, Sodium Lauryl Sulfoacetate, Cocamidopropyl Betaine, Glyceryl Stearate, PEG-100 Stearate, Cetyl Acetate, Benzyl Alcohol, Fragrance (Parfum), Ceteareth-20, Triethanolamine, Carbomer, Polysorbate 60, Disodium EDTA, Benzoic Acid, Acetylated Lanolin Alcohol, Sorbic Acid, Caffeine, Cocos Nucifera (Coconut) Fruit Extract, Caramel, Titanium Dioxide (CI 77891).

Namun, memang tidak semua orang cocok dengan scrub dengan tekstur seperti ini. Sifat abrasif atau mengikis kulit pada bahan eksfoliator tertentu bisa berisiko untuk kulit, apalagi kulit wajah. Malah, tahun 2017 pernah ada yang menuntut St Ives secara hukum karena produknya dianggap tidak aman dan justru merusak kulit. Varian lain, sih, yang dimaksud, yaitu St. Ives Apricot Fresh Skin Scrub. Namun, varian ini juga menggunakan bubuk kulit kacang kenari sebagai eksfoliatornya.

Saya kutip dari Glamour, dermatologist Rachel Nazarian, M.D. mengatakan bahwa semua bentuk physical exfoliant memang punya potensi untuk mengiritasi kulit, apalagi jika digunakan secara “kasar”. Jadi, semua bentuk scrub bisa saja berisiko untuk kulit, bukan hanya yang terbuat dari kulit walnut. Bahkan kalaupun kita hanya menggunakan waslap untuk “menggosok” kulit.
Dermatologist Joshua Zeichner, M.D., direktur Cosmetic & Clinical Research in Dermatology di Mount Sinai Hospital menambahkan bahwa soal (kandungan) produk dan cara pemakaian adalah dua hal yang berbeda. Kita tidak perlu menggunakan produk eksfoliasi setiap hari. Cukup pakai sekali sampai dua kali sepekan, meski kalau St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub ini pada petunjuk pemakaiannya tertera bisa dipakai 3-4 kali seminggu (tergantung kondisi kulit). “Baca” kondisi kulit kita setelah pemakaian untuk mengetahui titik keamanannya. Kalau memang terasa tidak nyaman, misalnya terasa perih atau terlalu “ketarik”, kurangi frekuensi pemakaian.
Saya sendiri pada akhirnya memanfaatkan juga St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub ini untuk badan, karena saya anggap kulit tubuh lebih “kuat” dibandingkan dengan kulit muka, jadi potensi iritasi lebih kecil. Dengan ukuran 170 gram, memang cukup lama juga habisnya. Kalau sudah pakai ini, terasa sekali kulit jadi halus dan lembut, dengan aroma kopi yang menyegarkan dan bertahan beberapa jam.
Foto: website St. Ives

#Writober2020

#RBMIPJakarta

#Titik

29 thoughts on “Writober 9: Pilih Eksfoliasi dengan Scrub, Perhatikan Titik Keamanannya

  1. MashaAllah.. baca tulisan ini jadi pakan apa itu eksfoliasi.. memang ya sebagai perempuan itu harus banyak belajar, apalagi untuk kebersihan dan kesehatan kulit sendiri harus paham istilah istilah bahan atau kandungan produk yang akan kita gunakan.. apalagi untuk kulit wajah ya mbak

  2. aku pernah nih pake produk apaa gitu, scrub nya itu terasa kasar nggak nyantai gitu. akhirnya nggak pernah pake yang bersrcub lagi. tapi kalo ini memang rekomended, pantes di coba sih ini 😀

  3. Wah saya baru tahu mbak kalo microbeads itu nggak bilang ya meski udah dipake. Kirain melwbur gt jadi halus lembut. Coba besok saya cek di scrub saya kali aja ada.

    Btw produk St. Ives nih saya jg udha liat lama. Tp harganya mayan jg yaa hihi

  4. Wah, beberapa kali juga sempet pengin cobain St,Ives ini cuman ngga jadi2 kenapa ya kemarin kok dipending malahan hihi >.
    kata temen2 emang enak dan ngefek banget ke muka

  5. Aku penasaran sama varian yang ini. Kemarin ada diskonan di Watsons, mana belum sempet checkout lagi

  6. Waah saya juga pernah nih baca thread tentang exfoliator St Ives. Dulu mah mikirnya, scrub dipake jadi lulur wajah ya biasa aja….hasilnya emang halus gitu. Bahkan waktu kecil, lulur badan dipake di wajah ckckc. Sekarang jadi tahu efek samping physical exfoliator. Saya tertariknya yang chemical exfoliator sih.

  7. Habis baca ini aku jadi tergerak untuk ngecek juga, apa kosmetika yang kupakai mengandung Microbeads. Baru eungeuh banget kalau ada kosmetika yang dibuat dengan microbeads untuk eksofilatornya huhu.

  8. Habis ini saya jadi mau ngecekin produk kosmetika yang saya pakai nih. Jangan jangan scrub yang saya gunakan juga mengandung microbeads kan saya jadi gimana gitu. Makasih infonya soal microbeads ya Mba.

  9. Wah perlu hati-hati ya dalam memilih produk skincare seperti ini. Saya masih standar bawah, baru sekadar pakai sabun cuci muka sama bedak plus liptint wkwk

  10. Waah saya pernah tuh baca thread tentang physical dan chemical exfoliator ini. Seingat saya lebih aman yang chemical. Saya pingin coba yang chemical masih belajar dulu, nyocokin sama kondisi kulit. Anyway, terima kasih infromasinya kak ^^

  11. produk St. Ives Energizing Coconut & Coffee Face Scrub kayaknya enak bgt ini. khasiatnya nggak usah dipertanyakan lagi kan yaa
    soal eksfoliator agar kulit kita lebih bersih dan tidak kusamaku pernah baca juga nih kak.memang disarankan

  12. Yang bikin saya suka dan tertarik ialah keunggulannya yang tidak menyebabkan komedo. Secara saya punya komedo menghawatirkan banget nih pokoknya

  13. Kalau mau eksfoliasi wajah dilihat lagi juga ya scrub nya cocok atau tidaknya, apalagi kalau kulitnya rada sensi
    Mungkin yang tadinya 3 kali seminggu bisa dikurangi jadi 2 kali ya tergantung dari kondisi kulitnya

  14. Ini scrub favoritku mbaaa, St Ives, aku sekarang lagi pake yang apricot enak banget sih di wajah rasanya dan aromanya seger natural aku suka banget

  15. Aku juga lagi pakai face scrub St Ives, Mbak. Tapi yang varian greentea untuk blackheads. Emang enak banget di wajah. Butirannya terasa tapi nggak kasar. Trus wanginya lembut.

  16. Manfaat kopi salah satunya mengatasi jerawat. Whaaa… aku jadi makin semangat ngopi pagi wkwkwk.
    Akutu doyan ngopi, itu pengaruh nggak ya? Kalau dalam bentuk produk ada pengaruhnya ya mbak. Kalau minum lagsung dbeda ya? Hehe

  17. sebelum aku beraniin buat treatment di klinik kecantikan perihal jerawat yang sempet meradang, aku rajin buat eksflosiasi dengan scrub, ya minimal seminggu sekali lah. setelah konsultasi dengan dokter kulit ternyata eksflosiasi gak bisa disamaratakan ke semua jenis kulit dan titik-titik di wajah..

  18. Wah iya bener kadang ada org maskeran pakai ampas kopi hehe.
    Sekarang pakai St. Ives aja jd gak terlalu belepotan dan repot nyiapin ampas kopi ya mbak.
    Saya blm pernah nyoba St. Ives tapi kyknya pernah baca beberapa review brand ini emang ok sih, kapan2 ah nyobain

  19. Aku udah lama menghindari microbeads meskipun ya gak 100% produk yang aku gunakan bebas dari microbeads. Untuk eksfoliasi, aku lebih suka yang chemical sih kak, gak terasa kasar di kulit.

  20. wah sekarang aku lebih nyaman pakai produk eksfoliasi yang chemical, hasilnya sepertinya lebih cepat keliatan hehehee… ini pejuang kulit kusam macam saya 🙂

  21. Aku cuma penasaran kalo pergi ke supermarket liat2 produknya St Ives. Ujung2nya gak beli sih karena belum ada yg review produk2nya bagus.. udah gitu harganya mahal, enggan buat beli jadinya haha

  22. Sial microbeads ini aku dengar issuenya sejak setahun lalu makanya akhirnya berhentu pakai scrub. Awalnya bahkan setuap hari pakainya, huhu

  23. Ini coconut, terus ada walnut nya juga tapi gak berminyak ya? Wiih prosesnya pasti keren banget ya, secara kelapa kan menghasilkan minyak, begitu juga dengan kenari kan ya.
    Anyway jadi mau cek juga pasta gigi di rumah, semoga gak ada micro beads nya deh kan ngeri juga ya efeknya tuh.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s