Tulisan lama saya yang dulu menang lomba “Cinta Negeriku” yang diadakan oleh FLP Malang tahun 2010.
=========================================================================================
Berkunjung ke suatu daerah rasanya tak lengkap tanpa menyinggahi tempat-tempat yang menjadi ciri khasnya. Maka jika ada kesempatan pergi ke kota lain, biasanya saya mencari informasi terlebih dahulu tentang lokasi-lokasi wisata yang kira-kira dapat dikunjungi. Mengingat waktu biasanya sempit karena hanya memanfaatkan cuti yang cuma sebentar atau harus menyempatkan diri di sela-sela tugas kantor, pilihan tempatnya perlu dikerucutkan lagi berdasarkan letak, ketersediaan transportasi atau yang mau menemani, dan jam bukanya kalau
Meskipun begitu, tidak jarang secara tak sengaja saya malah menemukan tempat tertentu. Waktu kuliah dulu misalnya, sementara oom dan tante menghadiri pesta pernikahan koleganya (yang memang menjadi tujuan utama), daripada bengong di kamar saya dan seorang sepupu iseng jalan kaki ke sekeliling Hotel Horison Bandung dan tiba-tiba sampailah kami ke Pasar Palasari. Biarpun mengaku orang rumahan, kadang naluri jalan saya memang timbul sendiri. Lagi-lagi dengan alasan ketimbang hanya menganggur, mumpung ada di kota yang jarang didatangi.
Dua tahun yang lalu, setelah beres urusan dinas kantor di Palembang dan menaruh berkas-berkas di kamar hotel, saya naik angkot ke Masjid Agung. Tidak lama di situ, hanya shalat Dhuha dan berdzikir sebentar sebab bagian dalam masjid sedang dibersihkan, mungkin juga untuk persiapan shalat Jumat. Usai menikmati martabak HAR di seberang masjid itu yang bikin kangen setelah mencobanya pertama kali tahun 2008, saya bermaksud kembali ke hotel. Di dalam angkot menuju hotel, saya melihat sebuah bangunan bergaya kolonial di kejauhan. Itu dia Museum Tekstil, yang belum sempat saya masuki tahun sebelumnya karena keterbatasan waktu. Mumpung kali ini waktunya cukup luang, saya putuskan untuk turun di situ.
Continue reading →