Tantangan Level 8 Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional — Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini, Hari 2, 15 September 2017
Kepulangan saya dari kantor kemarin menjelang senja disambut oleh suasana gelap di gang sekitar rumah. Rupanya listrik mati. Terus terang kalau mati listrik begini jadi mati gaya, ya. Khawatir anak-anak jadi rewel karena gerah dan nyamuk. Apalagi Fahira ternyata sedang demam, gantian dengan kakaknya yang demam sehari sebelumnya. Tapi ya sudah, tetap harus semangat, kan? Listrik sempat menyala dua kali masing-masing lima menitan, dan baru benar-benar hidup pukul 23.
Di antara waktu itu, saya bermaksud melanjutkan sesi ‘kasih makan kelinci dan kupu-kupu’ kemarin. Sambil menyuapi celengan berbentuk hewan yang mereka buat beberapa waktu yang lalu itu dengan uang logam, kami bertiga (Fahira walaupun demam tapi masih tetap semangat). Obrolan kami berlanjut ke konsep rezeki. Uang yang ditabung itu dari mana sih asalnya? Mungkin yang kasih bunda atau ayah, tapi asalnya tetap dari Allah. Allah yang memberi rezeki, ada yang berupa uang, kesehatan, kesempatan…. Fathia sempat bertanya siapa yang membuat uang, jadi saya terangkan bahwa Allah yang membuat manusia jadi berilmu dan bisa mencetak uang. Dulu orang memakai sistem barter, tapi agar lebih memudahkan dan menyamakan nilai maka dibuatlah mata uang. Mata uang ini bisa berbeda-beda di tiap negara.