Kemarin (15/12) Fathia minta didongengkan tentang kancil. Fathia memang pernah saya bacakan buku Kanchil: Kisah Sebenarnya, yang merupakan modifikasi Ariyo Zidni (kak Aio, aktivis Ayo Dongeng Indonesia) atas dongeng Si Kancil yang populer. Jadi saya coba memodifikasinya lagi.
Kancil sedang menangis tersedu-sedu ketika tampak harimau mendekat. Kancil sudah pasrah kalau harimau mau memakannya, tapi harimau ternyata malah menyapanya ramah. Kata harimau, awalnya ia hendak mengagetkan kancil dan mengajaknya kejar-kejaran sebagai salah satu bentuk olahraga, tetapi urung melihat kancil sedang menangis. Tidak seru lari-larian kalau kancil dalam keadaan sedih. Harimau menanyakan kenapa kancil menangis, dan kancil menjawab bahwa ia dituduh hendak mencuri ketimun di desa.
Kancil biasanya bermain dengan anak-anak dan hewan-hewan piaraan maupin ternak di desa, jadi ia sebenarnya sudah cukup akrab dengan penduduk desa. Tadi sore ia hendak merapatkan saja pintu ladang salah satu warga yang terbuka, tetapi warga salah paham akan niatnya.
Harimau menghibur kancil bahwa kita tidak bisa mengontrol pikiran orang lain. Masih bersyukur kancil tidak diapa-apakan, hanya dimarahi. Kata harimau, ia masih bisa membuktikan diri ke masyarakat desa, dengan tetap berbuat baik. Tapi kancil juga sekaligus harus hati-hati dalam bertingkah laku. Jika dia lihat pagar belum rapat, kancil bisa melapor alih-alih mengambil tindakan misalnya.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination