Pameran produk ibu dan bayi pertama yang saya kunjungi adalah Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX) tahun 2012. Yang paling saya ingat adalah adanya berbagai talk show bermanfaat, juga promo menarik dari para pengisi booth. Tahun ini saya ke sana lagi, tentunya dengan pasukan yang sudah bertambah jumlahnya (dan tetap saja tanpa suami yang sedang bertugas di kota lain, hehehe). Tempatnya masih sama yaitu di Jakarta Convention Center, tetapi area yang digunakan jauh lebih luas daripada yang saya kunjungi sebelumnya.
Tanggal 26 November 2016 atau pada hari kedua penyelenggaraan IMBEX 2016, saya pergi ke sana sendirian. Ceritanya mau semacam survei lapangan dulu sebelum mengajak anak-anak, sekaligus memenuhi undangan mba Wynanda, founder komunitas Indonesia Rare Disorders yang juga membuka stand di IMBEX untuk keperluan edukasi. Lalu lintas hari itu terhitung sangat padat karena di saat yang bersamaan ada acara wisuda sebuah universitas di JCC, jadi butuh waktu cukup lama bagi saya untuk mencapai lokasi dari Stasiun Sudirman.
Usai mengobrol dengan mba Wyn, saya berkeliling sebentar. Walaupun tak ada agenda membeli sesuatu yang khusus, saya tertarik juga melihat display yang begitu menggoda mata. Wah, ternyata bertambah lagi produsen baby carrier yang mengeluarkan model dengan hip seat. Oh, yang itu ya produk bak mandi yang sempat saya lihat di Instagram bisa sekaligus mengukur berat badan bayi. Ada pula produk madu gunung dari Malaysia yang cukup bikin saya takjub karena keunikannya, bentuknya padat karena memang sudah mengeras dan konon diambil dari sarang lebah di atas gunung yang telah lama ditinggalkan.
Sore itu di Active Stage ternyata ada sharing moment Komunikasi dengan si Kecil: Bayi, Batita, dan Preschooler. Pembicaranya adalah Wulansari Ardianingsih, S.Psi., M.Phil. atau biasa dipanggil mba Wuri, co-founder & Head of Curriculum LeaderLab Indonesia sekaligus aktivis anti-bullying. Mba Wuri yang lulusan Master of Philosophy in education dari University of Cambridge ini memaparkan kiat-kiat yang harus dipahami oleh orangtua dalam berkomunikasi dengan anak. Wina Natalia, celebrity mama yang turut menjadi narasumber menambahkan bahwa dari pengalamannya, dengan anak yang punya lebih dari satu orangtua, komunikasi memang menjadi kunci agar semua berjalan dengan baik. Sedangkan di Fun Stage sedang digelar lomba fashion show anak. Berhubung saya sudah bepergian dari pagi, maka saya tidak terlalu lama berada di IMBEX hari itu.
Esoknya, saya kembali ke IMBEX bersama anak-anak dan pengasuh. Terus terang yang saya incar adalah meet n greet dengan Doraemon. Tapi rupanya kami ketinggalan meet n greet sesi pertama. Jadilah kami mengikuti Balloon Workshop dengan Nicholas Putra Hartono dan Adalima Balloon di Active Stage. Kak Nico yang kini berusia 14 tahun ini sudah menekuni balloon twisting sejak umur 7 tahun, dan memecahkan rekor Singapore’s Largest Balloon Landscape pada Balloon Event di Marina Square pada Maret 2015. Peserta anak-anak yang berani maju ke panggung selain diajari berkreasi melalui balloon twisting juga dibuatkan kreasi balon yang unik berbentuk karakter kartun. Fathia kebagian balon berbentuk ikan (Dory mungkin ya maksudnya).
Selesai workshop, giliran Fertility Seminar dari RSIA Grand Family Pluit yang mengisi panggung. Dokter kandungan dari RS tersebut, dr. Ferdhy S. Suwandinata, Sp.OG. menerangkan seluk-beluk infertilitas dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Setelah sholat di musholla yang cukup nyaman, kami menuju Fun Stage untuk meet n greet Doraemon. Meskipun tidak pernah secara khusus nonton film Doraemon, tetapi anak-anak antusias menyaksikan ‘badut Doraemon’ beraksi di panggung. Serunya, sebelum Doraemon muncul, MC mengumumkan tersedianya hadiah untuk penonton yang mengunggah foto penampilan panggung sponsor (maskot Baby Scots) ke Instagram. Jadilah pengunjung yang berkerumun sibuk berlari agar tak ketinggalan momen dan bisa memperoleh boneka dan mug yang disiapkan.
Ya, para tenant di IMBEX yang memasuki tahun kedelapan penyelenggaraannya ini memang murah hati berbagi bonus, baik melalui pembelian produk maupun cara lain seperti unggahan ke media sosial tadi. Selain itu, tampilan tiap pengisi booth yang cantik-cantik, bahkan sengaja disiapkan untuk latar belakang yang instagrammable banget, juga mengundang minat untuk berfoto bersama keluarga. Saya sebetulnya hanya beli makanan dan minuman di sana, tapi bisa bawa pulang oleh-oleh gimmick yang lumayan.
Sarana permainan maupun pendukung seperti pojok menyusui pun siap menyambut agar semua anggota keluarga merasa nyaman. Anak-anak sampai sempat susah diajak pindah ke booth lain karena asyik main perosotan di booth Ultra Mimi dan bersepeda di booth ELC. Jadi, meskipun masuknya berbayar (saya membeli paketan tiket dari Blibli.com yang lebih murah), worth it lah.
Sekali ke Imbex waktu jaman anak pertama 6 tahun lalu, yang ada pusiiing ngeliat banyak orang dan anak2. Hahaha… selain takut bakal kalap juga liat produk2 bayi/balita terbaru malah gak pernah kesana lagi…
Alhamdulillah dengan simpanan duit di dompet yang tipis jadi bisa nggak kalap…tanggal tua pula soalnya, hahaha. Ke sana karena penasaran aja kayak apa plus kayaknya seru banyak mainan buat anak. Begitu di rumah baru kerasa pusing dan pegelnya karena dedek maunya digendong tanpa gendongan dan nggak bawa stroller (belakangan baru tahu ternyata ada penyewaan stroller di venue).