Pameran Flora dan Fauna (Flona) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, adalah gelaran tahunan yang jarang kami lewatkan. Apalagi sejak kembali bertugas di Jakarta dengan status sebagai orangtua, tepatnya tahun 2012. Selain karena lokasinya yang pasti dilewati kalau pulang kantor sehingga kami jarang ketinggalan informasi kapan dimulainya pameran, pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis, tema pamerannya sendiri juga menarik untuk sekeluarga. Sepanjang penyelenggaraannya yang biasanya selama sebulan penuh (kadang diperpanjang), minimal satu kali kami mampir ke sana. Tahun ini penyelenggaraan Flona kembali berawal di bulan Juli, tepatnya tanggal 21 Juli s.d. 21 Agustus 2017, setelah tahun-tahun sebelumnya sempat mundur sampai September-Oktober.
Dalam pameran yang sudah diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 1973 ini, sesuai tajuknya, banyak penjual tanaman hias, tanaman buah, maupun hewan peliharaan. Tentu beserta pelengkapnya seperti pupuk, insektisida, alat berkebun, pot, hiasan taman, makanan hewan, kandang, dll. Saya jarang beli sih, biasanya yang belanja anggrek atau tanaman lainnya adalah eyang uti anak-anak jika beliau kebetulan sedang berkunjung ke sini. Saya, suami, dan anak-anak lebih cenderung menikmati saja suasananya, sambil foto-foto tentunya. Sekalian mengenalkan ke anak-anak nama-nama bunga dan buah yang ada di pohonnya. Fathia dan Fahira sih pastinya gembira bisa melihat dan menyentuh (kalau memungkinkan) beragam hewan peliharaan, dari kelinci (favorit, nih), kucing, unggas, tupai, musang, kelomang, reptil, sampai ikan. Kadang ada juga wahana permainan berbayar yang menarik minat mereka seperti inflatable castle, flying fox, ataupun becak mini, selain permainan ayunan, panjat-panjatan, dan jungkat-jungkit yang memang permanen ada di Lapangan Banteng.
Kali ini tema yang diusung adalah ‘Jadikan Jakarta Sahabat Alam Kita’, dengan subtema Carnaval di Hutan. Maka dekorasinya pun menyesuaikan, misalnya keberadaan sejumlah tiruan hewan yang menyambut pengunjung di pintu masuk. Terdapat pula stand Kebun Binatang Ragunan yang menampilkan hewan-hewan yang sudah diawetkan, sayang kami hanya sempat sebentar ke stand ini karena hari sudah semakin siang. Ya, menghabiskan waktu di sini rasanya memang mengasyikkan, sampai tidak terasa beberapa jam sudah berlalu. Jadi ada baiknya juga mempersiapkan bekal yang cukup, walaupun ada juga stand makanan dan minuman atau food truck di sana. Oh ya, salah satu makanan yang khas dan bikin kangen dalam festival-festival di Lapangan Banteng adalah kerak telor Betawi yang banyak dijual di antara stand-stand pameran.
Hari Minggu (23/07) kemarin saat kami ke Flona, anak-anak senang sekali karena ternyata banyak stand, khususnya milik pemkot-pemkot di DKI, yang menyediakan aktivitas menantang bagi mereka, bukan cuma perosotan atau ayunan seperti biasanya. Ada jembatan dengan beragam bentuk mulai dari jaring-jaring tali hingga jembatan goyang, kapal-kapal yang bagian atasnya bisa dicapai dengan tangga maupun semacam papan dengan tumpuan panjatan, tempat main pasir pantai, juga rumah pohon. Seru! Sekilas lihat ada wahana khusus kelinci yang pasti juga disukai anak-anak, tapi waktu itu masih belum dibuka. Di salah satu sisi lapangan, sedang digelar kontes burung berkicau yang cukup ramai. Rasanya sih kemarin itu lebih teduh dan sejuk dibandingkan dengan sebelumnya, selain karena mendung juga memang lebih banyak pohon didatangkan untuk mendukung subtema hutan. Bawa payung tetap tidak ada salahnya ya, selain untuk menahan terik matahari juga berjaga-jaga siapa tahu mendadak hujan angin seperti Minggu siang kemarin itu (kami sih sudah tiba di rumah saat mulai gerimis). Ingin juga datang lagi ke sini di sore hari seperti pernah kami lakukan tahun lalu, untuk menikmati suasana lain yang dihasilkan oleh lampu-lampu hias di area pameran.
Kami lebih suka mendatangi Flona di hari-hari awal karena biasanya fasilitas masih lengkap, termasuk tanaman berikut bunganya yang digunakan untuk mendekor spot-spot cantik incaran untuk berfoto juga masih segar. Namun, kalau berniat menambah koleksi tanaman atau peliharaan, berkunjung di hari-hari terakhir bisa menjadi pilihan karena seringkali para penjual ‘banting harga’. Yuk, main juga ke Flona, mumpung masih cukup lama nih waktunya.
(versi sedikit direvisi dari yang dimuat di TheUrbanMama.com)