Tantangan Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Hari ke-3

Yang bertugas untuk presentasi pada hari ketiga ini adalah mba Widya dan mba Kartini.

Berikut materi yang disajikan:

Mengajarkan Anak Melindungi Diri dari Kekerasan Seksual

Banyak hal yang perlu kita ajarkan pada anak-anak selama masa tumbuh kembang mereka seperti berbuat baik, kejujuran, jangan menerima makanan ataupun minuman dari orang yang tidak dikenal dan yang tidak kalah penting adalah pendidikan seksual untuk anak.

💡 Apa yang bisa orangtua lakukan untuk membuat anak sadar bahaya pelecehan seksual?
1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya

Dengan mengajarkan anak nama-nama yang tepat untuk setiap bagian tubuh, mereka akan lebih akurat saat menceritakan apa yang terjadi pada mereka jika seseorang melecehkan mereka. Dengan menggunakan istilah anatomi yang sesuai, semua orang yang terlibat akan memahami persis apa yang anak-anak maksud guna meminimalisir kemungkinan salah tafsir. Misalnya, akan jauh lebih jelas jika seorang anak bisa melaporkan pelecehan yang terjadi dengan, “orang itu menyentuh vaginaku dengan penisnya” dibanding dengan jika ia mengatakan “orang itu pegang burungku”.

2. Ajarkan anak mengenai batasan

Prinsip yang paling utama yang harus Anda ajarkan sejak dini adalah tubuh adalah milik pribadi, bahwa setiap manusia memiliki hak untuk menentukan apa yang bisa dan akan mereka lakukan terhadap tubuhnya masing-masing, siapa yang boleh menyentuhnya, dan bagaimana orang lain menyentuh tubuh mereka. Hak setiap anak harus dijamin dan diperlakukan sama, layaknya orang dewasa.

💐 Mana sentuhan yang baik dan yang tidak baik?💐

Sentuhan yang baik adalah sentuhan yang bisa memberikan kita kenyamanan dan merasa dipedulikan. Jelaskan pula pada anak bahwa terkadang, sentuhan yang baik bisa saja terasa sakit, misalnya, saat membersihkan luka. Memang sakit, tapi akan membuat ia jadi lebih baik.

Sedangkan sentuhan yang tidak baik adalah sentuhan yang menyakitkan, baik secara fisik maupun emosional. Contohnya: saat seseorang memukul, mencubit, atau menendangnya.
Satu jenis sentuhan lainnya adalah sentuhan yang tidak diinginkan, yang biasanya adalah sentuhan yang baik, tapi tidak diinginkan untuk saat ini. Misalnya, diayunkan di ayunan rasanya sangat menyenangkan, tapi jika dilakukan setelah makan siang, mungkin anak Anda akan merasa pusing dan mual, makanya mereka cenderung tidak menginginkannya.

Mana yang termasuk pelecehan seksual?

Sentuhan pelecehan seksual adalah jenis-jenis sentuhan yang membuat anak-anak takut, cemas, atau gelisah di bagian-bagian tubuh privat (yang biasanya tertutup pakaian sehari-hari, termasuk baju renang .

Hal-hal yang perlu dijelaskan kepada anak:

1. sentuhan ini mungkin seperti “baik”, tapi terasa tidak nyaman

2. jika seseorang menyentuh mereka dan kemudian meminta mereka untuk menjaga rahasia tentang sentuhan tersebut, maka sentuhan tersebut adalah pelecehan seksual.

3. Terangkan dengan jelas bahwa  pelecehan seksual juga bisa terjadi jika mereka disentuh saat mereka menggunakan pakaian lengkap, contohnya seseorang meraba celana atau rok mereka.

💐 Ajarkan anak berkata tidak 💐

Ajarkan anak bahwa mereka memiliki hak untuk menolak dan berkata tidak. Mayoritas kasus pelecehan anak dilaporkan berdasarkan paksaan dan bukan kekerasan fisik. Mengajarkan anak untuk bisa berkata “tidak!” dengan jelas dan tegas dapat memberikan perbedaan yang signifikan di banyak situasi.

Memang ada beberapa batasan jelas di mana anak tidak bisa berkata tidak, dan disinilah kebingungan orangtua bisa terjadi. Saat berdiskusi dengan anak, perjelas bahwa mereka bisa bilang tidak kepada siapapun yang ingin mencium mulut, menyentuh vagina, penis, dada, atau bokong mereka, atau bagian-bagian tubuh lainnya yang biasanya tertutupi pakaian. Perjelas pula bahwa mereka punya hak untuk menolak dengan keras jika orang tersebut mengatakan bahwa sentuhan ini aman dan tidak akan membuat mereka dihukum. Ajari anak untuk mempercayai insting mereka dan jika sesuatu terasa aneh, katakan tidak.

Selalu dampingi anak di kehidupannya.

💡Sisihkan sebagian waktu Anda untuk bersama anak di mana mereka bisa mendapatkan perhatian penuh dari Anda. Pastikan kepada mereka bahwa mereka bisa curhat kapan saja mengenai segala hal yang terjadi di keseharian mereka, atau jika mereka memiliki pertanyaan tertentu, atau jika mereka merasa seseorang membuat mereka merasa tidak nyaman.

💡Pastikan pula bahwa mereka tidak akan mendapat masalah jika menceritakan hal-hal tersebut. Banyak pelaku pelecehan yang menggunakan trik ancaman atau suap agar korbannya menjaga rahasia tentang kekerasan yang mereka alami.
💡Selalu ingatkan anak bahwa tidak apa-apa untuk berbicara dengan Anda, terlepas dari apapun topik pembicaraannya. Dan ingat, peran Anda sebagai orangtua adalah untuk selalu tepati janji dan jangan berikan hukuman saat mereka bicara jujur dengan Anda.

Referensi:

1. https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/ajarkan-anak-lindungi-diri-dari-kekerasan-seksual/

2. https://www.ayahbunda.co.id/balita-tips/lindungi-anak-dari-kejahatan-seksual

3. http://id.theasianparent.com/pendidikan-seks-dalam-perspektif-islam/

4. https://mobile.twitter.com/unicefindonesia/status/597273127211569153

Review saya:

Bahasan kali ini lebih berfokus pada bagaimana agar anak aman dari risiko pelecehan seksual. Benar, ini pun menjadi PR besar bagi para orangtua, apalagi di masa kini batasan jarak pun bisa jadi bukan lagi penghalang berkat semakin majunya teknologi. Saya juga teringat kasus menghebohkan belum lama ini di Hollywood, di mana banyak aktris (bahkan aktor lelaki juga) yang mengaku pernah menjadi korban pelecehan dari produser ternama di sana. Satu demi satu kasusnya terkuak, semakin banyak yang angkat suara. Ternyata perlakuan tersebut sudah menjadi kebiasaan produser ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Bahkan korbannya mencakup juga mereka yang selama ini punya gaya khas cuek antimainstream, imej vokal menyatakan pendapat, atau tampilan fisik yang tangguh. Jika mereka saja ternyata tidak semuanya berani menyatakan perlawanan di awal, malah harus memendam rahasia besar sebegitu lama, bagaimana pula dengan kita yang seringkali masih menganggap pendidikan seksual itu tabu, dan ‘bersuara’ adalah sesuatu yang justru memalukan atau membuka aib?

Sekali lagi, ini pekerjaan rumah yang cukup menyita pemikiran. Bagaimana agar kita bisa menciptakan suasana nyaman untuk membangkitkan fitrah anak yang satu ini, ditambah lagi bagaimana agar anak mau terbuka pada orangtuanya tentang hal-hal yang ingin ia ketahui atau adanya sesuatu yang tidak baik misalnya (naudzubillahi mindzalik). Semoga Allah swt selalu melindungi kita, keluarga, dan teman-teman kita.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s