Hari ini di grup WhatsApp Jakarta Babywearers ada pembahasan singkat tentang jenis-jenis gendongan. Diawali dengan dikirimnya gambar berisi informasi dari AE Babywearers (komunitas lokal menggendong di Madiun dan sekitarnya), lalu pada tanya-tanya tentang easy wrap, hybrid wrap, dan stretchy wrap itu lebih jelasnya seperti apa, apakah bahannya sama atau berbeda.
Berhubung saya kadang baca-baca soal ini, maka jadilah saya urun rembuk, walaupun siapalah saya ini, ya *tutup muka*, ambil sertifikasi edukator atau konsultan menggendong saja tidak, hiks. Tapi tertarik aja, sih, mengemukakan apa yang saya pernah baca.
Jadi, bahas soal wrap dulu, nih. Kalau woven wrap (WW) sesuai namanya dibuat dengan cara di-weave alias ditenun dan kainnya cenderung lebih kokoh (tergantung gsm-nya, tapi bisa luwes juga, khususnya kalau sudah sering dipakai), stretchy wrap (SW) seperti namanya cenderung lebih lentur atau melar.
WW biasanya diproduksi dalam berbagai ukuran dengan penomoran sebagai pembedanya. Size WW apa yang hendak dipakai bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh penggendong maupun yang digendong serta variasi teknik gendongan apa yang akan dipakai. Sedangkan SW hanya satu ukuran, meskipun standar panjangnya bisa berbeda-beda di setiap merek.
Sekarang ngomongin easy wrap. Yang saya tahu, ada dua brand lokal yang memproduksi gendongan dengan embel-embel nama tipe Easy (keduanya juga bikin berbagai produk gendongan maupun nongendongan, jadi easy wrap hanya salah satu dari tipe produk mereka). Walaupun dari segi bahan kedua easy wrap ini sama-sama menyerupai SW, tetapi sebenarnya mekanisme yang digunakan cukup berbeda.
– CuddleMe Easy Wrap, dalam informasi gambar AE Babywearers disebut sebagai easy wrap. Gendongan ini memakai buckle dan ada bagian shoulder pad sehingga yang ke badan penggendong cenderung mirip dengan bagian pada SSC. Bagian yang buat bayinya yang ambil cara kerja stretchy wrap, dilapiskan ke punggung bayi dan dilindungi lagi selapis dengan sash atau selendang yang terpisah.
Idealnya untuk gendongan yang melar atau stretch begini memang tiga lapis perlindungan untuk yang digendong (referensi: http://www.theslingdoctor.com/?p=217 dan https://www.amywrapsbabies.com/stretchy-wraps.html), walaupun ada juga produsen gendongan yang mencontohkan cara pakai dua layer atau tanpa sash.
Pada CuddleMe Easy, sash-nya sekaligus bisa difungsikan sebagai pouch atau kantong tempat menyimpan bagian gendongan lainnya hinga praktis dibawa-bawa. Trus bagian-bagian ini juga bisa dilepas untuk dijadikan gendongan sling yang bisa diatur panjang pendeknya (tapi kayaknya ada batas maksimal memendekkan ya karena bakal kepentok sama jahitan). Setting dilakukan dengan loop straps, jadi CuddleMe Easy hanya diproduksi dalam satu ukuran.

CuddleMe Easy Wrap
– Hanaroo Easy Wrap, modelnya mirip keluaran brand impor Baby K’Tan, dalam informasi gambar AE Babywearers di atas disebutnya stretchy hybrid. Hanaroo Easy Wrap merupakan stretchy wrap yang dijahit membentuk dua cincin besar yang disatukan dengan satu ‘cincin’ mungil dengan bahan kain yang sama, ditambah satu sash atau selendang buat pelindung lagi (keberadaan sash ini jadinya sama antara Hanaroo dan CuddleMe).
Hanaroo juga mengeluarkan gendongan lain yang mirip seperti ini, tetapi bahannya berbeda (lebih mirip kaos) dan tanpa sash tambahan jadinya hanya dua layer, diberi nama Hanaroo Simple, dengan harga yang hanya sekitar setengah dari Hanaroo Easy. Baik Hanaroo Easy maupun Hanaroo Simple bisa dimanfaatkan juga sebagai gendongan tipe pouch sling (di sini lebih populer dengan nama gendongan kaos atau Geos yang bertumpu di satu bahu) dengan cara dilipat menyatu terlebih dahulu kedua cincin besarnya. Hanaroo Easy maupun Hanaroo Simple, sebagaimana Baby K-Tan, hadir dengan beragam ukuran dalam huruf (S-XL), dan pengukuran ini didasarkan pada jarak dari bahu ke pinggang sisi seberang sang penggendong.

Hanaroo Easy
Baca juga: Update Ilmu Gendong-menggendong
Nah, sekarang bahas soal istilah hybrid.
Kalau di kamus Merriam-Webster:
Hybrid (antara lain diartikan sebagai):
– something heterogeneous in origin or composition
– something (such as a power plant, vehicle, or electronic circuit) that has two different types of components performing essentially the same function
https://www.merriam-webster.com/dictionary/hybrid
Menurut KBBI:
hib.ri.da
n Bio turunan yang dihasilkan dari perkawinan antara dua jenis yang berlainan (tentang hewan atau tumbuhan): pohon kelapa — dapat berbuah pada usia empat tahun
n Ling kata kompleks yang bagian-bagiannya berasal dari bahasa berbeda, seperti dwifungsi
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hibrida
Dari sejumlah referensi yang saya baca mengenai apa itu hybrid carrier alias gendongan bayi hibrida (agak aneh sih ya kalau disebutnya begini, hihihi) dijelaskan bahwa gendongan hybrid itu adalah gendongan yang bisa merupakan perpaduan dari:
– SSC x Meh Dai
“Hybrid carriers are just that, they are a hybrid of a Mei Tai and a Soft Structured Carrier (SSC), meaning that they will feature a buckle fastening and a tie fastening on them in some form.”
Referensi: https://carrymoor.weebly.com/types-of-carriers-and-slings.html
Dicontohkan di situ: Storchenwiege, Hoppediz Bondolino

Storchenwiege

Hoppediz Bondolino
Ada juga Isara Izi Half Buckle Carrier

Isara Izi
– SSC x WW x ring sling
“It essentially combines the versatility of woven baby wraps and ring slings with the ease of use and support of ergonomic backpack carriers.”
Referensi: https://wearweavelove.com/collections/soft-structured-carrier
Dicontohkan di situ: Emeibaby.

Emeibaby
– WW x SSC
“Convenient combination of a Woven Baby Wrap and Carrier.”
Referensi: http://birdiesroom.com/cms/60/DidyKlick-Half-Buckle-Soft-Structured-Carrier
Disebutkan di situ: DidyKlick (dari brand Didymos)

DidyKlick depan

DidyKlick belakang
– WW x SSC — yang bagi saya lebih mirip seperti perpaduan dengan kaos atasan (t-shirt)
“Our new hybrid carrier combines the closeness of a wrap with the ease of a carrier for a convenient, approachable babywearing option. You simply put it on like a t-shirt and tug the fabric through the easy-adjust rings to get your perfect fit. Then, slip baby into the double layer of fabric and finish it up with the mandatory safety sash.”
Referensi: https://mobywrap.com/moby-fit
Yang ditampilkan di situ: Moby Fit Hybrid Carrier

Moby Fit

Moby Fit belakang
Contoh terbaru Wrap x SSC adalah Pognae Step One yang sempat bikin heboh ketika dipakai oleh Tasya Kamila.
“Pognae’s latest innovation, integrating benefits of a baby wrap with a soft structured baby carrier, Step One is a wrap/carrier hybrid to help you navigate through the earliest stages of parenting.”
Referensi: https://www.pognae.com.au/products/step-one
Kini ada pula Manduca Duo (disebut sebagai hybrid sling/soft structured carrier) dan Manduca Twist.

Manduca Duo

Manduca Twist
Contoh lain lagi: Caboo

Caboo
Yang akan segera keluar versi yang mendekati dari Indonesia, Geosbayiku
Ada lagi hybrid wrap yang merupakan kombinasi antara WW dengan SW, misalnya yang lokal dulu The Nest sempat bikin, kalau yang impor ada merek Anmol (“the snugness of a stretchy and the support of a woven all at the same time” — https://www.anmolbabycarriers.com/index.php?route=information/information&information_id=15) dan Didymos Baby Wrap Sling – Jersey. Jadi ada melarnya tapi enggak melar-melar banget.
Brand Wrapsody mendeskripsikan bahwa hybrid wrap produksi mereka melarnya cuma ke arah horizontal saja, sedangkan ke arah vertikal tidak melar (https://wrapyourbaby.com/wrapsody-hybrid-wraps/). Atau kalau pakai istilah The Nest, widthwise stretch. Jadinya cukup luwes dibentuk, mudah mengeluarkan dan memasukkan bayi layaknya SW, tetapi dalam hal kekuatan menyangga dan mempertahankan posisi mendekati WW.
Sementara itu, kalau kata brand Anmol, “…you will get to experience the snugness of a stretchy wrap and the support of a woven wrap“. Kalau SW kan lebih rentan merosot dan melonggar, apalagi setelah beberapa puluh menit pemakaian untuk beraktivitas. Karena karakteristik ini, ada yang menyebutkan untuk pemakaian hybrid wrap tidak perlu tiga layer sebagaimana kalau pakai SW. Hybrid wrap juga dikatakan cukup kokoh untuk gendong belakang (back carry) yang tidak diperbolehkan untuk SW (referensi di sini dan di sini).

Wrapsody

Anmol
Tapi ada juga definisi lain seperti disampaikan di grup oleh minicooper (admin grup Jakarta Babywearers) yaitu yang digunakan oleh mba Inggrid Damayanty Thomas, certified babywearing consultant yang aktif di komunitas Indonesian Babywearers:
Gendongan hybrid, atau lebih spesifik lagi SSC hybrid itu disebut demikian karena bisa dipakai sejak bayi 0 bulan hingga balita.
Ini dikemukakan oleh mba Inggrid dalam postingannya di facebook page miliknya, Mama’s Journey Indonesia, sebagaimana saya lampirkan di bawah.
Jadi kalaupun mau disambungkan ke definisi kombinasi atau persilangannya (sebagaimana terjemahan dari kata hybrid itu sendiri), yang saya tangkap mungkin karena SSC hybrid ini memadukan gendongan yang pada umumnya memiliki ukuran newborn, standar, dan toddler secara terpisah menjadi satu gendongan bisa untuk semua usia. SSC size standar lazimnya tidak bisa dipakai sejak bayi lahir tanpa alat bantu tambahan seperti infant insert. Itu pun tidak semua merek menyediakan fitur ini. Brand yang saya ketahui memproduksi infant insert baik dijual terpisah maupun sudah paketan agar SSC size standarnya bisa digunakan untuk bayi baru lahir antara lain: Ergobaby, Boba, dan CuddleMe Neo/Lite. Kalau anak sudah bertambah besar, kemungkinan besar penggendong harus upgrade ke gendongan baru yang lebih besar karena kaki anak bakal sudah menggantung jika memakai ukuran SSC standar.
Jika mau didefinisikan demikian, sebagai SSC yang bisa digunakan sejak newborn sampai toddler bahkan lebih besar lagi, pasti SSC hybrid memiliki pengaturan tertentu. Biasanya ada kancing, velcro/hook and loop, serutan, dudukan, atau ikatan yang bisa disetel untuk menyesuaikan dengan ukuran tubuh bayi/anak yang digendong. Contohnya adalah Tula Free to Grow, Tula Explore, dan Tula Half Buckle; Ergobaby Adapt dan Ergobaby Omni 360; Manduca (‘First’) dan Manduca XT; Soul AnoonA dan Soul AseemA; LÍLLÉbaby Complete 6 in 1 dan LÍLLÉbaby Pursuit; The One! Diva Buckle Baby Carrier; LennyUpGrade dari LennyLamb; Ergobaby Embrace, Minimonkey Dynamic, serta Didysnap dari Didymos. Atau yang sedang ramai dibicarakan karena diproduksi oleh anak negeri adalah CuddleMe Ultimo, n_Unik One Size, Pembayun Modiva, Babyta NeTT, Bayiku.id Activa, Nana Optima, serta Zakkel Shift.
Tentu saja, pemakaian yang dibilang ‘sejak lahir’ ini tetap perlu disesuaikan lagi dengan ukuran tubuh yang digendong (panjang badan bayi, terutama) agar tidak tenggelam dalam body panel gendongan yang bisa berisiko menutup jalan napasnya dan/atau berisiko terjatuh dari bagian samping gendongan, juga agar kaki bayi tidak overspread alias kelewat ‘ngangkang’. Bertanya dulu ke grup atau komunitas lokal gendongan bisa membantu dalam mendapatkan review agar lebih pas atau cocok ketika membeli. Siapa tahu ada pengguna atau penjual yang bisa berbagi informasi mengenai pemakaian gendongan ini apakah sudah sesuai atau belum untuk bayi dengan tinggi dan berat badan sekian.
Ada juga, sih, penjelasan mba Inggrid soal stretchy hybrid yang digunakan untuk mengistilahkan SW instan (yang dari luar misalnya merk Baby KTan, kalau di sini ada Hanaroo Simple & Hanaroo Easy, Mere et Moi tipe Pro, My Baby Pouch tipe Portebebe, Mamima, Geos Bayiku dengan sashbelt, dll). Kalau dari penjelasan yang ini, berarti yang dimaksudkan mendekati apa yang saya tuliskan di awal, ya, karena memadukan kelenturan stretchy wrap dengan kepraktisan, bukan dari segi cakupan ukuran atau umur yang digendong. Sebab meskipun stretchy hybrid memang bisa dipakai sejak bayi NB hingga bayi lebih besar, tetapi biasanya untuk usia di atas setahun sudah kurang menyangga badan dengan baik karena sifat melarnya, sementara anak semakin berat.
baca juga: Budaya Menggendong yang Penuh Filosofi
Definisi mana yang tepat? Kembali ke masing-masing, mungkin, ya. Tapi yang membuat saya semakin condong ke definisi perpaduan jenis dan bukan usia atau ukuran adalah apa yang saya baca di website brand Tula. Di sana tercantum sbb:
1. Tula punya tipe Free-to-Grow (biasa disingkat FTG).
Di webnya dibilang: “Our fully adjustable, ergonomic Free-to-Grow Baby Carrier has variable width and height settings to customize its fit to your growing baby. This innovative, no fuss design does not require an infant insert and can be used beginning at 7lbs.”
Free-to-Grow Newborn Baby Carrier (7-45 pounds)
Di sini Tula tidak menyebut-nyebut soal hybrid dari segi usia (atau ukuran) pemakaian.
Tula baru menyebutkan istilah hybrid ketika menjelaskan….
2. Tula Half Buckle Carrier
Dibilangnya: “Tula Half Buckle Carrier, an Asian inspired hybrid carrier. Get the comfort and ease of our ergonomic buckle carrier with the just-right fit of tie straps similar to a Meh Dai carrier. Beginning at 3,2 kg, and up to 20,4 kg, enjoy multiple ergonomic carry positions with an adaptable panel that adjusts in width and height to fit your baby at any stage without an infant insert.”
Half Buckle Carriers
Jadi, kesimpulan saya….
Tula baru menyebut soal hybrid ketika menjelaskan gendongan tipe Half Buckle, yang memang perpaduan antara Meh Dai dan SSC. Memang sih, Half Buckle ini juga bisa dipakai untuk beragam usia dari bb 3,2 kg (bisa dibilang bayi baru lahir, tapi belum tentu juga, sih, karena BBL bayi beda-beda, kan) sampai 20,4 kg. Tapi kalau Tula memang mendefinisikan hybrid itu berdasarkan usia, kenapa waktu menjelaskan Tula FTG tidak dicantumkan bahwa itu jenis gendongan hybrid?
Bisa juga dilihat komparasi di sini https://babytula.com/pages/best-baby-carrier-options tentang jenis-jenis gendongan Tula. Yang dibilang hybrid cuma Tula Half Buckle yang memang perpaduan Meh Dai dan SSC. Tula FTG tidak didefinisikan sebagai hybrid carrier.
Nah, kalau katanya gendongan lokal ada yang menyebut dirinya hybrid berdasarkan usia, mungkin ada pertimbangan lain, yaa 😁. Atau bisa juga penamaan demikian adalah karena gendongan tersebut selain bisa disesuaikan ukurannya juga merupakan gabungan dari beberapa jenis/tipe gendongan yang lazimnya terpisah (SSC dan hipseat, mungkin? Seperti i-Angel Miracle atau yang lokal CuddleMe Ultimo). Soalnya kan memang tidak ada kamus yang benar-benar baku.
Foto: berbagai sumber
Update 5 Agustus 2020:
Dalam Kelas Kolektif Indonesian Babywearers yang saya ikuti malam itu, terkhusus kelas Babywearing Basic, dijelaskan bahwa definisi hybrid carrier adalah gendongan yang dibuat sehingga memiliki gabungan fungsi dari dua atau lebih jenis gendongan, misalnya SSC dan sling, onbuhimo dan SSC, dan seterusnya.
Aku taunya cuma gendongan jarig sama baby carrier (gatau pula itu tipenya apa, hahaha)… ilmunya bukibuk millenials sekarang canggih yaa urusan gendong menggendong….
Tapi tulisan ulasan Mba Shinta waktu itu di TUM membantu lhoo, zaman aku dulu nyari gendongan buat anak kedua :D.
Walaah masih inget aja…. aku wis lali.. anak kedua malah ga suka pake gendongan yg kureview itu.. hahaha
Hahaha sama mbak… Aku juga taunya cuma jarik & gendongan yg ada dudukan (apalah namanya itu). Beberapa bulan kemarin sempet aku & pak suami sempet mau beliin gendongan. Hadiah buat kakak ipar yg baru melahirkan. Eh sampai di toko, aku & Pak Suami malah bingung soalnya banyak banget jenisnya hahaha… 😀
Akhirnya kubeliin kaos+celana bayi aja segambreng, biar gak ribet wkwkwkkw
Nah, urusan kado gendongan begini memang agak rumit ya, jadinya. Kita belikan yang reviewnya banyak positif pun belum jaminan cocok (dengan kebutuhan, kondisi, dll), hehehe.