Writober 1: Gundala Sang Pembuka

Ketika mengetahui rencana pembuatan film Gundala yang diangkat dari komik legendaris Indonesia, saya sebagai pecinta film menyambut kabar itu dengan antusias. Saya memang tidak mengikuti komiknya, juga belum menonton versi filmnya yang terdahulu, tetapi diangkatnya tokoh superhero asli Indonesia seperti ini benar-benar bikin penasaran. Seperti apa, ya, kira-kira hasil adaptasinya dalam kemasan kekinian?

Yang lebih menarik lagi adalah kabar bahwa ternyata Gundala direncanakan sebagai pembuka dari serangkaian film lainnya. Dalam sesi perbincangan adaptasi film Gundala di Gramedia Writers & Readers Festival (GWRF) 2019 di Perpustakaan Nasional yang saya ikuti awal Agustus lalu, Abimana Aryasatya yang memerankan Gundala sempat membocorkan bahwa dalam beberapa hari ke depan akan ada kejutan. Ternyata yang dimaksud adalah diumumkannya perihal Jagat Sinema Bumilangit secara lebih rinci. Pada GWRF 2019 memang hanya disebutkan bahwa para jagoan lainnya pun akan dibuatkan film, tetapi saat itu belum terbayang bahwa para pemerannya pun sudah ditunjuk, dan semua aktor/aktrisnya bisa dibilang sudah punya nama besar. Ada Pevita Pearce yang menjadi Sri Asih, Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api, Nicholas Saputra sebagai Aquanus, Zara Jkt48 akan memerankan Virgo, Joe Taslim sebagai Mandala, Chicco Jerikho sebagai Godam, Chelsea Islan sebagai Tira, Tatjana Saphira sebagai Mustika Sang Kolektor, Vanesha Prescilla sebagai Cempaka, lalu Tara Basro yang dalam film Gundala menjadi tokoh pendamping sang jagoan juga diberi nama Merpati dalam poster teaser yang dirilis tanggal 18 Agustus itu.

Saya baru sempat menonton Gundala menjelang film ini turun layar. Satu-satunya bioskop di Jakarta yang masih bertahan memutar Gundala selama sebulan lebih adalah XXI Lotte Shopping Avenue, jadi ke sanalah saya pada akhir bulan September. Studio masih cukup ramai, hampir seluruhnya juga bertahan menunggu adegan yang diselipkan setelah kredit film bergulir. Ya, kini sebelum nonton film, khususnya genre superhero, rasanya wajib untuk cek dulu di internet adakah post credit scene-nya. Adegan ini bisa menjadi tambahan penjelasan akan apa yang terjadi di film tadi (bahkan ada yang bisa mengubah keseluruhan sudut pandang kita terhadap film yang baru saja disaksikan) atau menjadi jembatan bagi film selanjutnya (baik sekuel maupun film lain yang masih ada hubungannya). Rugi, kan, kalau sampai terlewat. Adegan yang diselipkan bagian akhir film Gundala pun demikian, menggoda penonton untuk semakin bersemangat menanti film berikutnya.

Jagat Sinema Bumilangit baru saja dimulai.

Writober Rumah Belajar Menulis Ibu Profesional Jakarta hari pertama, tema “Mulai”.

#Writober #RBMIPJakarta #IbuProfesionalJakarta

One thought on “Writober 1: Gundala Sang Pembuka

  1. Pingback: Rekap Writober | Leila's Blog

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s