Jurnal Ulat-ulat 1 Bunda Cekatan: Menyajikan dan Mencicipi Potluck

Setelah melewati tahap telur-telur, sampailah mahasiswi Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional ke tahap berikutnya, yaitu Kelas Ulat-ulat. Bacanya memang agak geli, yaa, tapi ingat saja bahwa tahapan berikutnya adalah menjadi kupu-kupu. Semoga bisa sampai ke tahap selanjutnya hingga lulus.

Jadi ceritanya setelah telur-telur kemarin menetas, muncullah ulat-ulat. Apa kerjanya ulat? Makan, tentunya. Namun, ulat yang ini bukan sekadar makan. Para peserta juga diminta menyajikan ilmu yang dipelajari selama sepekan ini untuk bisa dicicipi oleh peserta lainnya. Makanya, jurnal (saya misalnya, membuat dalam bentuk blog ini) baru boleh disetorkan setelah sebelumnya menyajikan “potluck” di grup FB.

Continue reading

Jurnal M3M3 BunCek: Mari Tentukan Cara Belajar

Kali ini kami diminta menentukan cara belajar yang pas. Seperti disampaikan oleh ibu Septi dalam video beliau di kelas, setiap orang bebas saja memilih cara belajar yang sesuai. Namun, bukan berarti bebas = freedom, melainkan independen. Nah, materi yang bu Septi berikan ini sedikit banyak mengingatkan saya pada Merdeka Belajar-nya komunitas Guru Belajar atau Sekolah Cikal. Beberapa waktu yang lalu, ada materi sbb di sana, yang mirip dengan konsep bu Septi:

Continue reading

Jurnal M2M2 BunCek: Menentukan Skala Prioritas

Jika pekan sebelumnya para mahasiswi Bunda Cekatan diminta untuk memasukkan aktivitas keseharian dalam empat kuadran suka-tidak suka-bisa-tidak bisa, kali ini kami diminta mengisi empat kuadran keterampilan. Ya, definisi aktivitas memang lebih luas, karena mencakup segala kegiatan yang kita jalani. Keterampilan, sesuai dengan definisinya di KBBI, adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sepenangkapan saya, diperlukan konsentrasi lebih di situ, juga ada penekanan pada kata “selesai”.

Begitu banyaknya aktivitas kita, mana yang memerlukan keterampilan lebih? Mana yang penting dan mana yang mendesak serta mana yang tidak keduanya?

Continue reading

Jurnal M1M1 BunCek: Merunut Kebahagiaan

Setelah menunggu selama setahun lebih, alhamdulillah tibalah saatnya untuk memasuki tahap berikutnya dalam perkuliahan Institut Ibu Profesional, yaitu Bunda Cekatan. Metode belajar yang digunakan kali ini berbeda lagi dengan yang sebelumnya. Bagi saya memang sedikit rumit, tetapi sepertinya lebih karena memang pekan-pekan ini kegiatan saya sedang cukup padat. Lebih-lebih lagi, pada saat yang bersamaan Ibu Profesional juga sedang berbenah dalam hal sistem dan struktur keorganisasian, jadi kadang saya merasa infonya begitu banyak untuk dikunyah dalam satu waktu.

Sebenarnya, sih, ada pilihan untuk mengikuti Kelas Bunda Cekatan ini atau tidak. Semuanya dipersilakan mengukur sendiri kemampuan masing-masing. Saya merasa sayang saja, sih, kalau kesempatan ini dilewatkan. Apalagi dengan semboyan Merdeka Belajar yang digunakan, bentuk penyetoran tugas tidak terlalu kaku.

Continue reading