SMSBunda, Perantara Menuju Keselamatan Ibu dan Bayi

“Wah, boro-boro, deh…baca tulisan di dokumen grup aja suka pada males, kok!” demikian komentar dari seorang kawan sesama admin grup ketika kami membahas kemungkinan penerbitan buku yang dirancang komplet menjawab pertanyaan para ibu dan calon ibu khususnya terkait ASI, MPASI, dan kesehatan keluarga secara umum. Ingin rasanya saya membantah, berhubung saya suka sekali membaca. Namun, saya harus mengakui, sebagaimana yang pernah saya baca, rentang konsentrasi manusia masa kini menurut penelitian memang menurun. Daya tahan untuk membaca artikel panjang konon menipis. Banjir informasi instan di era teknologi informasi seperti sekarang, di mana untuk memperoleh jawaban dari suatu pertanyaan kadang cukup dengan sekali klik, acapkali justru membuat kewalahan. Seringkali sebuah informasi hanya dibaca sekilas kemudian perhatian teralih ke informasi lain yang ‘memanggil-manggil minta dibaca’.

Belum lagi jika bicara soal keterbatasan waktu. Se-multitasking-multitasking-nya seorang perempuan, seolah masih terlalu banyak hal yang ia harus kerjakan. Sebuah tips mengatakan bahwa multitasking dalam tindakan itu produktif dan menghemat waktu, sedangkan multitasking dalam pikiran itu bikin waktu terbuang percuma. Pada kenyataannya, yang namanya ibu pasti pernah mengalami yang seperti ini: menyusun menu untuk esok hari di kepala sambil mengingat-ingat jadwal imunisasi anak sembari memeriksa tas sekolah anak untuk besok seraya menyimak informasi mengenai banjir di televisi.

Di sisi lain, update ilmu baru sepertinya terjadi setiap hari, setiap jam, setiap detik. Panduan MPASI terbaru, step by step IMD (Inisiasi Menyusu Dini), petunjuk perawatan tali pusat bayi baru lahir, jenis vaksin yang belum pernah ada sebelumnya, tata laksana ketuban pecah dini…semuanya perlu untuk dipelajari setidaknya sebagai bekal jika suatu saat mengalami baik diri sendiri maupun orang terdekat, tapi kapan waktunya? Padahal seorang ibu adalah manajer keluarga yang sekaligus menjadi pengambil keputusan-keputusan penting. Tentu, ayah pun seharusnya belajar bersama. Namun, sebagai pihak yang mengalami sendiri kehamilan, juga lazimnya lebih sering berinteraksi dengan bayi/anak, sudah sewajarnya ibu lebih tanggap dan aktif mencari informasi, yang nantinya bisa didiskusikan dengan suami. Kapan harus ke dokter? Bahan makanan mana yang aman dikonsumsi ibu hamil? Bagaimana jika menemui tantangan dalam menyusui? Bolehkah ibu menyusui memakai produk perawatan kulit? Kapan perlu khawatir ketika gigi anak tidak kunjung muncul?

Buku yang berisi guideline terperinci, situs resmi yang memuat pedoman menyeluruh, artikel ringan tapi valid yang dikemas menarik, tenaga kesehatan yang telaten menerangkan, semuanya akan berguna sebagai sumber ilmu yang meningkatkan kapasitas diri seorang ibu atau calon ibu. Hanya saja, untuk sampai ke proses belajar itu sendiri, seringkali perlu adanya pemicu. Forum-forum diskusi di dunia maya dapat menjadi salah satu jembatan. Tak harus berupa kejadian yang dialami sendiri sebetulnya, pertanyaan dari anggota lain juga bisa menjadi sarana belajar bagi semua yang membaca. Jarang kan kita belajar mengenai suatu hal yang belum pernah terbayang sebelumnya, dan akibatnya ketika dihadapkan langsung pada kondisi tersebut sering kita kelabakan karena blank. Kendalanya, ada keterbatasan terkait koneksi internet, juga terkadang info yang diberikan bisa jadi simpang siur apalagi jika tidak ada penengah/narasumber yang memang kompeten di bidangnya.

14117720_1272462449455304_4488194969076825914_n.jpg

Kehadiran SMS Bunda yang merupakan program Kementerian Kesehatan RI merupakan suatu terobosan yang amat baik. Ibu atau lebih tepatnya calon ibu, karena program ini menyasar ibu hamil, cukup mengetik SMSbunda kemudian mengirimkannya ke nomor 08118469468. Ibu kemudian akan mendapatkan balasan berupa pertanyaan tanggal perkiraan lahir atau tanggal bersalin bayi/anak yang sudah dilahirkan serta kota/kabupaten tempat tinggal. Jika kedua pertanyaan tersebut telah dijawab, akan ada balasan bahwa ibu akan memperoleh info berupa SMS kesehatan sampai dengan usia anak 2 tahun. Sms awal dikenai tarif normal.

Saya tak ingin ketinggalan mencoba. Lumayan kan, dapat tambahan ilmu dari sumber yang valid. Kebetulan anak saya masih berusia 1,5 tahun. Beberapa hari setelah registrasi sukses, saya memperoleh sms yang mengingatkan untuk membawa anak ke bidan/dokter/puskesmas setiap 6 bulan sekali untuk deteksi tumbuh kembang anak.

13077032_1200373359997547_7259002728205993556_n.jpgSMSBunda ini dikembangkan oleh Jhpiego, yang awalnya merupakan singkatan dari Johns Hopkins Program for International Education in Gynecology and Obstetrics. Nama Johns Hopkins University (yang berafiliasi dengan Jhpiego) sebagai sebuah perguruan tinggi riset di bidang kesehatan tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi, sehingga informasi yang diberikan kepada para ibu/calon ibu pun dapat dipertanggungjawabkan keandalannya. Program SMSBunda juga sudah diluncurkan secara bertahap di beberapa daerah, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat, agar cakupan layanannya makin luas. Informasi yang diberikan melalui sms berkala diharapkan memberikan pengetahuan praktis akan apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kondisi ibu hamil beserta janin yang dikandungnya. Dari informasi yang singkat tersebut, yang saya bayangkan, ibu bisa tertarik untuk menggali lebih dalam. Informasi itu bisa menjadi bahan obrolan dengan suami, amunisi menangkis mitos keliru yang sering berdar di masyarakat, juga menjadi bagian catatan saat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. 13882558_1253929457975270_5753013383141020823_n.jpg

Dengan bekal dari sumber yang benar, ada harapan angka kematian ibu dan bayi baru lahir bisa ditekan. SMSBunda menjadi perantara yang tepat menuju kondisi kesehatan ibu dan bayi serta keluarga Indonesia pada umumnya.

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s